Skip to main content

GENERASI IDAMAN BERKARAKTER ALQURAN




Oleh: Kholil Misbach, Lc
Alhamdulillah huwal Awwalu bila Bidayah, wahuwal Akhiru bila Nihayah, nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruh, wana’udzu billahi min syururi anfusina wamin sayyiaati a’ malina, man yahdillah fala mudlilla lah, waman yudllil fala haadiyalah.
Washhallahu ‘ala sayyidina muhammadin wa’ala ‘alihi washahbihi wamanittaba’a hudahu ila yaimil qiyamah.

Segala puja dan puji kita sanjungkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan kepada kita, ditengah-tengah di saat beribu-ribu orang berbaring di rumah sakit, puji dan puji kepada Allah juga pemberi hidayahnya kepada kita, dimana masih berjuta-juta manusia belum merasakan nikmat dan indahnya Islam dan iman.
Shalawat serta salam selalu tersanjung kehadirat Nabi besar Muhammad saw yang telah selalu memberi kasih tanpa pilih kasih, memberi sayang kepada orang, pemberi rahmat ke seluruh umat. ALLAHUMMA SHALLI ‘ALA SAYYIDA MUHAMMAD.

Di Indonesia ini banyak sekali sarjana ekonomi, akan tetapi kenapa ya..ekonomi kita kok belum maju sejajar Negara-negara besar?, di Negara kita juga membludak sarjana agama akan tetapi kenapa dekadensi moral dan kenakalan remaja masih meraja rela?. Banyak orang tahu tapi suka menipu, banyak orang pintar tetapi perilakunya tidak benar.
Mau tahu jawabannya para hadirin ! Salah satu jawabannya….adalah karena pelajaran-pelajaran yang diajarkan banyak hanya mencerdaskan otak anak didik tanpa merembes ke dalam hati dan prilaku. banyak generasi masa kini kesulitan mencari panutan dan keteladanan.

Pendidikan yang berbasiskan hanya kepada fisik saja tanpa menyentuh akhlak dan karakter bagaikan membangun Rumah sakit, memang bangunannya megah, kamarnya bersih dan tata ruangannya begitu indah, akan tetapi dalamnya berisi orang-orang sakit yang perlu diobati. Apa arti seseorang pandai dan pintar akan tetapi kepandaiannya hanya untuk menipu orang lain, tidak punya semangat berkorban, tidak jujur, mudah putus asa dan lain sebagainya. Al Qur’an sebagai sebenar-benar kalam, kalam ilahi dan kitab suci memberi contoh pendidikan yang bermoral dan berkarakter,  pendidikan yang bertumpu pada tuntunan dan bukan tontonan. Pendidikan yang menjadi penyuluh kegelapan, bukan penyulut kebathilan.
Generasi idaman sesungguhnya adalah generasi yang berkarakter qur`an, sebuah generasi yang merupakan produk penggemblengan qur`an…sebagai contoh…
Al Qur’an dalam surat Lukman menceritakan kisah Lukman Hakim yang mendidik anaknya dengan tauhid kepada Allah dan tidak mensekutukan-Nya,
Ya Bunayya la tusyrik billah..(Wahai anakku jangan menyekutukan Allah) Innasy syirka la dlulmun adzim (sungguh syirik itu dosa yang besar). Ia juga menyuruh selalu hati-hati berbuat apa saja karena seberat apapun karena sekecil apapun perbuatan pasti Allah mengetahuinya.
Innaha in taku mitsqaala habbatin min khardalin au takun fi shakhratin ya’ti bihallah.

Kalau semua orang merasa ada cctv di tempatnya, selalu ada mandor dan pengawasnya maka ia akan takut berbuat macam2…begitu juga kita kalau kita tahu bahwa cctv Allah terhebat dalam sejarah, detector Allah bisa mendeteksi hingga bisikan hati,,,pengawas Allah tidak pernah ngantuk apalagi tertidur,,kalau kita tahu ini semua maka kita tidak akan berbuat maksiat kepada Allah SWT. 

 ia menyuruh anaknya amar makruf nahi mungkar dan sabar terhadap apa yang menimpanya,
Wa’mur bil ma’ruf wan ha ‘anil munkar washbir ‘ala maa ashabak.. (Perintahkan yang baik dan laranglah yang jelek lalu sabarlah apa yang menimpamu anakku)
Memang kalau tidak ada orang yang menyuruh kepada kebaikan maka orang akan menjauhi kebaikan, kalau tidak ada orang melarang kejelekan maka akan berjatuhan orang-orang ke jurang maksiat.
Cuma didalam amar makruf hendaklah dengan yang makruf dengan baik, sopan dan lembut. Begitu juga nahi mungkar jangan sampai dengan kemungkaran juga. Karena akan menjadi kemungkaran2 baru.
ia jg mendidik anaknya untuk tidak sombong.

wala tusha’ir khaddaka linnas wala tamsi fil ardli marahan (jangan memalingkan wajahmu dari manusia dan jangan berjalan di atas muka bumi dg sombong)..jangan sombong para hadirin menurut lukman al hakim,,sombong merupakan penyakit hati yang mematikan, ia akan membuat si empunya tidak besar dan tidak akan berkembang.
 Dia juga berwasiat kepada anaknya agar berkata yang benar dengan sopan, inna ankaral Aswati lashautul Hamir (sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai ) suara keledai adalah suara yang memekikkan telinga, tidak enak di dengar dan jauh dari kesopanan. Ucapan benar dan lembut itu bagai hujan yang menumbuhkan dan menghijaukan tanah tandus,,sebaiknya ucapan keras dan jelek bagaikan petir yang menakutkan padahal ia tidak menyirami dan membasahi.
Dalam kisah diatas generasi  terbaik adalah generasi yang baik, shaleh bagi diri sendiri kemudian baru muslih (bisa memperbaiki), motivator bukan provokator, sebagai agen perubahan terutama  kepada keluarga dan orang-orang terdekat, lalu baru kepada masyarakat secara umum.
Orang yang memperbaiki org lain sedang dirinya sangat buruk bagaikan orang yang sibuk mengusir lalat temannya padahal di bajunya sendiri ada ular, kalajengking yang siap menyengatnya.

