Skip to main content

MENINGKATKAN MINAT MEMBACA PADA PELAJAR

MENINGKATKAN MINAT MEMBACA PADA PELAJAR
Oleh: Kholil Misbach, Lc
Membaca memang sudah suatu kewajiban bagi seseorang yang ingin maju, tidak hanya bagi mahasiswa saja akan tetapi semua pelajar. Bahkan semua orang harus membaca dalam arti luas, membaca kehidupan, membaca fenomena dan tentunya membaca buku dan pelajaran pada khususnya.
Ingat, wahyu pertamapun menyuruh untuk membaca, hal ini menunjukkan bahwa membaca sangat urgen dan sebuah keniscayaan. Adapun kesadaran Masisir dalam aktifitas membaca sangat jauh dari harapan. Kalau idealnya seseorang membaca 5 hingga 10 jam sehari, Masisir biasanya hanya membaca 1 hingga 2 jam sehari. Itupun masih membaca serampangan. Walaupun ada beberapa orang yang sangat giat membaca hingga kemana-mana membawa bacaan.



Banyak factor yang membuat minat baca Masisir masih jauh dari harapan, menurutku karena system pendidikan di Al Azhar memang tidak menuntut seseorang untuk rajin membaca, bahkan kalau kita belajar mau ujian aja sudah lulus. Coba kalau Al Azhar kayak di Inggris yang mewajibkan setiap mahasiswa membuat paper tiap pecan misalnya. Pasti orang-orang akan rajin. Faktor iklim juga mempengaruhi seseorang, musim terlalu dingin misalnya, atau musim panas di Mesir membuat orang jadi suka tidur dan malas. Selain itu factor Perpustakaan yang agak jauh juga mendorong orang untuk malas membaca. Dan yang paling penting dan dominan adalah factor dari personnya yang kurang semangat membaca yang disebabkan kurangnya motivasi dan kurangnya dorongan dari lingkungan sekitarnya.

Ya, memang kalau ujian Masisir mulai membaca karena tahu pentingnya membaca pada waktu itu, lalu kenapa ketika tidak ujian malas membaca? Ya, karena biasanya orang melakukan sesuatu itu kalau sesuatu itu di anggap penting, kalau tidak penting biasanya tidak melakukannya. Kalau orang tahu bahwa ilmu muqarrar saja itu tidak cukup pasti ia akan membaca selain muqarrar, kapan bisa membaca selain muqarrar kalau tidak pada masa selain mau ujian. Bahkan kadang selain muqarrar itu yang membentuk kepribadian seseorang. Orang tidak perlu mengetahui semua jawaban dari semua masalah akan tetapi orang wajib tahu apa yang terbaik bagi dirinya. Semua itu bisa di dapat kalau dia rajin membaca.
Menurutku sudah lumayan tapi juga masih jauh dari harapan, aku katakan lumayan karena banyaknya blog dan website mahasiswa, munculnya bulletin-buletin dsb, akan tetapi bukti bahwa budaya menulis jauh dari harapan adalah mereka yang menulis itu semua adalah orang-orang itu saja, maka tak heran tokoh-tokoh Masisir hanya itu-itu saja, adapun tokoh-tokoh baru banyak yang tidak mau muncul walaupun lewat tulisan.
Maka jangan heran kalau banyak Mahasiswa yang gagap kalau disuruh nulis beberapa hal saja.
Kalau kualitas tidak kalah tulisan Masisir dengan Mahasiswa Indonesia, bahkan ada kelebihan tulisan Masisir selain ada kekurangannya juga. Kelebihannya Masisir berada di Mesir yang merupakan pusat pergumulan berbagai budaya dan aliran pemikiran. Anda cari sumber-sumber bacaan apa saja ada di Mesir. Mesir juga menjadi pusat penyelesaian beberapa konflik Timur Tengah dan Afrika. Untuk itu kalau anda rajin mengamati berita maka anda tahu dengan detail kondisi politik, ekonomi dan social masyarakat Timur Tengah dan Afrika. Hal ini akan berbeda kalau anda sekolah di Saudi yang susah mendapatkan berbagai sumber bacaan politik, social dan budaya.
Adapun kekurangannya Masisir adalah terlalu bangganya dengan Al Azhar sehingga menganggap segalanya, mereka malas kuliah malas nulis, padahal mahasiswa di Indonesia sudah melangkah jauh, mereka terjun langsung dalam aktifitas politik dan social di masyarakat. Sebagai contoh di Indonesia mahasiswa bidang agama sudah sering khutbah dan ceramah, adapun di Mesir hanya segelintir orang yang melakukan hal itu, itulah segelintir tokoh yang aku maksud di atas.
Media adalah corong dan komunikasi penulis dan pembaca, banyaknya media jurnalistik sangat membantu meningkatkan kualitas kepenulisan Masisir. Media mampu membuat opini, opini akan mendorong seseorang berbuat. Hanya saja beberapa organisasi belum mengoptimalkan seluruh potensi media yang ada ini. Media inilah sebenarnya wahana untuk mencetak tokoh-tokoh handal dalam hal kepenulisan.

