Skip to main content

MEMPERBAIKI DAYA SAING ANAK BANGSA


Oleh: Kholil

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, lalu apakah kuantitas jumlah itu berbanding lurus dengan kualitas Sumber daya Manuisa (SDM) nya. Pertanyaan itu tidak perlu di jawab? Karena jawabannya ada pada pundak dan semangat kita sebagai anak bangsa ini.
Peningkatan Kualitas itu ditentukan oleh daya saing setiap insan Indonesia. Indonesia sekarang ini belum sungguh-sungguh memperbaiki daya saing anak bangsanya di bandingkan dengan Negara tetangga seperti SIngapura, Malaysia, Thailand dan Filipina dan Vietnam.
Adapun definisi daya saing adalah produktivitas yang diartikan sebagai output dari seorang tenaga kerja (Michael Porter: 1990)
Sedangkan menurut Tambunan, daya saing merupakan sebuah kelebihan seseorang yang berbeda dengan orang lain yang terdiri dari Comparative advantage (factor keunggulan komparatif) dan Competition advantage (factor Keunggulan kompetisi).

Ada beberapa hal itu meningkatkan daya saing anak bangsa ini di antaranya:
1.       Beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, ini yang terpenting karena apapun jabatan seseorang, setinggi apapun ilmu seseorang kalau ia jauh daripada Allah maka ia malah akan merusak diri dan sekitarnya.
2.       Meningkat skill anak bangsa melalui pelatihan-pelatihan yang baik dan terukur. Tidak hanya hard skill yang berarti kemampuan atau keahlian tertentu, tapi juga perlu soft skill yang berupa mental dan keberanian.
3.       Pendidikan yang matang, seseorang yang punya daya saing maka ia mengutamakan pendidikan, ia selalu belajar, tidak hanya ijasah yang ia dapat akan tetapi kemampuan yang setara dengan ijasahnya itu yang dibutuhkan. Jangan sampai ada mahasiswa pakai jaket s1 tapi mental dan pemikirannya masih seperti SD, seneng ngotot dalam kesalahan dan kejumudan.
4.       Interaksi social yang baik. Punya skill baik, pandai dan bermental baja akan tiada berguna bagi orang yang tidak baik sosialnya, ia tidak bisa bekerja dalam sebuah tim karena egonya sangat besar.
Untuk itulah, kita perbaiki diri kita, anak-anak kita dan orang sekitar kita untuk tetap belajar dengan baik dan mengembangkan kemampuannya, sehingga kita bisa bersaing dengan bangsa lain. Sebagaimana pertandingan tinju jangan sampai kita menjadi petinju amatir yang melawan petinju professional, kita harus jadi petinju professional tentunya tidak dengan berdiam diri akan tetapi terus berlatih setiap hari.

Comments

Popular posts from this blog

APAKAH TELUR NAJIS

Apakah Telur Najis oleh: Kholil Misbach, Lc Ada pertanyaan dari kawan tentang kenajisan telur hal itu dari artikel yang ia baca dalam sebuah postingan blog, dalam postingan tersebut menyatakan bahwa telur adalah najis karena keluar dari dubur ayam sehingga bercampur dengan kotoran ayam yang najis, barang yang kena najis adalah najis pula maka wajib membasuh telur sebelum digunakan. Aku ingin berusaha menjawab pertanyaan tersebut secara fikih dengan menyebutkan dalil-dalil semampunya. Menurut imam Nawawi dalam Kitabnya Al Majmu' Sebagai berikut: ( فرع) البيض من مأكول اللحم طاهر بالاجماع ومن غيره فيه وجهان كمنيه الاصح الطهارة (Cabang) Telur dari binatang yang dimakan dagingnya adalah suci secara ijmak. Adapun telur yang keluar dari binatang yang tidak dimakan dagingnya ada dua pendapat sebagaimana khilaf dalam maninya, yang paling shahih adalah suci. Keterangan: Jadi telur binatang yang halal dimakan seperti ayam, bebek, angsa, burung dsb adalah suci dan tidak najis. Berbeda dengan t

Terjemah kitab Fathul Wahhab karya Abu Zakaria Al Anshori

 Kitab Ath Thaharah (Bersuci) Kitab secara bahasa adalah menggabungkan dan mengumpulkan, secara istilah adalah nama dari  berbagai kumpulan khusus dari ilmu yang terdiri dari beberapa bab dan pasal biasanya. Thaharah secara bahasa adalah النظافة والخلوص من الادناس  Bersih dan terbebas dari kotoran-kotoran. adapun menurut Syariat thaharah adalah رفع حدث او ازالة نجس او ما في معناهما وعلى صورتهما "Mengangkat hadats atau menghilangkan najis atau sesuai makna keduanya atau sesuai gambarannya seperti tayammum dan mandi-mandi sunnah, tajdidul wudlu (memperbarui wudlu) dan basuhan kedua dan ketiga, semuanya termasuk macam-macam bersuci. (Bersambung)

ABU HANIFAH DAN TUKANG ROTI

Suatu saat Abu Hanifah duduk di masjid, karena saking lamanya duduk hingga penjaga masjid yang tidak tahu bahwa ia Abu Hanifah menyuruh beliau keluar.Beliaupun enggan keluar beliau bertanya kenapa masjid harus ditutup? penjaga masjid ini mengatakan: Karena perintah setelah shalat masjid harus ditutup, beliau bertanya lagi: Lalu aku kemana kalau keluar dari masjid? Ya terserah anda kata penjaga masjid, Abu Hanifahpun keluar masjid dan duduk di depan pintu masjid. Melihat Abu Hanifah duduk di depan pintu masjid penjaga masjid itu marah dan mengatakan: Kenapa kau masih di sini, iapun menyuruh beliau pergi dan menyeret beliau di tengah jalan. Lalu lewatlah seorang penjual roti, sang penjual roti ini mengatakan kepada beliau tanpa mengetahui bahwa beliau Abu Hanifah: Anda orang asing, maukah kamu menginap semalam di rumahku? Beliaupun mengangguk. Abu Hanifah sang ulama besar ini seperti kebiasaan jarang tidur malam, di malam itu sang penjual roti lagi mempersiapkan adonan, sambi