Skip to main content

mengaji tafsir Ibnu Katsir surat AlBaqarah 1-5

oleh: Kholil Misbach


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Dengan Menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
الم
قد اختلف المفسرون في الحروف المقطعة التي في أوائل السور، فمنهم من قال: هي مما استأثر الله بعلمه، فردوا علمها إلى الله، ولم يفسروها [حكاه القرطبي في تفسيره عن أبي بكر وعمر وعثمان وعلي وابن مسعود رضي الله عنهم به، وقاله عامر الشعبي وسفيان الثوري والربيع بن خثيم، واختاره أبو حاتم بن حبان
(Alif Laam Miim)
Para ahli tafsir (Mufassirin) berbeda pendapat tentang huruf-huruf di awal surat (huruuful Mutaqatthiah), sebagian dari mereka mengatakan: Hanya Allah Yang tahu akan maknanya, dan mengembalikan ilmunya kepada Allah SWT, mereka tidak menafsirkannya. Hal ini diceritakan oleh imam Al Qurthubi dalam tafsirnya dari Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan Ibnu Mas’ud. Begitu juga ‘Amir, Asy Sya’bi, Sufyan Ats Tsauri, dan Rabi’ bin Khatsyam, dan pendapat pilihan Abu Hatim bin Hibban.

ومنهم من فسَّرها، واختلف هؤلاء في معناها، فقال عبد الرحمن بن زيد بن أسلم: إنما هي أسماء السور [قال العلامة أبو القاسم محمود بن عمر الزمخشري في تفسيره: وعليه إطباق الأكثر، ونقله عن سيبويه أنه نص عليه] (3) ، ويعتضد هذا بما ورد في الصحيحين، عن أبي هريرة: أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يقرأ في صلاة الصبح يوم الجمعة: الم السجدة، وهل أتى على الإنسان (4) .
Sebagian ulama lain menafsirkannya,akan tetapi mereka juga berselisih akan maknanya, berkata Abdurrahman bin Zaid bin Aslam: huruf-huruf itu adalah nama-nama surat. Ini juga pendapat imam Mahmud bin Umar Az Zamakhsary dalam tafsirnya akan tetapi sangat panjang sekali, hal ini juga dikatakan imam Sibawaaeh. Hal ini diperkuat dengan hadits yang diriwayatkan shahih Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah ra bahwasanya Rasulullah saw membaca dalam shalat Subuh Alif lam mim Sajdah dan Hal ata ‘alal Insan. Menurut imam Sufyan Ats Tsauri dari Ibnu Abi Najih dari Mujahid ia berkata bahwa Alif lam mim, Hamim dsb merupakan pembuka-pembuka yang Allah buka untuk AlQuran.

Menurutku ..Bagaimanapun Alquran merupakan tantangan bagi orang-orang kafir Arab yang pada waktu paling fasih bahasanya untuk menandingi ALquran walaupun demikian mendatangkan satu ayat AlQuran berupa huruf-huruf awal surat tidak akan bisa dan tidak akan mampu. Hal ini dulu pernah dicoba oleh seorang nabi palsu Musailamah Al Kadzdzab yang pernah membuat surat mirip surat Alfiil tapi jauh tidak bisa menandingi Alquran.



ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ (2) }
Ini kitab Alquran tiada keraguan di dalamnya, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.
Ibnu Juraij berkata, berkata Ibnu Abbas: dzalikal kitab (kitab itu) artinya sama dengan hadzal kitab (ini kitab). Hal ini juga dikatakan Mujahid, Ikrimah, Said bin Jubair, as Sudiy dan Muqatil bin Hayyan. Sedangkan al kitab yang dimaksud adalah Alquran.
Raib artinya sama dengan Syakk yaitu keraguan, sebagaimana riwayat dari Ibnu Mas’ud dan Anas dari para sahabat Rasulullah saw.
para pembaca budiman!
dalam ayat diatas Allah menjelaskan bahwa AlQuran itu tidak ada keraguannya karena diturunkan oleh Yang Maha Benar (Al Haqq) kepada yang terpecaya al Amin nabi Muhammad saw melalui wahyu yang dibawa oleh malaikat terpercaya (Ar ruuhul Amin) Malaikat Jibril. semua yang dibawa AlQuran tidak ada yang bertentangan dengan kenyataan dan realita, terus mau mana yang diragukan? walaupun ia benar tapi sebagian orang masih ragu dengannya, masih ada yang tidak percaya kepadanya. selain itu ia adalah petunjuk (hudan) bagi orang-orang yang bertakwa
lalu siapakah orang2 yang bertakwa?
وقال ابن أبي حاتم: حدثنا أبي، حدثنا عبد الله بن عمران، حدثنا إسحاق بن سليمان، يعني الرازي، عن المغيرة بن مسلم، عن ميمون أبي حمزة، قال: كنت جالسًا عند أبي وائل، فدخل علينا رجل، يقال له: أبو عفيف، من أصحاب معاذ، فقال له شقيق بن سلمة: يا أبا عفيف، ألا تحدثنا عن معاذ بن جبل؟ قال: بلى سمعته يقول: يحبس الناس يوم القيامة في بقيع واحد، فينادي مناد: أين المتَّقون؟ فيقومون في كَنَفٍ من الرّحمن لا يحتجب الله منهم ولا يستتر. قلت: من المتَّقون؟ قال: قوم اتَّقوا الشرك وعبادة الأوثان، وأخلصوا لله العبادة، فيمرون إلى الجنة (1) ..
Ibnu Abi Hatim berkata: telah memberitahu kami ayahku, memberi tahu kami Abdullah bin Imran, telah member tahu kami Ishaq bin Sulaiman yaitu Ar Razi dari Al Mughirah bin Muslim dari Maimun Abu Hamzah berkata aku duduk di sisi Abu Wail lalu datanglah kepada kami seorang laki-laki yang disebut Abu Afif dari sahabat Muadz, berkata Syaqiq bin Salamah kepadanya Wahai Abu Afif ! maukah kamu menceritakan tentang Muadz bin Jabal? Ia menjawab tentu aku mendengarnya berkata: Ditahan manusia kelak di hari Kiamat di satu tempat, lalu memanggillah seorang pemanggil, mana orang-orang yang bertakwa? Lalu bangkitlah mereka di naungan Allah yang Maha Rahman, Allah tidak menghijab dan menutupi mereka.
Aku (Afiif) bertanya (kepada Muadz): siapakah orang-orang yang bertakwa? Ia menjawab: Yaitu kaum yang menjauhi kesyirikan dan menjauhi menyembah berhala, lalu ikhlas dalam beribadah kepada Allah SWT, lalu merekapun menuju surga.
وأصل التقوى: التوقي مما يكره لأن أصلها وقوى من الوقاية. قال النابغة:
سقط النصيف ولم ترد إسقاطه ... فتناولته واتقتنا باليد ...
وقال الآخر:
فألقت قناعا دونه الشمس واتقت ... بأحسن موصولين كف ومعصم ...
وقد قيل: إن عمر بن الخطاب رضي الله عنه، سأل أبيّ بن كعب عن التقوى، فقال له: أما سلكت طريقًا ذا شوك؟ قال: بلى قال: فما عملت؟ قال: شمرت واجتهدت، قال: فذلك التقوى.
وقد أخذ هذا المعنى ابن المعتز فقال:
خل الذنوب صغيرها ... وكبيرها ذاك التقى ...
واصنع كماش فوق أر ... ض الشوك يحذر ما يرى ...
لا تحقرن صغيرة ... إن الجبال من الحصى ...
وأنشد أبو الدرداء يومًا:
يريد المرء أن يؤتى مناه ... ويأبى الله إلا ما أرادا ...
يقول المرء فائدتي ومالي ... وتقوى الله أفضل ما استفادا ...
وفي سنن ابن ماجه عن أبي أمامة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "ما استفاد المرء بعد تقوى الله خيرًا من زوجة صالحة، إن نظر إليها سرته، وإن أمرها أطاعته، وإن أقسم عليها أبرته، وإن غاب عنها حفظته في نفسها وماله" (2) .
{ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ (3) }

