Skip to main content

HIJRAH DAN PERSAUDARAAN ISLAM

oleh: Kholil Misbachm Lc

الحمد لله واحد القهار العزيز الجبار الرحيم الغفار مقلب القلوب والأبصار مدبر الأمور كما يشاء ويختار مكور الليل والنهار.
الحمد لله رب العالمين نحمده ونستعينه ونستهديه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلن تجد له وليا مرشدا
أشهد أن لا إله الا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله لا نبي بعده ورضي الله عن أبي بكر وعمر وعثمان وعلي وعلى الصحابة أجمعين
أما بعد

Segala puja dan puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya kepada kita sehingga kita bisa berkumpul di tempat mulia ini untuk menjalankan syiar shalat jumat.
Selawat serta salam selalu tersanjung kehadirat Nabi saw yang telah mengantarkan kita dari jaman jahiliah menuju jaman cahaya Islam.
Sebelumnya saya mengingatkan diri kami sendiri dan saudara-saudara sidang jumat untuk selalu menjaga ketakwaan kepada Allah SWT, sebagaimana firman Allah

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (102)

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا (1)

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ (1) يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ (2)

Takwa dengan sebenar-benar takwa adalah dengan menjalankan segala perintahnya dan menghindari segala larangannya.

Para hadirin sidang jumat yang dirahmati Allah.


Hari demi hari terus berlalu, waktu selalu mengalir, pada waktu yang sama sejarah manusia terus berjalan. Matahari yang selalu terbit setiap hari seakan menjadi sorot -sinar pentas drama kehidupan manusia yang tak pernah diam.

Jas merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah kata bung Karno. Memang benar, karena dengan mengetahui sejarah manusia bisa mengambil pelajaran untuk kehidupannya, setiap manusia pada hakikatnya adalah pelaku sejarah itu sendiri.

Sejarah akan berulang, yang berbeda hanya pelakunya. Tokoh kebaikan selalu datang silih berganti. Begitu juga sebaliknya tokoh jahat tidak pernah sirna dalam setiap jaman. Tokoh Abu Bakar dan Umar dsb masih hidup di masa sekarang, sedangkan tokoh Abu Jahal dan Abu Lahab senantiasa hadir dalam setiap adegan.



Banyak sekali peristiwa sejarah yang terjadi pada bulan Muharram yang cukuplah menjadikan bulan ini menjadi bulan mulia. Pada bulan Muharram Nabi Adam diampuni taubatnya, Nabi Idris diangkat ke langit, nabi Ibrahim selamat dari api, nabi Nuh selamat dari Taupan, pada bulan Muharam juga laut merah terbelah dan menyelamatkan nabi Musa dari Firaun, pada bulan Muharam juga nabi Yusuf keluar dari pejaga, Nabi Ya'kub dapat melihat lagi setelah buta, nabi Isa diangkat kelangit dan masih banyak lagi peristiwa yang tidak cukup kalau disampaikan pada khutbah ini.

Peristiwa penting lagi yang terjadi pada bulan Muharram adalah hijrahnya baginda Nabi saw dari Makkah menuju Madinah, yang diiringi dengan tetesan keringat dan air mata. Banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dari perjalanan hijrah beliau ini. Bagaimana beliau naik ke gua Tsur yang susah didaki oleh pemuda-pemuda perkasa,padahal pada waktu itu beliau berumur 53 tahun, bagaimana beliau menempuh perjalanan yang melelahkan dan meletihkan, bagaimana beliau membangun masjid, bagaimana beliau membentuk masyarakat Madani, dan lain sebagainya Akan tetapi kami akan mengambil satu dari sekian pelajaran hijrah tersebut. Yaitu persaudaraan Islam.

Siding Jumat yang dirahmati Allah.

Ketika baginda Nabi saw sampai Madinah beliau mempersaudarakan kaum Muhajirin dan kaum Anshar. Ibnu Ishak menceritakan hal ini ia berkata: Dan Rasulullah saw lalu mempersaudarakan antara golongan Muhajirin dan Anshar, antara lain beliau mempersaudarakan Kharijah bin Zaid menjadi saudara dengan Haris bin Al Khazraj, Umar bin Khattab dengan Arban bin Malik, dan Abdurrahman bin Auf dengan Sad bin Rabi'.

