Skip to main content

Hanya Yang Berbenah yang Tak akan Kalah

Oleh Kholil

Aku melihat dulu mesin ketik banyak digunakan, akan tetapi dengan perkembangan jaman akhirnya dikalahkan dengan komputer yang serba canggih. Dulu, orang banyak menfabadikan peristiwa dengan kamera pake roll film ataupun dengan kamera digital, akan tetapi sekarang ini cukuplah dengan hp android maka foto ataupun video bisa lebih mudah diambil.

Itulah, semua yang tidak evaluasi diri dan berbenah maka akan ditinggalkan dan tersingkir. Baik pribadi maupun lembaga juga gulung tikar kalau tidak berinovasi dan memberikan nilai tambah.

Coba kalau kita tidak berkembang mungkin kita mau kirim berita, harus nulis di surat, dikirim ke kotak pos dan tiga hari baru sampai...
Padahal sekarang kita mau ngasih berita dan kabar maka cukup beberapa detik baik lewat whatsapp, twitter, instagram, facebook, line dsb daripada media sosial.

Berbenah diri tjangan sampai kehilangan jati diri, Allah SWT telah menciptakan makhluknya dengan bentuk dan fisik yang bermacam dan beranika ragam.. Beragam tidak harus seragam..
Kita sebagai laki-laki maka jadilah kita laki-laki begitu juga perempuan jadilah perempuan, kita sebagai orang muslim jadilah orang muslim beneran, orang beriman sejati jangan berubah dengan gaya non Muslim, kalau kita bangsa Indonesia kita harus berbenah sesuai dengan budaya kita..kita tidak wajib pakai topi ala meksiko atau sorban ala Arab tapi kita jadi insan kamil yang berbudi luhur terserah mau pakai sarung ataupun celana.

Dalam berbenahpun kita perlu belajar dari pengalaman masa lalu kita, pengalaman negatif harus kita jadikan pembelajaran yang positif, sepahit apapun hidup kita di sana akan ada hikmah manis yang bisa kita petik satu persatu. Jadi, pengalaman bukan untuk diratapi tapi sebagai cermin berkaca diri untuk mencari solusi dari masalah serupa yang dialami.

Ayo kita berbenah, mengembangkan diri baik hardskill maupun soft skill untuk menghadapi tantangan masa depan yang semakin komplek ini.
Wallahu A'lam


Comments

Popular posts from this blog

APAKAH TELUR NAJIS

Apakah Telur Najis oleh: Kholil Misbach, Lc Ada pertanyaan dari kawan tentang kenajisan telur hal itu dari artikel yang ia baca dalam sebuah postingan blog, dalam postingan tersebut menyatakan bahwa telur adalah najis karena keluar dari dubur ayam sehingga bercampur dengan kotoran ayam yang najis, barang yang kena najis adalah najis pula maka wajib membasuh telur sebelum digunakan. Aku ingin berusaha menjawab pertanyaan tersebut secara fikih dengan menyebutkan dalil-dalil semampunya. Menurut imam Nawawi dalam Kitabnya Al Majmu' Sebagai berikut: ( فرع) البيض من مأكول اللحم طاهر بالاجماع ومن غيره فيه وجهان كمنيه الاصح الطهارة (Cabang) Telur dari binatang yang dimakan dagingnya adalah suci secara ijmak. Adapun telur yang keluar dari binatang yang tidak dimakan dagingnya ada dua pendapat sebagaimana khilaf dalam maninya, yang paling shahih adalah suci. Keterangan: Jadi telur binatang yang halal dimakan seperti ayam, bebek, angsa, burung dsb adalah suci dan tidak najis. Berbeda dengan t

Terjemah kitab Fathul Wahhab karya Abu Zakaria Al Anshori

 Kitab Ath Thaharah (Bersuci) Kitab secara bahasa adalah menggabungkan dan mengumpulkan, secara istilah adalah nama dari  berbagai kumpulan khusus dari ilmu yang terdiri dari beberapa bab dan pasal biasanya. Thaharah secara bahasa adalah النظافة والخلوص من الادناس  Bersih dan terbebas dari kotoran-kotoran. adapun menurut Syariat thaharah adalah رفع حدث او ازالة نجس او ما في معناهما وعلى صورتهما "Mengangkat hadats atau menghilangkan najis atau sesuai makna keduanya atau sesuai gambarannya seperti tayammum dan mandi-mandi sunnah, tajdidul wudlu (memperbarui wudlu) dan basuhan kedua dan ketiga, semuanya termasuk macam-macam bersuci. (Bersambung)

ABU HANIFAH DAN TUKANG ROTI

Suatu saat Abu Hanifah duduk di masjid, karena saking lamanya duduk hingga penjaga masjid yang tidak tahu bahwa ia Abu Hanifah menyuruh beliau keluar.Beliaupun enggan keluar beliau bertanya kenapa masjid harus ditutup? penjaga masjid ini mengatakan: Karena perintah setelah shalat masjid harus ditutup, beliau bertanya lagi: Lalu aku kemana kalau keluar dari masjid? Ya terserah anda kata penjaga masjid, Abu Hanifahpun keluar masjid dan duduk di depan pintu masjid. Melihat Abu Hanifah duduk di depan pintu masjid penjaga masjid itu marah dan mengatakan: Kenapa kau masih di sini, iapun menyuruh beliau pergi dan menyeret beliau di tengah jalan. Lalu lewatlah seorang penjual roti, sang penjual roti ini mengatakan kepada beliau tanpa mengetahui bahwa beliau Abu Hanifah: Anda orang asing, maukah kamu menginap semalam di rumahku? Beliaupun mengangguk. Abu Hanifah sang ulama besar ini seperti kebiasaan jarang tidur malam, di malam itu sang penjual roti lagi mempersiapkan adonan, sambi