قال أبو جعفر الرازي، عن العلاء بن المسيب بن رافع، عن أبي إسحاق، عن أبي الأحوص، عن عبد الله، قال: الإيمان التصديق.

Comments

Popular posts from this blog

APAKAH TELUR NAJIS

Apakah Telur Najis oleh: Kholil Misbach, Lc Ada pertanyaan dari kawan tentang kenajisan telur hal itu dari artikel yang ia baca dalam sebuah postingan blog, dalam postingan tersebut menyatakan bahwa telur adalah najis karena keluar dari dubur ayam sehingga bercampur dengan kotoran ayam yang najis, barang yang kena najis adalah najis pula maka wajib membasuh telur sebelum digunakan. Aku ingin berusaha menjawab pertanyaan tersebut secara fikih dengan menyebutkan dalil-dalil semampunya. Menurut imam Nawawi dalam Kitabnya Al Majmu' Sebagai berikut: ( فرع) البيض من مأكول اللحم طاهر بالاجماع ومن غيره فيه وجهان كمنيه الاصح الطهارة (Cabang) Telur dari binatang yang dimakan dagingnya adalah suci secara ijmak. Adapun telur yang keluar dari binatang yang tidak dimakan dagingnya ada dua pendapat sebagaimana khilaf dalam maninya, yang paling shahih adalah suci. Keterangan: Jadi telur binatang yang halal dimakan seperti ayam, bebek, angsa, burung dsb adalah suci dan tidak najis. Berbeda dengan t

Terjemah kitab Fathul Wahhab karya Abu Zakaria Al Anshori

 Kitab Ath Thaharah (Bersuci) Kitab secara bahasa adalah menggabungkan dan mengumpulkan, secara istilah adalah nama dari  berbagai kumpulan khusus dari ilmu yang terdiri dari beberapa bab dan pasal biasanya. Thaharah secara bahasa adalah النظافة والخلوص من الادناس  Bersih dan terbebas dari kotoran-kotoran. adapun menurut Syariat thaharah adalah رفع حدث او ازالة نجس او ما في معناهما وعلى صورتهما "Mengangkat hadats atau menghilangkan najis atau sesuai makna keduanya atau sesuai gambarannya seperti tayammum dan mandi-mandi sunnah, tajdidul wudlu (memperbarui wudlu) dan basuhan kedua dan ketiga, semuanya termasuk macam-macam bersuci. (Bersambung)

VATIKANPUN AKAN MENJADI MILIK UMAT ISLAM

oleh: Kholil Misbach, Lc Romawi pada masa terdahulu merupakan negara adidaya yang sangat kuat dan kaya, saking besarnya kekuatan Romawi ini sampai ada surat yang menceritakan kisahnya yaitu surat Ar Rum yang berarti bangsa Romawi, walaupun besar, kuat dan adidaya karena tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya Muhammad saw maka negeri inipun akan hancur dan ditaklukkan oleh kaum muslimin. semoga Allah menjadikan kita sebagai penakluknya.  Sebuah berita bahagia bagi kaum muslimin bahwa vatikanpun kelak akan menjadi milik kaum muslimin, dalam sebuah riwayat:  Beliau bersabda “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.”  [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]. Dari Abu Qubail berkata: Saat kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya: Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu ; Konstantinopel atau Rumiyah?  Abdullah mem