FAEDAH SHALAT BERJAMAAH

Menurut aristoteles manusia adalah zoon Politicon yaitu makhluk sosial yang tidak bisa dilepaskan dari orang lain. sebagai contoh manusia membutuhkan makan maka otomatis ia butuh orang lain untuk menanam padi dan sayur, ia juga butuh nelayan untuk menyiapkan lauknya dan seterusnya.

untuk itulah sangat bijaksana jika Allah mengatur hubungan baik sesama manusia (hablun minan nas) salah satu syariat yang mengajarkan kebersamaan adalah shalat jamaah. 

Menurut Jumhur Ulama’, sholat berjama’ah hukumnya sunnah muakkad yaitu sunnah yang sangat dianjurkan, akan tetapi bagi orang yang meninggalkannya maka tidak berdosa baginya. adapun menurut Imam Ahmad Bin Hanbal, sholat berjama’ah hukumnya wajib. Rosulullah SAW selama hidupnya sebagai Rosul belum pernah meninggalkan sholat berjama’ah di masjid meskipun beliau dalam keadaan sakit. Rosululah SAW pernah memperingatkan dengan keras keharusan sholat berjama’ah di masjid, sebagai mana diuraikan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori Muslim berikut :

وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَقَدهممت أن اَمُرَ بِحَطْبٍ فَيَحْتَطِبُ ثُمَّ اَمُرَ بِا لصَّلاَةِ فَيُؤَذِّنَ لَهَا ثُمَّ اَمُرَ رَجُلاً فَيَؤُمَّ النَّاسَ, ثُمَّ اُخَالِفَ اِلَى رَجُالٍ لاَيَشْهَدُونَ الصَّلاَةَ فَأُحْرِقَ عَلَيْهِم بُيُوتَهُمْ – متفق عليه

“Demi jiwaku yang berada dalam kekuasaan-Nya, sungguh aku bertekad menyuruh mengumpulkan kayu bakar, kemudian aku suruh seorang adzan untuk sholat dan seseorang untuk mengimami manusia, kemudian aku pergi kepada orang-orang yang tidak ikut sholat, kemudian aku bakar rumah mereka”

Pada suatu saat Rosulullah didatangi oleh salah satu sahabat yang dicintainya, yaitu Abdullah Bin Umi Maktum. Ia berkata kepada Rosulullah bahwa ia buta dan tidak ada yang menuntunnya ke masjid sehingga ia memohon kepada Nabi untuk memberinya rukhsoh atau keringanan untuk tidak melaksanakan sholat berjama’ah di masjid. Selanjutnya baginda Rosulullah bertanya kepadanya:

هَلْ تَسْمَعُ النّدَاءَ بِالصَّلاَةِ ؟ قَالَ نَعَمْ. قَالَ : فَأَجِبْ..

Begitulah seruan Rosulullah kepada umatnya agar senantiasa menunaikan sholat berjama’ah di masjid sekalipun kepada sahabatnya yang tidak bisa melihat alias buta. Bagaimana dengan kita umatnya, yang diberikan kenikmatan yang sempurna.

Hadits di atas menunjukkan betapa urgennya sholat berjama’ah. Rosulullah menekankan bahwa sholat jama’ah dilaksanakan di masjid. Karena masjid didirikan bukan untuk bermegah-megahan, melainkan untuk diramaikan atau dimakmurkan. Allah berfirman dalam surat At-Taubah ayat 18 :

إنَّمَا يَعْمُرً مَسَاجِدَ اللهِ مَنْ أمَنَ بِاللهِ وَاليَوْمِ الأخِرِ وَأقَامَ الصَّلاَةَ وَأَتَى الزَّكَوةَ وَلَمْ يَخْشَ إلاَّ اللهَ

“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta tetap mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan tidak takut selain kepada Allah.”

Banyak sekali faedah yang bisa diperoleh ketika seseorang menunaikan sholat berjama’ah. Ada keutamaan yang diperoleh di dunia dan juga ada keutamaan atau manfaat yang bisa diperoleh nanti di akhirat. Diantara fawaid atau faidah-faidah adalah sebagai berikut :

1.  Allah akan melipatgandakan pahala sholat berjama’ah sampai dua puluh tujuh derajat.

قال رسول الله صلّى الله عليه وسلّم : صَلاَة الْجَمَاعَة اَفْضَلُ مِنَ صَلاَةِ الفَدِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ دَرَجَة — متفق عليه

“Sholat berjama’ah itu lebih utama dari sholat sendiri dengan dilipatkan sampai dua puluh tujuh derajat” (HR. Bukhari dan Muslim) 

2. Menjauhkan diri dari sifat-sifat orang munafik. Karena di antara sifat orang munafik adalah bermalas-malasan dan suka memamerkan diri atau riya dalam sholat. Hal ini tertera dalam surat An-Nisa’ ayat 142 :

إنَّ المُنَفِقِيْنَ يُخَدِعُوْنَ اللهَ وَهُوَ خَدِعُهُمْ وَإذَا قَامُوا إلىَ الصَّلاَةِ قَامُوْا كُسَالَى يُرَاءُوْنَ النَّاسَ وَلاَ يَذْكُرُوْنَ اللهَ إلاَّ قَلِيْلاً

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah. Dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan sholat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.”

