Skip to main content

Doa dan Cita-cita

oleh: Kholil Misbach, LC


Doa adalah intinya ibadah, begitulah arti cuplikan hadits Nabi saw. tidak ada satu ibadahpun kecuali di dalamnya ada doa. Doa sendiri menurut penulis merupakan simbol akan cita-cita orang yang berdoa, orang meminta kekayaan berarti ia bercita-cita menjadi orang kaya.
Sebaik-baik doa adalah sesuai dengan Al Qur'an dan As Sunnah, untuk itulah tidak ada cita-cita tertinggi kecuali sesuai dengan doa-doa yang diajarkan Rasul saw. Adakah cita-cita yang melebihi akan kebaikan dunia dan akhirat sebagaimana doa Rabbana Atina fid Dunya Hasanah wafil Akhirati Hasanah.
Seseorang yang mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhiratnya kemudian dijauhkan dari neraka itulah sebenar-benar orang yang mendapat untung dan orang yang sudah mencapai cita-citanya.

Dengan doa manusia mempunyai pegangan hidup karena ia tahu kelemahan dirinya, dan orang yang berdoa juga tahu bahwa di sana ada Allah Yang Maha Tahu dan Maha Bijaksana.
walaupun demikian banyak sekali manusia yang lalai dan enggan berdoa kepada ALlah. mungkin karena kesibukan manusia akan urusan pribaadi dan dunianya sehingga ia lupa akan berdoa ini.

Untuk dikabulkannya doa,orang yang berdoa harus memenuhi syarat terutama terjaganya makanan dan minuman dari hal-hal yang haram dan menjaga kebersihan baik lahir maupun batin, kemudian doa tanpa usaha adalah pasrah nasib yang keliru dan menyalahi perintah ALlah, kalau hanya berdoa sudah cukup maka tentunya baginda Nabi saw tidak capek-capek berperang dan berusaha karena doa beliau paling makbul di antara para makhluk Allah. Wallahu A'lam

Comments

Popular posts from this blog

APAKAH TELUR NAJIS

Apakah Telur Najis oleh: Kholil Misbach, Lc Ada pertanyaan dari kawan tentang kenajisan telur hal itu dari artikel yang ia baca dalam sebuah postingan blog, dalam postingan tersebut menyatakan bahwa telur adalah najis karena keluar dari dubur ayam sehingga bercampur dengan kotoran ayam yang najis, barang yang kena najis adalah najis pula maka wajib membasuh telur sebelum digunakan. Aku ingin berusaha menjawab pertanyaan tersebut secara fikih dengan menyebutkan dalil-dalil semampunya. Menurut imam Nawawi dalam Kitabnya Al Majmu' Sebagai berikut: ( فرع) البيض من مأكول اللحم طاهر بالاجماع ومن غيره فيه وجهان كمنيه الاصح الطهارة (Cabang) Telur dari binatang yang dimakan dagingnya adalah suci secara ijmak. Adapun telur yang keluar dari binatang yang tidak dimakan dagingnya ada dua pendapat sebagaimana khilaf dalam maninya, yang paling shahih adalah suci. Keterangan: Jadi telur binatang yang halal dimakan seperti ayam, bebek, angsa, burung dsb adalah suci dan tidak najis. Berbeda dengan t

Terjemah kitab Fathul Wahhab karya Abu Zakaria Al Anshori

 Kitab Ath Thaharah (Bersuci) Kitab secara bahasa adalah menggabungkan dan mengumpulkan, secara istilah adalah nama dari  berbagai kumpulan khusus dari ilmu yang terdiri dari beberapa bab dan pasal biasanya. Thaharah secara bahasa adalah النظافة والخلوص من الادناس  Bersih dan terbebas dari kotoran-kotoran. adapun menurut Syariat thaharah adalah رفع حدث او ازالة نجس او ما في معناهما وعلى صورتهما "Mengangkat hadats atau menghilangkan najis atau sesuai makna keduanya atau sesuai gambarannya seperti tayammum dan mandi-mandi sunnah, tajdidul wudlu (memperbarui wudlu) dan basuhan kedua dan ketiga, semuanya termasuk macam-macam bersuci. (Bersambung)

VATIKANPUN AKAN MENJADI MILIK UMAT ISLAM

oleh: Kholil Misbach, Lc Romawi pada masa terdahulu merupakan negara adidaya yang sangat kuat dan kaya, saking besarnya kekuatan Romawi ini sampai ada surat yang menceritakan kisahnya yaitu surat Ar Rum yang berarti bangsa Romawi, walaupun besar, kuat dan adidaya karena tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya Muhammad saw maka negeri inipun akan hancur dan ditaklukkan oleh kaum muslimin. semoga Allah menjadikan kita sebagai penakluknya.  Sebuah berita bahagia bagi kaum muslimin bahwa vatikanpun kelak akan menjadi milik kaum muslimin, dalam sebuah riwayat:  Beliau bersabda “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.”  [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]. Dari Abu Qubail berkata: Saat kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya: Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu ; Konstantinopel atau Rumiyah?  Abdullah mem