Skip to main content

model usaha internet

Model Usaha diInternet
Oleh :
Jumat, 20-Agustus-2004, 09:10:14 4103 klik Send this story to a friend Printable Version
Massa orang Indonesia di Internet pada hari ini masih 1.5 juta orang oleh karena itu perlu usaha kerja keras sebuah dotcom untuk survive. Bayangkan jika kita bisa menyambungkan konsentrasi massa yang ada di Indonesia terutama di dunia pendidikan karena Internet sangat erat hubungannya dengan dunia pendidikan, maka bukan mustahil kita akan melihat 20-an juta orang Indonesia di Internet. Kemungkinan survive sebuah perusahaan dotcom menjadi lebih tinggi lagi dengan naiknya jumlah massa. Teknologi Warnet akan menjadi kunci untuk itu semua & akan di jelaskan secara sepintas di bawah ini.



Pada gambar saya mencoba menggambarkan model yang naif dari berbagai aplikasi tersebut. Pada tingkat yang paling bawah Internet dibangun di atas jaringan fisik (physical infrastructure) yang biasanya terdiri dari kabel telepon dengan modem-nya, leased line, VSAT, fiber optik, kabel TV, komputer, UPS, WaveLAN, ISDN, Local Area Network, Ethernet dsb. Perangkat tersebut sebagian di operasikan oleh operator telekomunikasi seperti PT. Telkom, PT. Indosat dll, sebagian lagi di operasikan secara pribadi di internal perusahaan misalnya penggunaan ethernet di LAN. Beberapa perangkat seperti penggunaan WaveLAN 2-11Mbps maupun Internet Satelit memungkinkan kita untuk memberikan akses telekomunikasi & informasi yang murah bagi masyarakat; bahkan jika cukup jeli maka akses tersebut dapat di nikmati oleh masyarakat dengan biaya Rp. 10-30.000 / bulan / orang.

Di atas infrastruktur fisik tersebut dioperasikan sambungan/hubungan secara logika menggunakan keluarga protokol Internet yaitu TCP/IP. Pada lapisan ini dikenal berbagai teknik yang biasanya hanya di mengerti oleh teknisi Internet seperti masalah routing, domain name system (DNS), e-mail, Web. Bentuknya semua perangkat di lapisan ini adalah perangkat lunak, sebagian sudah ada (built-in) dalam sistem operasi apakah itu mengunakan Windows atau UNIX (seperti Linux & FreeBSD). Biasanya servis TCP/IP yang menjadi dasar dari Internet sudah menjadi bagian dari sistem operasi; yang perlu dilakukan hanyalah men-set servis TCP/IP tersebut supaya bisa beroperasi dengan baik jaringan komputer Internet tersebut. Sebagian lagi merupakan perangkat lunak tambahan di atas sistem operasi yang digunakan, misalnya Squid pada Linux / FreeBSD untuk cache server, Apache pada Linux / FreeBSD. Pada jaringan TCP/IP kita sering mengenal adanya hacker / cracker yang kadang-kadang membobol jaringan komputer yang kita miliki untuk maksud yang kurang baik. Untuk belajar TCP/IP yang paling effektif adalah dari Linux / FreeBSD dengan menginstall software tsb (yang umumnya gratisan), kemudian membaca berbagai dokumentasinya di direktori /usr/doc. Langkah lain yang akan mempercepat proses belajar adalah dengan aktif di mailing list Linux syang daftar-nya dapat dilihat di http://www.linux.or.id/

Pada lapisan infrastruktur Internet ini kita mengenal beberapa servis / jasa yang biasa di berikan kepada masyarakat seperti Internet Servie Provider (ISP) dan yang berbentuk jual kembali akan akses Internet dari ISP adalah Warung Internet (warnet). Servis yang agak kontroversial di tingkat ini adalah Voice over Internet Protocol (VoIP) yang memungkinkan kita melakukan SLJJ & SLI dengan pulsa lokal + Internet saja. Pada hari ini praktis ijin ISP hampir tidak di batasi oleh POSTEL; artinya ijin ISP harusnya bisa di peroleh dengan mudah. Usaha WARNET bahkan praktis tidak memerlukan ijin dari POSTEL mereka cukup berlangganan akses warnet ke ISP yang ada.