Dalam sebuah hadits Nabi bersabda :

“Tidaklah ada sholat yang lebih berat bagi orang-orang munafik melebihi sholat Shubuh dan Isya’. Dan seandainya mereka mengetahui pahala pada keduanya, niscaya mereka akan datang (berjama’ah) meskipun dengan merangkak.” (HR. Muttafaqun ‘Alaih)

3. akan diampuni dosa orang yang berjamah oleh Allah. Rosulullah bersabda :

إِذَا قال اْلإِمَامُ (غَيْرِ اْلمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَالضّآلّين) فَقُوْلوُا : آمين, فَإِنَّهُ مِنْ وَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلُ اْلمَلاَئِكَةِ غَفِرَ لَهُ ماَتَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ — رواه البجارى و مسلم

“Jika imam mengucapkan “Ghoiril maghdhubi ‘alaihim waladhdholliin”, maka ucapkan amin, karena sesungguhnya siapa yang mengucapkan amin bersamaan dengan ucapan malaikat maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”

Dalam hadits lain Nabi bersabda :

“Barangsiapa yang berwudhu untuk sholat dan menyempurnakan wudhunya, lalu berjalan untuk menunaikan sholat, dan ia sholat bersama manusia atau berjama’ah atau di dalam masjid, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya.”
4. Diangkat derajatnya, baginda nabi saw dawuh:" maukah aku tunjukkan sesuatu yang menghapus dosa dan mengangkat derajat? Beliau menjelaskan salah satunya adalah banyak langkah menuju masjid.
Masuk masjid kurang bermanfaat kalau hanya ke wc-nya saja, atau cuma duduk duduk tetapi tidak shalat. Maksudnya banyak langkah ke masjid adalah rajin shalat berjamaah. 

5. Memperkokoh sifat kedisiplinan dan dan sifat berakhlak mulia. Sholat berjama’ah mengajarkan disiplin seorang makmun senantiasa mengikuti gerakan imam dan berada di belakang imam. Hal ini tentu membiasakan melatih kedisiplinan dalam kehidupan seseorang, menghilangkan ego, perbedaan dan dengan penuh kerendahan hati patuh dan taat pada pimpinannya, yaitu imam.”

Rosulullah bersabda :

اِنَّمَا جُعِلَ اْلإِمَامُ لِيُؤْتَمٌ بِهِ, فَلاَ تَحْتَلِفُ عَلَيْهِ, وَإِذَا كَبُرَ فَكَبِّرُوْا وَإِذَا رَكَعَ فَارْكَعُوْا وَإذَا سَجَدَ فَاسْجُدُوْا وَإذَا
صَلّىَ جَالِسًا فَصَلّو جُلُوْساً أجْمَعِيْنَ
"sesungguhnya dijadikan imam itu untuk diikuti, maka janganlah kamu menyelisihinya. jikalau ia bertakbir maka kalian bertakbirlah, jikalau ia ruku' maka ruku'lah. jikalau dia sujud maka kalian sujudlah. jikalau dia shalat duduk maka shalatlah duduk semuanya.

6. Akan tumbuhnya rasa ukhuwah/persaudaraan, mawaddah/kasih sayang dan musawah/persamaan.

Apabila kita bertemu lima kali dalam sehari, maka akan tumbuh kasih sayang diantara sesama muslim. Dan jika suatu waktu ada saudara kita yang biasa berjama’ah kemudian beberapa waktu tidak hadir di masjid, maka kita akan bertanya-tanya, ada apa atau mengapa ia tidak berjama’ah? Seandainya jawaban yang didapat bahwa beliau itu sakit, maka kita akan bergegas menjenguk dan mendo’akannya.

Sholat berjama’ah juga mengajarkan persamaan : tidak dibedakan antara yang kaya dan yang miskin, seorang pejabat atau rakyat jelata, atasan atau bawahan, semua berdiri, ruku’, sujud, dan duduk dalam satu barisan untuk taat dan tunduk kepada Allah. Allah berfirman:

اِنَّ اللهَ يُجِبُّ الَّذِيْنَ يُقَا تِلُونَ فِى سَبِيْلِهِ صَفًّا كَأَ نَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya, dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti bangunan yang sangat kokoh”.
6. sholat jamaah itu bisa menjauhkan daripada syetan. baginda Nabi saw bersabda: " jagalah kamu untuk berjamaah karena sesungguhnya srigala itu makan kambing yang sendirian.

7. Shalat Jamaah akan membuat orang semangat beribadah kepada Allah, kita tahu bahwa semua yang dilakukan bareng-bareng dan bersama akan membuat semakin bersemangat dalam melakukannya.

8. Sholat jamaah akan membuka keberkahan sekitarnya.
Semua amal baik itu akan berbuah baik dan membuka keran keberkahan untuk lingkungannya, begitu juga dengan shalat jamaah. Sejauh terdeng
ar suara adzan disanalah keberkahan timbul.
ayo kita memakmurkan masjid-masjid kita, mushola-mushola kita karena dengan memakmurkannya Allah akan membuka keberkahan kepada kita, memudahkan urusan kita, dan benteng umat islam yang berupa tempat ibadah ini akan tetap kuat.
wallahu a'lam