Berkata Abdurrrahman bin Auf menceritakan persaudaraannya dengan Sad bin Rabi' ia berkata: Setelah kami tiba di Madinah Rasulullah saw mempersaudarakan antara saya dan Sa'd bin Rabi'. Sa'd bin Rabi' mengatakan kepadaku: Saya adalah orang anshar yang paling banyak hartanya, maka kalau engkau sedia aku bagi hartaku separo untukmu, lalu perhatikanlah isteri-isteriku jikalau kamu ingin, akan aku ceraikan yang engkau sukai hingga jika sudah selesai iddahnya engkau dapat menikahinya.

Melihat tawaran ini Abdurrahman tidaklah rakus dan tamak, ia malah mengatakan kepada Sa'd bin Rabi' : Dullani 'alas suq (tunjukkanlah pasar kepadaku). Lalu ia menunjukkan pasar Bani Qainuqa, Kemudian Abdurrahman ke pasar sambil berjualan keju dan minyak hingga kaya. Ia lalu menghadap baginda Rasul dengan bau minyak pengantin hingga baginda Nabi saw bertanya apakah kamu menikah, ia menjawab ya, dengan siapa, ia menjawab dengan perempuan dari Anshar, berapa maharnya, beberapa dinar emas. Lalu beliau bersabda: Bikinlah walimah walaupun dengan seekor kambing. (HR. Bukhari no 933).

Sikap persaudaraan seperti inilah yang kaum muslimin butuhkan sekarang ini, dimana kaum muslimin hidup dengan berbagai aliran pemikiran dan madzhab, persaudaraan sering digadaikan hanya perbedaan kecil baik partai maupun golongan.

sikap Sa'd bin Rabi kepada Abdurrahman ini mendapatkan pujian dari Allah SWT dalam firman-Nya:

"Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (kaum Ansar) sebelum kedatangan mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang-orang yang berhijrah kepada mereka, mereka tiada menaruh hati ingin menerima apa yang diberikan mereka (kaum Muhajirin) dan mereka mengutamakan orang-orang Muhajirin atas diri mereka sendiri walaupun mereka membutuhkan apa yang mereka berikan tersebut.
Dan siapa yang terpelihara dari kebakhilan dirinya mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Al Hasyar 9).

Manusia sendiri biasanya lebih suka menerima daripada memberi, memang menerima sangat menyenangkan akan tetapi memberi dengan sikap tulus pada hakikatnya sangat lebih membahagiakan.

Hakikatnya orang yang baik bukanlah orang yang menangis karena penderitaan akan tetapi orang yang baik adalah orang yang selalu menangis karena tidak bisa berbuat baik kepada orang lain.
Saudaraku, hidup di dunia ini bukan untuk meratap maupun berpesta akan tetapi untuk memberi dan mengukir prestasi sebaik2nya. Prestasi kebaikan kita akan menjadikan kenangan baik generasi selanjutnya, nama baik itulah sebenarnya umur kedua manusia setelah matinya, nama baik juga akan menjadi warisan paling berharga orang tua kepada anaknya.

Sidang Jumat yang dirahmati Allah

Persaudaraan dalam Islam sangat penting, kenapa
Pertama karena persaudaraan Islam akan membentuk masyarakat muslim yang solid.

Untuk itulah Allah menyatakan bahwa orang0orang mukmin adalah saudara.
" Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah saudara maka damaikanlah di antara kedua saudara kalian, bertakwalah supaya kalian dirahmati.
Kedua: dengan persaudaraan umat Islam akan kuat.
Pahlawan Nasional Jendral Sudirman pernah mengatakan: Tidak ada kemenengan tanpa kekuatan, tidak ada kekuatan tanpa persatuan, dan tidak ada persatuan tanpa ada silaturrahmi.

Memang, era industri dan modern ini membuat orang sibuk dengan urusannya masing2 sehingga ikatan masyarakat semakin lemah, orang banyak tak kenal dengan tetangganya, semua berlandaskan kepentingan dan keuntungan. Untuk itulah persaudaraan harus selalu dipupuk hingga menjadikan masyarakat suka silaturrahmi. Kalau silaturrahmi sudah sirna maka susah akan ada persatuan, kalau persatuan menipis darimana datang kekuatan kalau tidak ada kekuatan kesuksesan dan kemenangan apa yang akan bisa diraih.

