Skip to main content

Membaca al-Qur’an

O. Solihin

Pada bulan suci nan mulia ini, ada peristiwa penting bagi kaum muslimin, yakni peristiwa nuzulul quran atau turunnya al-Qur’an. Bahkan mengingat pentingnya peristiwa turunnya al-Qur’an ini, sebagian besar kaum muslimin selalu memperingatinya dalam berbagai acara, dengan tujuan untuk memahami hakikat diturunkannya al-Qur’an. Sebab, di dalam al-Qur’an terkandung berbagai macam hikmah untuk menuntun kita dalam kehidupan di dunia ini.

Mungkin di antara kita banyak yang kesulitan mendapat kesempatan untuk membaca, mengkaji, mendalami, dan memahami al-Qur’an di luar bulan Ramadhan. Maka, alangkah baiknya, bila pada bulan yang mulia ini, kita bisa menyempatkan diri untuk membaca dan mengkaji al-Qur’an yang mulia ini.



Menyibukkan diri dengan membaca al-Qur’an termasuk ibadah yang paling utama. Sebab al-Qur’an adalah kalamullah dan merupakan pedoman hidup manusia secara integral, yang dengan kesempurnaannya akan mampu mengatasi seluruh problematika umat manusia dari berbagai aspek kehidupan. Bahkan al-Qur’an juga merupakan satu-satunya asas Islam yang harus menjadi standar dari semua aktivitas kaum muslimin. Dalam salah satu kesempatan Rasulullah Saw pernah berpesan kepada Abu Dzar al-Ghiffary agar senantiasa membaca al-Qur’an, beliau bersabda:

“Hendaklah engkau membaca al-Qur’an, karena itu akan menjadi cahaya bagimu di bumi dan tabungan bagimu di langit.” [HR. Ibnu Hibban].

Dalam sebuah hadis, Abu Hurairah menceritakan satu kisah: “Rasulullah Saw pernah memberangkatkan satu pasukan untuk menyerang musuh. Beliau meminta mereka untuk membekali diri dengan bacaan al-Qur’an. Maka beliau meminta kepada seluruh anggota pasukan tersebut untuk membacakan apa yang dihafalnya. Tiba-tiba beliau menghampiri salah seorang di antara mereka yang paling muda usianya seraya berkata: ‘Apa saja yang kamu hafal, hai fulan?’ ‘Saya hafal surat ini, surat itu dan surat al-Baqarah’, jawabnya. ‘Kamu hafal surat al-Baqarah?’ Rasulullah Saw bertanya lagi. Anak muda itu berkata: ‘Benar’. Rasulullah Saw pun bersabda:

“Berangkatlah dan kamu yang menjadi pemimpin mereka.”

Semoga saja, kita bisa memanfaatkan bulan Ramadhan ini dengan berbagai ativitas mulia. Salah satunya adalah dengan memperbanyak membaca dan mengkaji al-Qur’an. Wallahu’alam bishhowwab.


Comments

Popular posts from this blog

APAKAH TELUR NAJIS

Apakah Telur Najis oleh: Kholil Misbach, Lc Ada pertanyaan dari kawan tentang kenajisan telur hal itu dari artikel yang ia baca dalam sebuah postingan blog, dalam postingan tersebut menyatakan bahwa telur adalah najis karena keluar dari dubur ayam sehingga bercampur dengan kotoran ayam yang najis, barang yang kena najis adalah najis pula maka wajib membasuh telur sebelum digunakan. Aku ingin berusaha menjawab pertanyaan tersebut secara fikih dengan menyebutkan dalil-dalil semampunya. Menurut imam Nawawi dalam Kitabnya Al Majmu' Sebagai berikut: ( فرع) البيض من مأكول اللحم طاهر بالاجماع ومن غيره فيه وجهان كمنيه الاصح الطهارة (Cabang) Telur dari binatang yang dimakan dagingnya adalah suci secara ijmak. Adapun telur yang keluar dari binatang yang tidak dimakan dagingnya ada dua pendapat sebagaimana khilaf dalam maninya, yang paling shahih adalah suci. Keterangan: Jadi telur binatang yang halal dimakan seperti ayam, bebek, angsa, burung dsb adalah suci dan tidak najis. Berbeda dengan t

Terjemah kitab Fathul Wahhab karya Abu Zakaria Al Anshori

 Kitab Ath Thaharah (Bersuci) Kitab secara bahasa adalah menggabungkan dan mengumpulkan, secara istilah adalah nama dari  berbagai kumpulan khusus dari ilmu yang terdiri dari beberapa bab dan pasal biasanya. Thaharah secara bahasa adalah النظافة والخلوص من الادناس  Bersih dan terbebas dari kotoran-kotoran. adapun menurut Syariat thaharah adalah رفع حدث او ازالة نجس او ما في معناهما وعلى صورتهما "Mengangkat hadats atau menghilangkan najis atau sesuai makna keduanya atau sesuai gambarannya seperti tayammum dan mandi-mandi sunnah, tajdidul wudlu (memperbarui wudlu) dan basuhan kedua dan ketiga, semuanya termasuk macam-macam bersuci. (Bersambung)

VATIKANPUN AKAN MENJADI MILIK UMAT ISLAM

oleh: Kholil Misbach, Lc Romawi pada masa terdahulu merupakan negara adidaya yang sangat kuat dan kaya, saking besarnya kekuatan Romawi ini sampai ada surat yang menceritakan kisahnya yaitu surat Ar Rum yang berarti bangsa Romawi, walaupun besar, kuat dan adidaya karena tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya Muhammad saw maka negeri inipun akan hancur dan ditaklukkan oleh kaum muslimin. semoga Allah menjadikan kita sebagai penakluknya.  Sebuah berita bahagia bagi kaum muslimin bahwa vatikanpun kelak akan menjadi milik kaum muslimin, dalam sebuah riwayat:  Beliau bersabda “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.”  [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]. Dari Abu Qubail berkata: Saat kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya: Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu ; Konstantinopel atau Rumiyah?  Abdullah mem