Skip to main content

PELAJARAN SURAT AN NASHR

oleh: Kholil Misbach, Lc

إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ (1) وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا (2) فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا (3)


Artinya:
1. Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan.
2. dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong.
3. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima Taubat.

Tafsir surat An Nashr

Imam Ath Thabari mengatakan: Maksud ayat di atas adalah jika telah datang kemenangan dari Allah kepadamu wahai Muhammad atas kaummu dari suku Quraisy. Al Fath maksudnya adalah Fathu Makkah (Pembukaan Mekah). Dan kamu melihat berbagai golongan Arab dan kabilah-kabilahnya seperti penduduk Yaman dan Nazar masuk Islam dengan berbondong-bondong.


(TV ONLINE CLICK SINI)

Adapun Asbabun Nuzul surat ini adalah sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:
عن ابن عباس، قال: بينا رسول الله صلى الله عليه وسلم بالمدينة، إذ قال: "اللهُ أكْبَرُ، اللهُ أكْبَرُ، جاءَ نَصْرُ الله والفَتْحُ، جاءَ أهْلُ اليَمَنِ"، قيل: يا رسول الله، وما أهل اليمن؟ قال: "قَوْمٌ رَقِيقَةٌ قُلُوبُهُمْ، لَيِّنةٌ طِبَاعُهُمْ، الإيمَانُ يَمَانٍ، والفِقْهُ يَمَانٍ، والحِكْمَةُ يَمَانِيَةٌ" .
Dari Ibnu Abbas ra berkata: Ketika Rasulullah saw di Madinah, tiba-tiba beliau bersabda: Allahu Akbar, Allahu Akbar. Telah datang Kemenangan Allah dan Pembukaan Makkah, dan datanglah penduduk Yaman. Dikatakan: Wahai Rasulullah saw siapakah penduduk Yaman? Beliau menjawab: Sebuah Kaum hati mereka lembut, tabiat mereka halus, keimanan adalah seperti keimanan Yaman, fikih adalah seperti fikih Yaman dan hikmah adalah hikmah Yaman.

Pertolongan Allah SWT

Nasrullah adalah pertolongan Allah, dalam bahasa Arab penggabungan dua isim disebut idlofah, isim yang pertama disebut mudlof dan yang kedua di sebut mudlof ilaih. Adapun idlofah menunjukkan arti kepunyaan maupun arti dari. Inilah yang disebut Idlofah Mahdloh adapun idlofah yang tidak menunjukkan arti di atas disebut idlofah ghairu Mahdloh.

Menurut saya Nasrullah bisa berarti pertolongan milik Allah, dan bisa berarti pula pertolongan dari Allah. Karena hakikat kemenangan adalah milik Allah semata, manusia hanya dapat berusaha dan Allahlah yang menentukan. Tidak ada artinya kekuatan tanpa dukungan dari Allah. Jadi, kalau bangsa, Negara, individu mau maju dan menang maka dekatkanlah diri kepada Allah, karena dialah Maha Penolong walaupun tidak ada satupun yang menolong selain Dia. (CARI KERJA DI QATAR DAN DUBAI click sini)

Anjuran bertasbih

Baginda Nabi saw setelah turunnya surat ini beliau banyak mengucapkan:

سُبْحَانَ الله وبحَمْدِهِ، وأسْتَغْفِرُهُ وأتُوبُ إلَيْهِ
Maha Suci Allah dan dengan pujian-Nya, aku meminta ampun kepada-Nya dan bertaubat kepada-Nya.

Firasat Ibnu Abbas

Dari Abu Razin dari Ibnu Abbas ra berkata: Umar ra bertanya: Apa maksud firman Allah SWT: ( إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ )? Ibnu Abbas mengatakan: Firman Allah ( إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ ) hingga Ayat واستغفره Maksudnya adalah Sesungguhnya engkau (Muhammad) akan mati, Dan Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat. (إنه كان توابا) .
Umar lalu mengatakan: Kami tidak tahu hal tersebut kecuali dari apa yang kamu katakan.

Itulah ilmu firasat, yang bisa melihat dengan cahaya Allah. Bisa mengetahui sesuatu melalui beberapa tanda-tanda dan ilham dari Allah.

Tasbih dan Istighfar

Baginda Nabi saw banyak mengucapkan setelah turunnya surat ini:
سبحانك اللهم وبحمدك، أستغفرك وأتوب إليك
Dan beliau memperbanyak bacaan dalam sujudnya hal ini:
" سبحانك اللهم وبحمدك، اللهمّ اغفر لي"،
Beliau mengamalkan perintah Allah dalam surat tersebut, Bertasbihlah dengan memuji Tuhan kamu dan mintalah ampunan sesungguhnya Ia Maha Penerima Taubat.

Tasbih dan istighfar sangat besar pahalanya, dengan tasbih timbangan manusia menjadi berat walaupun amalan itu sangat mudah dilakukan. Sedang istighfar mampu membersihkan seseorang dari dosa-dosa dan kesalahan yang ia lakukan.

Segala kehidupan seorang muslim seharusnya dipenuhi dengan tasbih dan istighfar ini, tasbih berarti penyucian Allah. Allahlah Yang Maha Suci sedangkan manusia banyak kesalahan dan dosa, dengan demikian tidaklah sepantasnya manusia mengharap pujaan dan pujian dari orang lain. Seharusnya ia berbuat sebaik mungkin tanpa peduli apakah orang lain memuja maupun mencela.

