14 BULAN PASKA PERTEMUAN ANNAPOLIS

Oleh: Kholil Misbach, Lc
Beberapa hari lagi pertemuan Annapolis akan diselenggarakan di kota Annapolis Amerika Serrikat. Pertemuan yang akan berlangsung mulai tanggal 26-27 November 2007 ini akan membahas permasalahan urgen antara Palestina dan Israel secara khusus dan antara Israel dan Arab secara umum. Dalam pertemuan ini hanya membicarakan permasalahan Palestina yang merupakan akar permasalahan di kawasan Timur Tengah. .
Washington sudah mengundang 40 negara untuk ikut serta dalam Pertemuan Annapolis. Dalam pertemuan ini akan dihadiri juga oleh negara-negara yang peduli dan berkepentingan dengan permasalahan Palestina yaitu Mesir, Suriah dan Palestina. Ketiga Negara ini mempunyai perbatasan secara langsung dengan Israel.

span.selengkapnya {display:none;}


span.selengkapnya {display:inline;}

Mesir menganggap bahwa Palestina adalah pintu masuk Mesir. Dikuasainya Palestina secara penuh merupakan ancaman keamanan bagi Mesir itu sendiri. Dengan demikian Mesir tidak akan membiarkan Palestina dikuasai Israel. Adapun Syria mempunyai peran yang penting di kawasan. Ia masih menuntut kembalinya dataran tinggi Golan yang masih dikuasai oleh Israel sejak tahun 1967.
Lalu bagaimana dengan Palestina sendiri yang masih menyimpan dendam kesumat antara FATAH dan HAMAS. Delegasi Palestina yang diwakili oleh Abu Mazin apakah sudah mewakili representasi warga Palestina. Apalagi Abu Mazin hanya berkuasa di Tepi Barat?
Sejak lama krisis kepercayaan antara FATAH dan HAMAS sudah semakin memburuk. Hal itu sejak berkuasanya gerakan HAMAS di jalur Gaza. Bahkan HAMAS dituduh hendak menguasai Tepi Barat yang dikuasai FATAH, yang dibantah langsung oleh Perdana Menteri dari kubu HAMAS, Ismael Haniyyah. Saya memandang Israel sudah mulai memetik usahanya untuk memperkecil kekuatan lawannya. Ia sudah dapat memecah belah pihak Palestina. Hingga Palestina menjadi dua pihak yang kecil dan saling bermusuhan.
Dalam sejarahnya, sejak mulai berdirinya Negara Israel, perundingan antara Arab dan Israel diwakili oleh sekjen Liga Arab, sehingga bangsa-bangsa Arab lainnya merasa bergabung dan terwakili oleh semuanya. Hal ini terus berlangsung hingga tercapainya Perjanjian Kamp David antara Mesir dan Israel. Inilah yang memulai perundingan diadakan secara bilateral kedua Negara sehingga bangsa-bangsa Arab lainnya tidak perlu dan tidak merasa perlu ikut campur. Akhirnya dengan perjanjian ini Mesir dikeluarkan dari Liga Arab. Akan tetapi perundingan bilateral antara Mesir dan Israel ini anehnya ditiru oleh Jordania, lalu menyusul palestina yang dipimpin oleh Yasir Arafat hingga muncul kesepakatan Oslo pada tahun 1993. Sekarang perundingan dengan Israel diperkecil lagi –bukan dengan Palestina secara penuh. Akan tetapi mempersempit perundingan dengan pemerintahan FATAH saja. Upaya pembebasan tawanan yang dilakukan presiden Abu Mazin hanya untuk tahanan yang berasal dari FATAH saja dan tidak ada satupun tawanan dari HAMAS yang dibebaskan. Ini menunjukkan semakin kecilnya kekuatan Palestina dalam menghadapi Israel.
Pertemuan ini akan susah dicapai kesepakatan yang mendasar antara Palestina dan Israel, setelah Israel menyatakan komitmennya untuk mempertahankan kepentingan Israel. Israel menyatakan tidak akan ada kesepakatan sebelum adanya keamanan bagi Israel dari serangan rudal yang dilepaskan oleh para pejuang Palestina. Hal ini dikatakan oleh Perdana menteri Israel, Ihud Olmert ketika menerima kunjungan menlu AS Condoleeza Rice. Ia menyatakan bahwa keamanan Israel adalah yang pertama, baru kemudian membahas masalah Palestina. Israel juga akan tetap mempertahankan kota Jerusalem. Dan tidak akan mundur sedikitpun. Israel hanya mau membebaskan beberapa tawanan dengan imbalan mundurnya Palestina dari beberapa hak-haknya.
Walaupun dalam pertemuan Annapolis ini terjadi kesepakatan, maka kesepakatan tersebut tidak akan berlaku untuk daerah yang dikuasai HAMAS yaitu tepi Gaza. Sikap HAMAS sendiri dikemukakan oleh PM HAMAS, Ismael Haniyyah yang menuduh pemerintahan Mahmud Abbas Abu Mazin telah bekerja sama dengan Israel untuk mengepung dan menggulung HAMAS. HAMAS menyuruh Israel hengkang dari bumi Palestina jika terjadi deadlock dalam perundingan, HAMAS juga menyatakan menolak diadakannya pertemuan Annapolis ini.
Hemat saya, dalam situasi ini, seharusnya pemerintah Palestina menyelesaikan permasalahan rumah tangganya sendiri dengan HAMAS sebelum menyelesaikan dengan musuhnya, Israel. Pertemuan inipun akan merugikan Palestina jika Palestina menyetujui poin-poin yang membuat Palestina menurunkan (tanâzul) maupun mengurungkan (tarâju') dari tuntutan dan hak-haknya. Palestina akan beruntung dengan pertemuan ini jika Israel mau mundur hingga perbatasan pada tahun 1967, yang berarti mundurnya Israel dari kota Jerusalem dari dataran tinggi Golan di Syria dan dari Mazari' Syab'a di Libanon Selatan. Mundurnya Israel ke perbatasan tahun 1967 ini merupakan inisiatif permintaan Arab dalam KTT-nya di Riyadlh terakhir ini. Sebuah inisiatif yang sulit dan sangat berat untuk diterima oleh Israel.
Adapun sikap Amerika masih tetap berpihak kepada Israel, AS selalu mengecam serangan-serangan pejuang Palestina ke wilayah Israel dan tidak pernah mengecam pengepungan dan serangan-serang Israel di wilayah Palestina. Dalam pertemuan Annapolis ini AS mengharapkan pertemuan Annapolis akan menjadi jembatan terjadinya perundingan bilateral antara Palestina dan Israel selambat-lambatnya 14 bulan dari pertemuan ini, ungkap menlu AS Condoleeza Rice. 14 bulan dari pertemuan ini artinya adalah akhir dari masa pemerintahan presiden Goerge W Bush; termasuk menteri luar negeri Condoleeza Rice di dalamnya. .
* Mahasiswa S2 Institut Studi Islam, Kairo.