Skip to main content

mukmin sejati

MUKMIN SEJATI
oleh: Kholil Misbach, Lc

Orang mukmin sejati adalah orang yang beriman kepada rukun iman dan mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. orang mukmin akan selalu berdoa meminta tambahan ilmu, lalu ilmu yang peroleh ia gunakan dalam untuk mendekatkan diri kepada Allah. semakin ia berilmu semakin baik perilakunya dan semakin mulia budi-pekertinya. Ia belajar sejarah untuk mengetahui sebab-sebab kejayaan dan keruntuhan suatu bangsa, ia ambil sebab-sebab kejayaan dan ia tinggalkan sebab-sebab keruntuhan tersebut untuk ia praktekkan dalam kehidupan sehari. Dalam bidang ekonomi, ia memilih cara-cara halal untuk mendapatkan harta lalu ia infakkan harta tersebut dalam keridloaan Allah.

ia juga berpolitik dengan etika yang tinggi, ia gunakan segala jabatan demi keselamatan, kesejahteraan, kebaikan dan kemuliaan rakyat.

itulah gaya hidup seorang mukmin, ia jujur, memelihara diri dari kecemaran, takut akan Allah, mengikuti segala kebenaran. Ia yakin bahwa Allahlah pengatur dan penguasa jagat raya ini, tiada kesombongan sedikitpun di hatinya bahkan ia selalu rendah diri kepada sesama.

coba perhatikan orang seperti ini! Dibersihkan kalbunya dari segala sangkaan batal, dibersihkan pikirannya dari angan-angan kotor, dipejamkan matanya dari segala pandangan liar. ditulikannya telinganya dari mendengar suara-suara dosa. Lidahnya ia pelihara dari berkata tiada guna dan berlawanan dari kebenaran. Ia memilih mati daripada mengisi perutnya dengan makanan-makanan yang haram. Ia tidak berbuat dzalim, ia jaga tangannya dari menyakiti orang lain. semua badannya ia tahan dari perbuatan jahat dan digunakan semaksimal mungkin untuk manfaat manusia sekitarnya. Ia tidak mau tunduk sedikitpun kepada kebatilan meskipun badannya di siksa dan tubuhnya diiris-iris. baginya penjara lebih indah daripada istana, ia anggap tali gantungan laksana lambaian bidadari.

Yang paling ia muliakan adalah hak, berkata benar dan berlaku jujur dan yang paling ia murkai adalah kezaliman, dusta dan khianat. Ia tidak sudi mempunyai sifat-sifat buruk ini.

Orang seperti ini adalah orang yang berjaya mencapai kemenangan dan kemuliaan di dunia, ia menjadi orang yang paling berani karena yang ia takuti hanya Allah SWT. Tidak ada orang yang lebih kaya dari dirinya karena ia bukanlah pengejar dunia dan bukan pengawal dindingnya, iapun bukanlah tipe orang yang memperturutkan hawa nafsu.

Ia akan dicintai Allah dan makhluk-Nya karena ia tunaikan hak-hak Allah dan mereka secara sempurna, tidak ia kurangi sedikitpun. Ia tidak berbuat jahat kepada seorangpun. ia selalu menginginkan kebesaran dirinya dan sesamanya, bahkan ia berusaha membahagiaakan mereka.

Ia akan menjadi orang yang paling dipercaya karena kejujurannya, tidak ada janji yang ia selisihi. Jika anda melihat akhlak dan perilaku orang mukmin seperti ini maka mustahil ia hidup terhina di dunia, kepalanya selalu tegak karena sifat dan perilaku seperti di atas tidak akan mampu dikalahkan oleh kekuatan paksaan di dunia.

ini adalah pengalaman hidupnya selagi di dunia sedangkan di akhirat, Allah akan memberikan rahmat dan keridloan baginya, dimasukkan ia kedalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. Untuknya disediakan segala pemuas nafsunya. Semua itu adalah balasan atas perbuatannya menjalankan amanah Allah dan atas kesabarannya dalam menghadapi ujian yang ia tempuh di dunia. Wallahu A'lam

Comments

Popular posts from this blog

APAKAH TELUR NAJIS

Apakah Telur Najis oleh: Kholil Misbach, Lc Ada pertanyaan dari kawan tentang kenajisan telur hal itu dari artikel yang ia baca dalam sebuah postingan blog, dalam postingan tersebut menyatakan bahwa telur adalah najis karena keluar dari dubur ayam sehingga bercampur dengan kotoran ayam yang najis, barang yang kena najis adalah najis pula maka wajib membasuh telur sebelum digunakan. Aku ingin berusaha menjawab pertanyaan tersebut secara fikih dengan menyebutkan dalil-dalil semampunya. Menurut imam Nawawi dalam Kitabnya Al Majmu' Sebagai berikut: ( فرع) البيض من مأكول اللحم طاهر بالاجماع ومن غيره فيه وجهان كمنيه الاصح الطهارة (Cabang) Telur dari binatang yang dimakan dagingnya adalah suci secara ijmak. Adapun telur yang keluar dari binatang yang tidak dimakan dagingnya ada dua pendapat sebagaimana khilaf dalam maninya, yang paling shahih adalah suci. Keterangan: Jadi telur binatang yang halal dimakan seperti ayam, bebek, angsa, burung dsb adalah suci dan tidak najis. Berbeda dengan t

Terjemah kitab Fathul Wahhab karya Abu Zakaria Al Anshori

 Kitab Ath Thaharah (Bersuci) Kitab secara bahasa adalah menggabungkan dan mengumpulkan, secara istilah adalah nama dari  berbagai kumpulan khusus dari ilmu yang terdiri dari beberapa bab dan pasal biasanya. Thaharah secara bahasa adalah النظافة والخلوص من الادناس  Bersih dan terbebas dari kotoran-kotoran. adapun menurut Syariat thaharah adalah رفع حدث او ازالة نجس او ما في معناهما وعلى صورتهما "Mengangkat hadats atau menghilangkan najis atau sesuai makna keduanya atau sesuai gambarannya seperti tayammum dan mandi-mandi sunnah, tajdidul wudlu (memperbarui wudlu) dan basuhan kedua dan ketiga, semuanya termasuk macam-macam bersuci. (Bersambung)

ABU HANIFAH DAN TUKANG ROTI

Suatu saat Abu Hanifah duduk di masjid, karena saking lamanya duduk hingga penjaga masjid yang tidak tahu bahwa ia Abu Hanifah menyuruh beliau keluar.Beliaupun enggan keluar beliau bertanya kenapa masjid harus ditutup? penjaga masjid ini mengatakan: Karena perintah setelah shalat masjid harus ditutup, beliau bertanya lagi: Lalu aku kemana kalau keluar dari masjid? Ya terserah anda kata penjaga masjid, Abu Hanifahpun keluar masjid dan duduk di depan pintu masjid. Melihat Abu Hanifah duduk di depan pintu masjid penjaga masjid itu marah dan mengatakan: Kenapa kau masih di sini, iapun menyuruh beliau pergi dan menyeret beliau di tengah jalan. Lalu lewatlah seorang penjual roti, sang penjual roti ini mengatakan kepada beliau tanpa mengetahui bahwa beliau Abu Hanifah: Anda orang asing, maukah kamu menginap semalam di rumahku? Beliaupun mengangguk. Abu Hanifah sang ulama besar ini seperti kebiasaan jarang tidur malam, di malam itu sang penjual roti lagi mempersiapkan adonan, sambi