oleh: Kholil Misbach,Lc
Karamah adalah perkara yang menyelisihi adat yang nampak pada seorang hamba (Wali) yang shaleh
mengikuti Nabi saw dan banyak beribadah kepada Allah.
Wali adalah orang yang mengetahui Allah dan seluruh sifat-sifatNya, senantiasa taat dan meninggalkan
maksiat, dan menghindari perkara mubah yang kurang bermanfaat.
Adakah karamah itu?
Para Ulama dalam Hal ini ada dua pendapat:
pertama; Menurut Jumhur Ulama, karamah itu ada dan bisa terjadi baik di masa hidup seorang wali maupun sesudahnya.
mereka menggunakan dalil terjadinya karamah pada orang-orang terdahulu seperti Maryam, Kisah Ashabul Kahfi, Kisah singgasana Bilqis
dan terjadi pada banyak Sahabat.
pendapat kedua mengatakan: Karamah mustahil terjadinya, karena ia dapat menyerupai mukjizat pada nabi, penyerupaan itu muhal.
Menurut saya, yang tepat adalah adanya karamah pada diri para wali karena sudah terjadinya secara benar pada umat-umat terdahulu dan para ulama masa kini.
Berkata Pemilik kitab Al Jauharah:
Maka teguhkanlah pada para wali sebuah keramat, barang siapa menafikannya maka buanglah kalamnya. Wallahu A'lam.
Karamah adalah perkara yang menyelisihi adat yang nampak pada seorang hamba (Wali) yang shaleh
mengikuti Nabi saw dan banyak beribadah kepada Allah.
Wali adalah orang yang mengetahui Allah dan seluruh sifat-sifatNya, senantiasa taat dan meninggalkan
maksiat, dan menghindari perkara mubah yang kurang bermanfaat.
Adakah karamah itu?
Para Ulama dalam Hal ini ada dua pendapat:
pertama; Menurut Jumhur Ulama, karamah itu ada dan bisa terjadi baik di masa hidup seorang wali maupun sesudahnya.
mereka menggunakan dalil terjadinya karamah pada orang-orang terdahulu seperti Maryam, Kisah Ashabul Kahfi, Kisah singgasana Bilqis
dan terjadi pada banyak Sahabat.
pendapat kedua mengatakan: Karamah mustahil terjadinya, karena ia dapat menyerupai mukjizat pada nabi, penyerupaan itu muhal.
Menurut saya, yang tepat adalah adanya karamah pada diri para wali karena sudah terjadinya secara benar pada umat-umat terdahulu dan para ulama masa kini.
Berkata Pemilik kitab Al Jauharah:
Maka teguhkanlah pada para wali sebuah keramat, barang siapa menafikannya maka buanglah kalamnya. Wallahu A'lam.
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentar Yg Positif