Skip to main content

Hard skill saja tidak Cukup

Oleh: Kholil
Di era modern ini atau di era generasi jaman now, dibutuhkan pendidikan yang tinggi. Pendidikan ini mencetak seprang siswa punya kekayaan pengetauan yang cukup.

Akan tetapi saat seorang siswa lulus dan ingin bekerja, maka ia terbentur realita sulit dan susahnya mencari pekerjaan yang sesuai bidangnya.

Perusahaan dan dunia kerja mensyaratkan beberapa skill khusus untuk bekerja di perusahannya.

Akan tetapi kita lihat saat mereka bekerja, mereka bekerja tidak dengan swepenuh hati, suka telat dan mudah sekAli putus asa.

Untuk itulah perlu adanya soft skill yang berupa mental dan semangat juang bagi semua pekerja. Kedua skill ini bagai dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan.

Bahkan seorang yang punya skill hebat akan tetapi gak punya keberanian, penakut dan mudah menyerah maka karernya juga gak bisa berkembang.

Untuk itulah kita perlu mendidik anak kita pendidikan karakter sehingga ia bisa menatap dunia masa depan denganoptimis dan pantang menyerah dengan membuat planning yang bagus dan terukur.

Soft skill adalah keahlian kasat mata yang menyangkut prilaku dan karakter, ada beberapa jenis soft skill di antaranya:

People Skills yaitu kemampuan berinteraksi dengan orang lain secara individual dan anda memahami kebutuhan mereka.

Social Skills yaitu kemampuan bersosial dalam kelompok sekitar kita.

Communication skills yaitu skill cara kita berkomunikasi baik lisan maupun tulisan.

Character Traits adalah sikap yang membentuk karakter dan kepribadian kita.

Attitudes adalah sikap kita terhadap seseorang atau sesuatu.

emotional intellegency yaitu kemampuan mengendalikan emosi diri dan emosi orang lain.

Social Intellegency yaitu kemampuan mengendalikan orang lain.

Dengan memiliki Soft Skill tersebut maka seseorang akan bisa mengendalikan dirinya dan bisa mempengaruhi orang lain tentunya dalam hal kebaikan.

Wallahu A'lam

Comments

Popular posts from this blog

APAKAH TELUR NAJIS

Apakah Telur Najis oleh: Kholil Misbach, Lc Ada pertanyaan dari kawan tentang kenajisan telur hal itu dari artikel yang ia baca dalam sebuah postingan blog, dalam postingan tersebut menyatakan bahwa telur adalah najis karena keluar dari dubur ayam sehingga bercampur dengan kotoran ayam yang najis, barang yang kena najis adalah najis pula maka wajib membasuh telur sebelum digunakan. Aku ingin berusaha menjawab pertanyaan tersebut secara fikih dengan menyebutkan dalil-dalil semampunya. Menurut imam Nawawi dalam Kitabnya Al Majmu' Sebagai berikut: ( فرع) البيض من مأكول اللحم طاهر بالاجماع ومن غيره فيه وجهان كمنيه الاصح الطهارة (Cabang) Telur dari binatang yang dimakan dagingnya adalah suci secara ijmak. Adapun telur yang keluar dari binatang yang tidak dimakan dagingnya ada dua pendapat sebagaimana khilaf dalam maninya, yang paling shahih adalah suci. Keterangan: Jadi telur binatang yang halal dimakan seperti ayam, bebek, angsa, burung dsb adalah suci dan tidak najis. Berbeda dengan t

Terjemah kitab Fathul Wahhab karya Abu Zakaria Al Anshori

 Kitab Ath Thaharah (Bersuci) Kitab secara bahasa adalah menggabungkan dan mengumpulkan, secara istilah adalah nama dari  berbagai kumpulan khusus dari ilmu yang terdiri dari beberapa bab dan pasal biasanya. Thaharah secara bahasa adalah النظافة والخلوص من الادناس  Bersih dan terbebas dari kotoran-kotoran. adapun menurut Syariat thaharah adalah رفع حدث او ازالة نجس او ما في معناهما وعلى صورتهما "Mengangkat hadats atau menghilangkan najis atau sesuai makna keduanya atau sesuai gambarannya seperti tayammum dan mandi-mandi sunnah, tajdidul wudlu (memperbarui wudlu) dan basuhan kedua dan ketiga, semuanya termasuk macam-macam bersuci. (Bersambung)

ABU HANIFAH DAN TUKANG ROTI

Suatu saat Abu Hanifah duduk di masjid, karena saking lamanya duduk hingga penjaga masjid yang tidak tahu bahwa ia Abu Hanifah menyuruh beliau keluar.Beliaupun enggan keluar beliau bertanya kenapa masjid harus ditutup? penjaga masjid ini mengatakan: Karena perintah setelah shalat masjid harus ditutup, beliau bertanya lagi: Lalu aku kemana kalau keluar dari masjid? Ya terserah anda kata penjaga masjid, Abu Hanifahpun keluar masjid dan duduk di depan pintu masjid. Melihat Abu Hanifah duduk di depan pintu masjid penjaga masjid itu marah dan mengatakan: Kenapa kau masih di sini, iapun menyuruh beliau pergi dan menyeret beliau di tengah jalan. Lalu lewatlah seorang penjual roti, sang penjual roti ini mengatakan kepada beliau tanpa mengetahui bahwa beliau Abu Hanifah: Anda orang asing, maukah kamu menginap semalam di rumahku? Beliaupun mengangguk. Abu Hanifah sang ulama besar ini seperti kebiasaan jarang tidur malam, di malam itu sang penjual roti lagi mempersiapkan adonan, sambi