Warung Internet (WARNET)
Teknik warnet bisa dilihat di http://www.detik.com/net/kolom-warnet, http://www.bogor.net/idkf/fisik/warung-internet atau aktif berpartisipasi dalam berbagai mailing list seperti asosiasi-warnet@egroups.com. Pada hari ini, jumlah Warnet seluruh Indonesia sekitar 1000+ buah dan mempunyai pangkalan tetapnya di asosiasi-warnet@egroups.com. Jakarta mungkin merupakan konsentrasi tertinggiWarnet dengan jumlah mendekati 400 buah; di susul oleh Bandung & Jogya yang mempunyai konsentrasi 200-an Warnet. Data-data tentang warnet dapat diperoleh di beberapa situs Web seperti http://www.natnit.net & http://warnet.idaman.com. Beberapa servis terobosan mulai dikembangkan di Warnet-warnet misalnya pemberian servis e-mail menggunakan domain war.net.id yang memungkinkan langganan akses e-mail yang hanya Rp. 10-30.000 / bulan / orang jauh lebih murah daripada menggunakan chatting yang seharga Rp. 3-5000 / jam itu.

Untuk menerobos biaya Telkom & ISP yang mahal, beberapa warnet terutama di Bandung & Surabaya pada hari ini telah membangun Koperasi WARNET Bandung & Surabaya mereka berpangkalan di warnetsby@idaman.com & awaba@egroups.com. Koperasi ini sedang dalam proses untuk secara bersama-sama menyewa bandwidth ke Internet melalui satelit umumnya untuk kemudian di sebarkan menggunakan teknologi wireless kecepatan tinggi 2-11Mbps ke warnet-warnet yang menjadi anggota koperasi. Kecepatan akses Internet melalui satelit yang akan di sewa adalah antara 1-6Mbps. Melihat effektifitas kerjasama koperasi ini, beberapa teman yang non-warnet misalnya lembaga pendidikan dll pada akhirnya juga akan bergabung dengan model koperasi warnet tsb. Di beberapa kota yang lain selain Bandung & Surabaya yang sudah berhasil jalan, beberapa rekan juga sedang berusaha untuk membangun koperasi warnet tsb. Penggunaan wireless Internet ternyata tidak hanya memungkinkan untuk penyambungan ke warnet-warnet / sekolah tapi juga memungkinkan di kembangkannya warnet mobil yang telah di buktikan oleh PT. WAHID (http://www.wahid.com) yang masih menjadi satu-satunya warnet mobil di Indonesia menggunakan VW Combi kuning-nya yang heboh.

Warnet pada dasarnya merupakan proses jual kembali jasa Internet karena memang secara teknologi Internet menggunakan teknologi gotong royong. Dengan adanya kerjasama saling sambung (sambung menyambung) maka jaringan yang besar dapat di bentuk dengan mudah & murah. Biaya akses Internet akan menjadi murah jika di tanggung oleh banyak orang sekaligus. Pada hari ini biaya akses Warnet masih sekitar Rp. 3-5000 / jam; teknologi warnet yang di implementasikan di pusat-pusat massa sebetulnya memungkinkan untuk memperoleh akses Internet yang sangat murah sekali. Sebagai contoh akses Internet (Web, e-mail & chatting) yang dilakukan di Universitas Parahyangan (UNPAR) di Bandung 24 jam / hari bagi setiap orang hanya membebani Rp. 5000-an / mahasiswa / bulan (bukan per jam). IAIN Surabaya juga pada saat ini sedang bergerak untuk memberikan akses e-mail kepada mahasiswanya se harga Rp. 10.000 / semester (6 bulan). SMKN1 Ciamis pada hari ini sudah memberikan akses e-mail Internet bagi siswanya dengan biaya Rp. 1000 / bulan / siswa. Jadi harga betul-betul bisa di mainkan se rendah-rendahnya untuk konsentrasi massa yang cukup besar.

Konsep WARNET sebetulnya tidak harus di batasi oleh ruang & dinding warnet, beberapa teman juga mengembangkan konsep warnet menggunakan teknologi yang ada untuk mengkaitkan tetangga-tetangga, kompleks perkantoran, kompleks perumahan, gedung perkantoran, hotel, kampus network dll. Pada akhirnya bukan mustahil kita mengenal RT/RW-Net, office-net, kecamatan-net, hotel-net dll .. pada akhirnya akan membingungkan batasan antara ISP, Warnet, jaringan internet dll.

