
Washington mengancam Baghdad akan menarik bantuan 23 milyar.
Oleh: Kholil Misbach, Lc
Amerika mengancam pemerintah Baghdad dengan menarik 23 milyar dolar bantuan AS kepada Baghdad, ia juga mengancam bahwa sebanyak 200 ribu pegawai akan kehilangan pekerjaannya. Hal ini akan terjadi jikalau kesepakatan antara kedua belah pihak tidak berhasil. Pihak AS menyatakan jika kesepakatan kedua belah pihak gagal maka tidak aka nada keamanan, ekonomi maupun lembaga-lembaga pembangunan.
Menurut harian al Hayat dari sumber-sumber yang dapat dipercaya bahwa Washington telah mengirim pesan kepada pemerintah Irak akan bahaya gagalnya kesepakatan kedua-belah pihak. Menurut Amerika, Irak akan mengalami bencana dan bahaya yang sangat besar jikalau tidak ada kesepakatan tersebut. Bahkan pihak AS mengancam akan memutuskan semua hubungan dengan pemerintah Baghdad.
Tidak adanya keamanan tersebut bisa jadi karena mereka menganggap bahwa pasukan AS di Irak adalah untuk menjamin demokrasi dan menjaga perdamaian di Negara Irak, padahal kenyataannya sungguh jauh berbeda. Lebih dari setengah juta rakyat Irak meregang nyawa, rakyat Irak sendiri sekarang banyak terpecah-pecah menjadi banyak golongan yang dapat menyebabkan disintegrasi dan pertempuran antara pihak AS yang dibantu pemerintah Irak melawan para pejuang Irak tak henti-hentinya terus berkecamuk. Semuanya ini berawal dari pangkal permasalahan satu yaitu eksistensi imperalisme Amerika di Irak
Jika AS keluar dari Irak maka para pejuang tidak akan menyerang AS dan sekutunya. Untuk menjaga keamanan tersebut PBB harus mengirim pasukan penjaga perdamaian untuk ditempatkan pengganti pasukan AS.
Dalam tahap inilah Indonesia bisa memainkan peranan aktifnya di dunia internasional, Indonesia bisa mengirim pasukan Garuda ke Irak jika dalam koridor menjaga perdamaian sebagaimana di Libanon dan Kongo adapun jika bentuknya pasukan multinasional menurut penulis Indonesia tidak punya tradisi untuk mengirim pasukan seperti itu. Dengan demikian politik Indonesia yang bebas aktif dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan kepentingan Negara yang masih berkembang ini. Wallahu ‘Alam.
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentar Yg Positif