Adapun Istighfar adalah menghapuskan dosa dan memperbaiki diri dari kesalahan. Tidak ada kemajuan sedikitpun tanpa mengambil pelajaran dari kesalahan masa lampau lalu memperbaikinya. Tiap hari kalau kita tulis kesalahan dan dosa kita lalu kita bertaubat dan memperbaiki diri niscaya diri kita akan maju.

At Tawwab

Artinya adalah Allah Maha Penerima Taubat, Dialah Allah Yang membuka tanganNya bagi orang yang melakukan dosa. Taubat selalu terbuka selama nyawa masih dikandung badan.

Hanya orang-orang sombong saja yang tidak mau bertaubat, mereka merasa dirinya suci dan mulia, padahal kalau dosa itu berbau maka tidak akan sudi manusia mendekatinya.

Allah menerima taubat, tidak seperti manusia yang sangat sukar memaafkann sesame.

Cepatlah bertaubat! dengan bertaubat manusia akan selamat dunia dan akhirat. Dengan bertaubat doa jadi mustajab.
Ibnu Abbas mengatakan: Tidak ada bencana tanpa dosa dan tidak ada dosa dengan ampunan. Lalu beliau baru berdoa meminta turunnya hujan, seketika langit mendung dan hujan.


Bertaubatlah sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat. Dengan pertolongan Allah dan kebersihan jiwa yang selalu bertasbih dan beristighfar niscaya datang kemenangan dan kemajuan. Wallahu A'lam


Jum'at 5 Maret 2010






Comments

Post a Comment

Silahkan Komentar Yg Positif

Popular posts from this blog

APAKAH TELUR NAJIS

Apakah Telur Najis oleh: Kholil Misbach, Lc Ada pertanyaan dari kawan tentang kenajisan telur hal itu dari artikel yang ia baca dalam sebuah postingan blog, dalam postingan tersebut menyatakan bahwa telur adalah najis karena keluar dari dubur ayam sehingga bercampur dengan kotoran ayam yang najis, barang yang kena najis adalah najis pula maka wajib membasuh telur sebelum digunakan. Aku ingin berusaha menjawab pertanyaan tersebut secara fikih dengan menyebutkan dalil-dalil semampunya. Menurut imam Nawawi dalam Kitabnya Al Majmu' Sebagai berikut: ( فرع) البيض من مأكول اللحم طاهر بالاجماع ومن غيره فيه وجهان كمنيه الاصح الطهارة (Cabang) Telur dari binatang yang dimakan dagingnya adalah suci secara ijmak. Adapun telur yang keluar dari binatang yang tidak dimakan dagingnya ada dua pendapat sebagaimana khilaf dalam maninya, yang paling shahih adalah suci. Keterangan: Jadi telur binatang yang halal dimakan seperti ayam, bebek, angsa, burung dsb adalah suci dan tidak najis. Berbeda dengan t

Terjemah kitab Fathul Wahhab karya Abu Zakaria Al Anshori

 Kitab Ath Thaharah (Bersuci) Kitab secara bahasa adalah menggabungkan dan mengumpulkan, secara istilah adalah nama dari  berbagai kumpulan khusus dari ilmu yang terdiri dari beberapa bab dan pasal biasanya. Thaharah secara bahasa adalah النظافة والخلوص من الادناس  Bersih dan terbebas dari kotoran-kotoran. adapun menurut Syariat thaharah adalah رفع حدث او ازالة نجس او ما في معناهما وعلى صورتهما "Mengangkat hadats atau menghilangkan najis atau sesuai makna keduanya atau sesuai gambarannya seperti tayammum dan mandi-mandi sunnah, tajdidul wudlu (memperbarui wudlu) dan basuhan kedua dan ketiga, semuanya termasuk macam-macam bersuci. (Bersambung)

ABU HANIFAH DAN TUKANG ROTI

Suatu saat Abu Hanifah duduk di masjid, karena saking lamanya duduk hingga penjaga masjid yang tidak tahu bahwa ia Abu Hanifah menyuruh beliau keluar.Beliaupun enggan keluar beliau bertanya kenapa masjid harus ditutup? penjaga masjid ini mengatakan: Karena perintah setelah shalat masjid harus ditutup, beliau bertanya lagi: Lalu aku kemana kalau keluar dari masjid? Ya terserah anda kata penjaga masjid, Abu Hanifahpun keluar masjid dan duduk di depan pintu masjid. Melihat Abu Hanifah duduk di depan pintu masjid penjaga masjid itu marah dan mengatakan: Kenapa kau masih di sini, iapun menyuruh beliau pergi dan menyeret beliau di tengah jalan. Lalu lewatlah seorang penjual roti, sang penjual roti ini mengatakan kepada beliau tanpa mengetahui bahwa beliau Abu Hanifah: Anda orang asing, maukah kamu menginap semalam di rumahku? Beliaupun mengangguk. Abu Hanifah sang ulama besar ini seperti kebiasaan jarang tidur malam, di malam itu sang penjual roti lagi mempersiapkan adonan, sambi