Book Fair sangat baik dan bagus sekali untuk Masisir terutama dan masyarakat umum pada khususnya. Dengan book Fair setiap orang bisa memilih dan memilah buku yang diinginkannya. Kalau seseorang sudah mempunyai buku-buku maka dengan sendirinya semangat dan minat baca bisa semakin terpacu dan terpicu.
Untuk membeli buku di sana tidak harus merogoh kocek banyak, akan tetapi banyak sekali buku murah yang tersedia terutama di Asbakia. Yang terpenting menurutku adalah ide-ide tulisannya dan bukannya bagus ataupun buruknya kertas dan sampul sebuah buku. Aku saja pernah beli buku seharga 25 pister yang menurut saya bagus seperti Ad Di’ayah siyasiah (propaganda Politik) dan Al Harbu An Nafsiyyah ( Phsy war) dsb.

Saran saya, Masisir perlu menyadari keberadaannya di Mesir, untuk apa ia dating dan kemana ia pergi. Calon ulama dan calon umara adalah Masisir, kalau Ulama dan Umaranya rusak maka apa yang bisa di andalkan oleh sebuah bangsa, baik buruknya kedua elemen ini berawal dari bacaan, pengalaman, dan lingkungan mereka. Bacalah, sesuatu yang bermanfaat bagi anda hal itu akan membuat anda bermanfaat bagi sesama. Perlu diketahui bahwa satu huruf ilmu lebih berharga dari satu dolar, jadi kalau anda mengetahui beberapa ilmu maka berapa dolar yang anda raih.


Harapan saya, Cuma seluruh pihak mendukung dan mendorong minat baca Masisir menurut kapasitas masing-masing. Misalnya kalau mempunyai buku bagus tolong pinjamkan ataupun beritahu orang sekitar anda sehingga orang tersebut menjadi tertarik membaca, adapun pihak yang mempunyai dana, tolong adakan beberapa lomba yang mendorong orang untuk membaca. Ataupun memberikan dana untuk kepentingan ilmu dan peningkatan prestasi mahasiswa. Bantulah media-media Mahasiswa ini selama sejalan dengan cita-cita Bangsa dan tidak bersifat provokatif, kalau perlu berilah penghargaan media-media tersebut dan kalau perlu para penulisnya sehingga para penulis bisa semakin rajin dan meningkatkan kualitas tulisannya. Wallahu A’lam


Comments

Popular posts from this blog

APAKAH TELUR NAJIS

Apakah Telur Najis oleh: Kholil Misbach, Lc Ada pertanyaan dari kawan tentang kenajisan telur hal itu dari artikel yang ia baca dalam sebuah postingan blog, dalam postingan tersebut menyatakan bahwa telur adalah najis karena keluar dari dubur ayam sehingga bercampur dengan kotoran ayam yang najis, barang yang kena najis adalah najis pula maka wajib membasuh telur sebelum digunakan. Aku ingin berusaha menjawab pertanyaan tersebut secara fikih dengan menyebutkan dalil-dalil semampunya. Menurut imam Nawawi dalam Kitabnya Al Majmu' Sebagai berikut: ( فرع) البيض من مأكول اللحم طاهر بالاجماع ومن غيره فيه وجهان كمنيه الاصح الطهارة (Cabang) Telur dari binatang yang dimakan dagingnya adalah suci secara ijmak. Adapun telur yang keluar dari binatang yang tidak dimakan dagingnya ada dua pendapat sebagaimana khilaf dalam maninya, yang paling shahih adalah suci. Keterangan: Jadi telur binatang yang halal dimakan seperti ayam, bebek, angsa, burung dsb adalah suci dan tidak najis. Berbeda dengan t

Terjemah kitab Fathul Wahhab karya Abu Zakaria Al Anshori

 Kitab Ath Thaharah (Bersuci) Kitab secara bahasa adalah menggabungkan dan mengumpulkan, secara istilah adalah nama dari  berbagai kumpulan khusus dari ilmu yang terdiri dari beberapa bab dan pasal biasanya. Thaharah secara bahasa adalah النظافة والخلوص من الادناس  Bersih dan terbebas dari kotoran-kotoran. adapun menurut Syariat thaharah adalah رفع حدث او ازالة نجس او ما في معناهما وعلى صورتهما "Mengangkat hadats atau menghilangkan najis atau sesuai makna keduanya atau sesuai gambarannya seperti tayammum dan mandi-mandi sunnah, tajdidul wudlu (memperbarui wudlu) dan basuhan kedua dan ketiga, semuanya termasuk macam-macam bersuci. (Bersambung)

ABU HANIFAH DAN TUKANG ROTI

Suatu saat Abu Hanifah duduk di masjid, karena saking lamanya duduk hingga penjaga masjid yang tidak tahu bahwa ia Abu Hanifah menyuruh beliau keluar.Beliaupun enggan keluar beliau bertanya kenapa masjid harus ditutup? penjaga masjid ini mengatakan: Karena perintah setelah shalat masjid harus ditutup, beliau bertanya lagi: Lalu aku kemana kalau keluar dari masjid? Ya terserah anda kata penjaga masjid, Abu Hanifahpun keluar masjid dan duduk di depan pintu masjid. Melihat Abu Hanifah duduk di depan pintu masjid penjaga masjid itu marah dan mengatakan: Kenapa kau masih di sini, iapun menyuruh beliau pergi dan menyeret beliau di tengah jalan. Lalu lewatlah seorang penjual roti, sang penjual roti ini mengatakan kepada beliau tanpa mengetahui bahwa beliau Abu Hanifah: Anda orang asing, maukah kamu menginap semalam di rumahku? Beliaupun mengangguk. Abu Hanifah sang ulama besar ini seperti kebiasaan jarang tidur malam, di malam itu sang penjual roti lagi mempersiapkan adonan, sambi