Seburuk-buruk manusia adalah orang yang membalas jasa orang lain dengan kejahatan, membalas keburukan dengan keburukan bukanlah tanda keutamaan . membalas keburukan dengan kebaikan itulah cita2 tinggi kemanusiaan. memang sebuah kesengsaraan mempunyai orang-orang dekat yang jahat akan tetapi sungguh lebih sengsara apabila kita kehilangan orang-orang yang terbaik bagi kita.

Ketiga; persaudaraan Islam akan mempermudah sikap saling tolong menolong antar sesame.

Imam Syafii mengatakan seribu kawan adalah sedikit karena seribu kawan itu sedikit dan satu musuh adalah banyak. Seribu kawan itu sedikit karena dalam kesusahan belum tentu ada satupun yang membantu. Adapaun satu musuh itu banyak karena satu musuh ini akan mencari kawan untuk memusuhi anda.

Saudara seiman yang baik akan selalu berampati dengan orang lain, orang lain di sekitarnya ia anggap seperti dirinya juga yang suka dibahagiakan dan tidak ingin disakiti, perasaan empati inilah yang akan membawa seseorang menolong orang lain.




Sidang Jumat yang dirahmati Allah...

Adapun kewajiban seorang Muslim kepada saudaranya adalah sebagai berikut:
Pertama: Mencintainya
Hubungan di antara cinta dan persaudaraan adalah hubungan yang sangat kuat. Maka setiap orang yang bergaul dengan anda saling mencintai karena Allah dengan kecintaan iman, niscaya ia berhak mendapatkan hak persaudaraan Islam.

Cinta antar sesama juga merupakan bukti keimanan seseorang. Baginda Nabi saw bersabda:
والله لا يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه

“Demi Allah Tidak beriman salah satu diantara kalian, sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya.

Mencintai orang lain sebagaimana mencintai diri sendiri merupakan perwujudan rasa empati kepada orang lain. Sungguh aneh, ajaran ini malah dipraktekkan dan diamalkan oleh orang-orang yang bukan Islam, hingga orang eropa mempunya pepatah Do as u would be done by artinya perlakukanlah orang lain sebagaimana anda ingin diperlakukan.

Mempraktekkan hadits di atas Said bin Al Ash mengatakan:
Sesungguhnya aku tidak suka kalau ada satu lalat lewat di depan saudaraku karena aku takut lalat itu akan mengganggunya.

Saking pentingnya cinta kepada sesama muslim ini hingga Allah menjadikannya sebagai ciri2 calon penduduk surga. Allah SWT berfirman:
ثم كان من الذين آمنوا وتواصوا بالصبر وتواصوا بالمرحمة أولئك أصحاب الميمنة

“kemudian sebagian orang2 yang beriman, dan orang-orang yang saling berwasiat dengan kesabaran dan berwasiat dalam kecintaan, merekalah orang-orang yang mendapatkan amalannya dengan tangan kanan. Merekalah sebenarnya calon penduduk surga.

Setiap cinta butuh pengorbanan, cinta tanpa pengorbanan adalah cinta semu. Termasuk cinta sesama saudara muslim adalah menolongnya, mengucapkan salam ketika bertemu, menjawab doa ketika ia bersin, mengunjungi ketika sakit, mengantar jenazahnya, mengunjunginya, menasehatinya dalam kebenaran, kesabaran dan kecintaan. Dan lain sebagainya.

Orang itu sebenarnya ikut kepada orang yang dicintainya. Kalau kita cinta kepada baginda Rasul maka kelak kita akan bersama beliau.
Baginda Rasul saw bersabda:
المرء مع من أحب
Seseorang itu bersama dengan orang yang ia cintai. (HR. Bukhari Muslim)


Kedua; tidak mendzaliminya,

Baginda Nabi saw bersabda:
المؤمن أخوا المؤمن لا يظلمه
Artinya: Orng mukmin adalah saudara orang mukmin maka ia tidak mendzaliminya.

