Skip to main content

TANAMLAH KEBAIKAN

oleh: Kholil Misbach, Lc

Allah SWT berfirman:

"Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat, apa yang kamu berikan untuk dari kamu dari kebaikan niscaya kamu akan mendapatkannya di sisi Allah, Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kalian kerjakan" (QS. Al Baqarah 110)

Saudaraku, dalam ayat di atas Allah memerintahkan kaum muslimin untuk mendirikan shalat, shalat adalah tiangnya agama, barang siapa shalat maka ia telah mendirikan tiangnya agama dan barang siapa tidak shalat maka ia telah merobohkan tiangnya agama.

kemudian Allah juga menyuruh kaum muslimin menunaikan zakat, kalau shalat adalah ibadah vertical kepada Allah maka zakat mempunyai makna ibadah social kepada masyarakat.
zakat adalah pengorbanan demi mendapat ridlo Allah SWT.

Shalat dan Zakat ini merupakan symbol kebaikan suatu bangsa, tidak ada bangsa yang maju dan diberkahi Allah yang tidak shalat dan tidak menunaikan zakat.,,

kalau ada sebuah kaum menyia-nyiakan shalat dan tidak mau membayar zakat maka tunggulah kehancurannya atau minimal diambil keberkahan darinya.

Tengoklah negeri kita tercinta ini, berapa banyak sumberdaya alamnya mulai migas, mineral, barang tambang, laut yang begitu luas di dalamnya ikan yang berjuta-juta ton, hutan yang begitu lebat di dalamnya kayu dan binatang yang jumlahnya banyak, belum lagi penduduk kita yang besar yang mempunyai potensi tenaga manusia yang begitu besar.

akan tetapi kenapa kita belum menjadi negara maju? karena masih banyak di antara kita yang menjadi perusak daripada pelindung dan pecinta alam, banyak bangsa kita makan harta orang lain, itu hubungan dengan manusia (hablun minan Nas), adapun hubungan dengan Allah, banyak yang menyepelekan. masih banyak yang tidak shalat, kadang shalat akan tetapi tidak tepat waktu, suka menunda-nunda, kadang tepat waktu akan tetapi kurang ikhlasnya, kurang khusuknya masih sering bergantayangan riya dan ujub pada hati-hati orang yang shalat, lalu darimana datang barakah?

Sayyid Thanthowi dalam tafsir AL Wasith menyatakan:" Lalu Allah menyatakan bahwa apa saja dari amal baik yang kita gunakan untuk bekal kita sendiri, (li anfusikum) artinya untuk kamu, hal ini menunjukkan bahwa amal baik itu akan kembali ke si empunya, dan Allah tidak butuh amal baik kita.
dia akan mendapatkan pahala yang besar dan balasan yang lebih baik.
(indallah ) di sisi Allah, hal ini menunjukkan besarnya balasan dan pahala dari Allah swt.

Innallah bima ta'maluuna Bashir artinya dan Allah Maha melihat apa yang kalian kerjakan, tidak ada yang tidak Nampak baik kecil maupun besar dari sebuah amalan, atau sedikit banyaknya sebuah amal, semua tercatat oleh Allah SWT, dan Allah tidak akan menyia-nyiakan perbuatan baik seseorang.


Saudaraku! Mari jangan remehkan perbuatan baik sekecil apapun karena ia akan menjadi sangat berharga saat tidak ada amal kebaikan kita,  kecuali amal kecil tersebut.

Comments

Popular posts from this blog

APAKAH TELUR NAJIS

Apakah Telur Najis oleh: Kholil Misbach, Lc Ada pertanyaan dari kawan tentang kenajisan telur hal itu dari artikel yang ia baca dalam sebuah postingan blog, dalam postingan tersebut menyatakan bahwa telur adalah najis karena keluar dari dubur ayam sehingga bercampur dengan kotoran ayam yang najis, barang yang kena najis adalah najis pula maka wajib membasuh telur sebelum digunakan. Aku ingin berusaha menjawab pertanyaan tersebut secara fikih dengan menyebutkan dalil-dalil semampunya. Menurut imam Nawawi dalam Kitabnya Al Majmu' Sebagai berikut: ( فرع) البيض من مأكول اللحم طاهر بالاجماع ومن غيره فيه وجهان كمنيه الاصح الطهارة (Cabang) Telur dari binatang yang dimakan dagingnya adalah suci secara ijmak. Adapun telur yang keluar dari binatang yang tidak dimakan dagingnya ada dua pendapat sebagaimana khilaf dalam maninya, yang paling shahih adalah suci. Keterangan: Jadi telur binatang yang halal dimakan seperti ayam, bebek, angsa, burung dsb adalah suci dan tidak najis. Berbeda dengan t

Terjemah kitab Fathul Wahhab karya Abu Zakaria Al Anshori

 Kitab Ath Thaharah (Bersuci) Kitab secara bahasa adalah menggabungkan dan mengumpulkan, secara istilah adalah nama dari  berbagai kumpulan khusus dari ilmu yang terdiri dari beberapa bab dan pasal biasanya. Thaharah secara bahasa adalah النظافة والخلوص من الادناس  Bersih dan terbebas dari kotoran-kotoran. adapun menurut Syariat thaharah adalah رفع حدث او ازالة نجس او ما في معناهما وعلى صورتهما "Mengangkat hadats atau menghilangkan najis atau sesuai makna keduanya atau sesuai gambarannya seperti tayammum dan mandi-mandi sunnah, tajdidul wudlu (memperbarui wudlu) dan basuhan kedua dan ketiga, semuanya termasuk macam-macam bersuci. (Bersambung)

ABU HANIFAH DAN TUKANG ROTI

Suatu saat Abu Hanifah duduk di masjid, karena saking lamanya duduk hingga penjaga masjid yang tidak tahu bahwa ia Abu Hanifah menyuruh beliau keluar.Beliaupun enggan keluar beliau bertanya kenapa masjid harus ditutup? penjaga masjid ini mengatakan: Karena perintah setelah shalat masjid harus ditutup, beliau bertanya lagi: Lalu aku kemana kalau keluar dari masjid? Ya terserah anda kata penjaga masjid, Abu Hanifahpun keluar masjid dan duduk di depan pintu masjid. Melihat Abu Hanifah duduk di depan pintu masjid penjaga masjid itu marah dan mengatakan: Kenapa kau masih di sini, iapun menyuruh beliau pergi dan menyeret beliau di tengah jalan. Lalu lewatlah seorang penjual roti, sang penjual roti ini mengatakan kepada beliau tanpa mengetahui bahwa beliau Abu Hanifah: Anda orang asing, maukah kamu menginap semalam di rumahku? Beliaupun mengangguk. Abu Hanifah sang ulama besar ini seperti kebiasaan jarang tidur malam, di malam itu sang penjual roti lagi mempersiapkan adonan, sambi