Generasi idaman itu syaratnya  
1. harus berpendidikan....
1.
Imam syafii bersyair
وَمَنْ فَاتَهُ التَّعْلِيْمُ وَقْتَ شَبَابِهِ              فَكَبِّرْ عَلَيْهِ أَرْبَعًا لِوَفَاتِهِ
وَذَاتُ الْفَتَى وَاللهِ بِالْعِلْمِ وَالتُّقَى         إِذَا لَمْ يَكُوْنَا لاَ اعْتِبَارَ لِذَاتِهِ
Barang siapa kehilangan pendidikan pada masa mudannya,
maka bertakbirlah empat kali sebagai tanda kematiannya.
Kepribadian dan karakter seorang pemuda demi Allah ada pada ilmu dan ketakwaannya, jika tanpa keduanya maka tidaklah di anggap kepribadiannya. 

2.   2. Jujur karena seorang ilmuwan boleh salah akan tetapi tidak boleh bohong, apa arti title banyak, penghargaan banyak ternyata palsu…punya banyak piala bukan karena prestasi tetapi Cuma untuk koleksi contohnya.

3.    3. Hormat kepada orang tua, guru-guru, pemimpin atasan dan orang-orang yang lebih tua.

Apa arti generasi besar hebat tapi tidak punya moral, merendahkan orang tua, maka darimana keberkahan akan di dapat.

Terakhir 

4.    4. syarat generasi idaman adalah bisa menjadi agen perubahan yang baik di lingkungannya, mulai dari keluarganya baru masyarakat secara umum.
Kalau keempat pilar generasi idaman ini ada maka otomatis generasi idaman itu akan muncul di depan kita tidak hanya angan-angan, dan mulailah dari DIRI KITA…KAMI ULANGI.. MULAILAH DARI DIRI KITA. Dari kami sekian, al ‘afwu minkum

Comments

Popular posts from this blog

APAKAH TELUR NAJIS

Apakah Telur Najis oleh: Kholil Misbach, Lc Ada pertanyaan dari kawan tentang kenajisan telur hal itu dari artikel yang ia baca dalam sebuah postingan blog, dalam postingan tersebut menyatakan bahwa telur adalah najis karena keluar dari dubur ayam sehingga bercampur dengan kotoran ayam yang najis, barang yang kena najis adalah najis pula maka wajib membasuh telur sebelum digunakan. Aku ingin berusaha menjawab pertanyaan tersebut secara fikih dengan menyebutkan dalil-dalil semampunya. Menurut imam Nawawi dalam Kitabnya Al Majmu' Sebagai berikut: ( فرع) البيض من مأكول اللحم طاهر بالاجماع ومن غيره فيه وجهان كمنيه الاصح الطهارة (Cabang) Telur dari binatang yang dimakan dagingnya adalah suci secara ijmak. Adapun telur yang keluar dari binatang yang tidak dimakan dagingnya ada dua pendapat sebagaimana khilaf dalam maninya, yang paling shahih adalah suci. Keterangan: Jadi telur binatang yang halal dimakan seperti ayam, bebek, angsa, burung dsb adalah suci dan tidak najis. Berbeda dengan t

Terjemah kitab Fathul Wahhab karya Abu Zakaria Al Anshori

 Kitab Ath Thaharah (Bersuci) Kitab secara bahasa adalah menggabungkan dan mengumpulkan, secara istilah adalah nama dari  berbagai kumpulan khusus dari ilmu yang terdiri dari beberapa bab dan pasal biasanya. Thaharah secara bahasa adalah النظافة والخلوص من الادناس  Bersih dan terbebas dari kotoran-kotoran. adapun menurut Syariat thaharah adalah رفع حدث او ازالة نجس او ما في معناهما وعلى صورتهما "Mengangkat hadats atau menghilangkan najis atau sesuai makna keduanya atau sesuai gambarannya seperti tayammum dan mandi-mandi sunnah, tajdidul wudlu (memperbarui wudlu) dan basuhan kedua dan ketiga, semuanya termasuk macam-macam bersuci. (Bersambung)

ABU HANIFAH DAN TUKANG ROTI

Suatu saat Abu Hanifah duduk di masjid, karena saking lamanya duduk hingga penjaga masjid yang tidak tahu bahwa ia Abu Hanifah menyuruh beliau keluar.Beliaupun enggan keluar beliau bertanya kenapa masjid harus ditutup? penjaga masjid ini mengatakan: Karena perintah setelah shalat masjid harus ditutup, beliau bertanya lagi: Lalu aku kemana kalau keluar dari masjid? Ya terserah anda kata penjaga masjid, Abu Hanifahpun keluar masjid dan duduk di depan pintu masjid. Melihat Abu Hanifah duduk di depan pintu masjid penjaga masjid itu marah dan mengatakan: Kenapa kau masih di sini, iapun menyuruh beliau pergi dan menyeret beliau di tengah jalan. Lalu lewatlah seorang penjual roti, sang penjual roti ini mengatakan kepada beliau tanpa mengetahui bahwa beliau Abu Hanifah: Anda orang asing, maukah kamu menginap semalam di rumahku? Beliaupun mengangguk. Abu Hanifah sang ulama besar ini seperti kebiasaan jarang tidur malam, di malam itu sang penjual roti lagi mempersiapkan adonan, sambi