Kedzaliman merupakan kegelapan di hari Kiamat, baginda Rasul saw bersabda:
اتقوا الظلم فإن الظلم ظلمات يوم القيامة
Artinya: Takutlah kalian akan kedzaliman karena sesungguhnya kedzaliman adalah kegelapan di hari Kiamat.

Kegelapan kalau sudah menutupi hati maka hati tidak akan kehilangan cahayanya, iapun tidak mampu menatap kebenaran. Untuk itulah Allah tidak akan memberikan petunjuk kepada orang2 yang berbuat dzalim. (Innallah la Yahdil Qauma Adz Dzalimin).

Kedzaliman sendiri berbagaimacam jenisnya, semua maksiat pada hakikatnya adalah kedzaliman baik pada diri sendiri maupun terhadap orang lain. Untuk itulah dalam berinteraksi dengan saudara seiman maka seorang mukmin tidak boleh berburuk berbuat sangka, tidak boleh menyakiti, tidak boleh hasad iri dan dengki, tidak boleh menggunjing, tidak boleh menghina, tidak boleh mengintai kesalahan, tidak boleh saling membenci dan lain sebagainya.

Karena saking banyaknya bab cinta dan kedzaliman inilah maka kami merangkum kewajiban seorang mukmin terhadap saudaranya hanya ada dua yaitu mencintainya dan tidak mendzaliminya.

Jadi seorang mukmin sejati adalah seorang yang apabila ia mencintai ia memuliakan, dan apabila membenci ia tidak mendzalimi.

Kalau kaidah ini diterapkan dalam kehidupan setiap muslim baik dalam keluarga maupun dalam bermasyarakat maka tidak akan timbul masalah2 yang meresahkan semua pihak.


عباد الله كل بني أدم خطاؤون وخير خطائين توابون


KHUTBAH KEDUA

الحمد لله عم برحمته جميع العباد وخص أهل طاعته بالهداية الى سبيل الرشاد ووفقهم بلطفه لصالح الأعمال ففازوا ببلوغ المراد
أحمده حمد معترف بجزيل الارفاد وأعوذ به من وبيل الطرد والابعاد وأشهد ان لا اله الا الله وجده لا شريك له شهادة ادخرها ليوم المعاد
وأشهد أن محمدا عبده ورسوله موضح طريق الهدى والسداد قامع الجاحدين من أهل الزيغ والعناد صلى الله عليه وعلى أله الأكرمين الأجواد صلاة تبلغه به نهاية الأمل والمراد

)أما بعد)
Dalam khutbah kedua ini kami hanya ingin mengajak diri kami dan saudara-saudara sekalian untuk selalu bertakwa setiap waktu dan dimanapun berada, terlebih lagi di bulan Muharram yang mulia ini. Terlebih lagi di bulan Muharram yang mulia ini,, mulailah dengan puasa sunnah tanggal Sembilan dan sepuluh Muharram.

Kita sudah masuk baru Hijriah 1431 H, itu pertanda babak baru sudah mulai, buku catatan amal masih terbuka, terserah kita mau diisi kebaikan maupun keburukan.
Tahun-tahun yang bertambah pada hakikatnya semakin mendekatkan manusia kepada kematian, kematian merupakan masa di mana harta dan jabatan tiada artinya, tubuh yang dipuja kala itu tiada harganya.
Hijrah sebenarnya telah membuat tatanan dunia baru, dengan munculnya Negara Madinah yang kuat. Negara yang kuat menurut kami adalah Negara yang mampu melaksanakan 5 tujuan syariat atau maqashidus syariah yaitu:
1. hifdu ad din, Negara harus mampu menjaga agama, semua ajaran yang bertentangan dengan agama tidak pantas hidup di Negara yang menganut dasar agama.
2. hifdzu An Nafs yaitu menjaga jiwa, Negara yang kuat adalah Negara yang mampu menjaga jiwa warga negaranya, baik dari kejahatan dan dari serangan baik dari dalam maupun dari luar. Untuk itulah angkatan bersenjata harus kuat.
3. hifdlu an Nasl yaitu menjaga keturunan, Negara yang kuat adalah Negara yang mengagungkan hubungan keluarga, menentang prostitusi, pornografi dsb
4. hifdlu aqal menjaga akal, Negara yang kuat adalah Negara yang menjaga dan mengembangkan intelektualitas, ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi, Negara juga harus menjaga akal anak2 bangsa dan mengembangkannya.
5. hifdlul Mal, Negara yang kuat adalah Negara yang mampu menjaga kekuatan ekonomi, basic ekonomi Negara haruslah kuat sehingga tidak mudah diombang=ambingkan oleh krisis. Negra juga harus menegakkan hokum agar tidak terjadi praktek korupsi, penghamburan uang tiada arti dsb.

Hijrah belum selesai saudara2.
Allah SWT
"dan perbuatan dosa tinggalkanlah.
Manusia harus berhijrah menuju kehidupan yang lebih baik, dari kelelapan tidur menuju kesadaran agama, dari lumuran dosa menuju kucuran pahala dan dari perbuatan keji menuju perbuatan terpuji, semuanya guna menegakkan dan meninggikan panji2 Islam.
Wallahu Alam





































Comments

Popular posts from this blog

APAKAH TELUR NAJIS

Apakah Telur Najis oleh: Kholil Misbach, Lc Ada pertanyaan dari kawan tentang kenajisan telur hal itu dari artikel yang ia baca dalam sebuah postingan blog, dalam postingan tersebut menyatakan bahwa telur adalah najis karena keluar dari dubur ayam sehingga bercampur dengan kotoran ayam yang najis, barang yang kena najis adalah najis pula maka wajib membasuh telur sebelum digunakan. Aku ingin berusaha menjawab pertanyaan tersebut secara fikih dengan menyebutkan dalil-dalil semampunya. Menurut imam Nawawi dalam Kitabnya Al Majmu' Sebagai berikut: ( فرع) البيض من مأكول اللحم طاهر بالاجماع ومن غيره فيه وجهان كمنيه الاصح الطهارة (Cabang) Telur dari binatang yang dimakan dagingnya adalah suci secara ijmak. Adapun telur yang keluar dari binatang yang tidak dimakan dagingnya ada dua pendapat sebagaimana khilaf dalam maninya, yang paling shahih adalah suci. Keterangan: Jadi telur binatang yang halal dimakan seperti ayam, bebek, angsa, burung dsb adalah suci dan tidak najis. Berbeda dengan t

Terjemah kitab Fathul Wahhab karya Abu Zakaria Al Anshori

 Kitab Ath Thaharah (Bersuci) Kitab secara bahasa adalah menggabungkan dan mengumpulkan, secara istilah adalah nama dari  berbagai kumpulan khusus dari ilmu yang terdiri dari beberapa bab dan pasal biasanya. Thaharah secara bahasa adalah النظافة والخلوص من الادناس  Bersih dan terbebas dari kotoran-kotoran. adapun menurut Syariat thaharah adalah رفع حدث او ازالة نجس او ما في معناهما وعلى صورتهما "Mengangkat hadats atau menghilangkan najis atau sesuai makna keduanya atau sesuai gambarannya seperti tayammum dan mandi-mandi sunnah, tajdidul wudlu (memperbarui wudlu) dan basuhan kedua dan ketiga, semuanya termasuk macam-macam bersuci. (Bersambung)

VATIKANPUN AKAN MENJADI MILIK UMAT ISLAM

oleh: Kholil Misbach, Lc Romawi pada masa terdahulu merupakan negara adidaya yang sangat kuat dan kaya, saking besarnya kekuatan Romawi ini sampai ada surat yang menceritakan kisahnya yaitu surat Ar Rum yang berarti bangsa Romawi, walaupun besar, kuat dan adidaya karena tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya Muhammad saw maka negeri inipun akan hancur dan ditaklukkan oleh kaum muslimin. semoga Allah menjadikan kita sebagai penakluknya.  Sebuah berita bahagia bagi kaum muslimin bahwa vatikanpun kelak akan menjadi milik kaum muslimin, dalam sebuah riwayat:  Beliau bersabda “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.”  [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]. Dari Abu Qubail berkata: Saat kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya: Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu ; Konstantinopel atau Rumiyah?  Abdullah mem