Mari kita lihat beberapa pusat massa yang saya pikir akan sangat potensial. Jika kita lihat kondisi hari ini maka jumlah wartel ada 150.000 wartel dengan potensial anggota Internet melalui wartel 3-6 juta orang; warnet 1000+ & berkembang sangat pesat dengan potensial jumlah anggota 200-400.000 orang; lembaga pendidikan tinggi 1300 buah dengan potensial pengguna 3-5 juta orang bahkan mungkin lebih; sekolah menengah kejuruan (SMK) 4000 sekolah dengan potensi jumlah pengguna 3-4 juta orang dan sekolah menengah umum (SMU) sekitar 10.000 buah dengan potensi jumlah pengguna 5-7 juta orang. Jika kita jumlahkan massa yang berada di pusat konsentrasi massa ini maka angka 20 juta orang Indonesia di Internet bukanlah angka yang mustahil.

Internet Telepon
Internet telepon atau sering juga di kenal sebagai Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah salah satu aplikasi yang termasuk kontroversial di lapisan Internet ini. Hukum yang sedang di kembangkan VoIP tidak perlu memerlukan ijin jika dilakukan tanpa melalui Public Switch Telepon Network (PSTN) yaitu jaringan milik Telkom. Artinya VoIP yang dilakukan dari komputer, dari PABX, dari Warnet sebetulnya sah-sah saja untuk di lakukan tanpa perlu meminta ijin kepada POSTEL. Detail peraturan yang mengatur tentang VoIP dapat dibaca di http://www.postel.go.id.

Dengan beberapa kasus penahanan pengusaha VoIP memperlihatkan pentingnya memahami berbagai bentuk usaha / teknologi yang ada, seperti:

• Voice over IP (VoIP)
• FAX over IP (FoIP)
• Internet Telepon

Satu sama lain berbeda sebetulnya dari sisi fasilitas, tapi pada prinsip-nya yang kita transmisikan di atas Internet adalah suaranya – apakah itu dengan kemampuan dial, atau suara FAX. Referensi lebih lanjut tentang teknologi VoIP dapat dilihat di beberapa situs Web seperti:

http://www.pulver.com
http://www.openphone.org
http://www.openh323.org
http://www.quicknet.net

Kesamaan persepsi diperlukan baik bagi para pengguna, pengusaha / operator, regulator yang mengambil kebijakan maupun aparat pengaman agar tidak semena-mena menangkap orang, mengobrak abrik peralatan yang mereka miliki dan menuduh dengan tuduhan pencuri. Cerita akan menjadi sedikit lain kalau Telkom & Polisi menggunakan alasan bahwa pengusaha tsb mengoperasikan usaha tanpa ijin. Hanya saja alasan tsb akan memojokan Telkom sendiri, karena yang lebih berhak untuk menggugat pengusaha VoIP adalah DITJEN POSTEL / Pemerintah bukan Telkom.

Dalam gambar saya coba perlihatkan modul-modul yang akan saling berinteraksi dalam usaha VoIP, FoIP & Internet telepon. Satu sama lain sebetulnya bersifat modular & bisa berdiri sendiri – satu sama lain akan berinteraksi dalam variasi yang sangat lebar sehingga agak sulit mengkategorikan satu dengan lainnya.

Jika kita melihat gambar di atas maka sebetulnya secara umum dapat dibagi tiga kategori besar, yaitu:

1. Resaler / End User.
• Wartel / Warnet / RT-RW-Net / Kecamatan-Net (resaler)
• Corporate user (bisa merupakan resaler).
• Personal PC user (dial-up lewat ISP).
• Telepon (dial-up lewat ITSP).
• FAX (dial-up lewat ITSP).
2. Gateway / Akses Provider / Internet Telepon Service Provider (ITSP).
3. Backbone / Infrastruktur.
• Managed IP (disini Quality of Service infrastruktur di atur).
• Internet biasa.
• Minute Exchange (kira-kira sama dengan Internet Exchange di Internet-nya).

Teman-teman pengusaha & regulator mungkin harus sadar bahwa model usaha yang dipakai di VoIP, FoIP & Internet Telepon bisa jadi cukup kompleks. Sebagian besar pengusaha VoIP yang ada di Indonesia sebetulnya hanya menjalankan jasa Internet Telephony Service Provider (ITSP). ISTP biasanya menyewa leased line ke Internet & juga beberapa saluran telepon untuk akses pelanggan.

Dari model yang ada pada gambar, sebetulnya banyak jenis usaha yang dapat berkembang dalam VoIP yang mungkin belum pernah terbayang sebelumnya. Backbone managed IP merupakan infrastruktur yang harus di usahakan agar kualitas suara VoIP menjadi lebih baik daripada apa yang ditawarkan saat ini. Dengan semakin banyaknya operator VoIP seperti hal-nya Internet, tempat pertukaran traffik VoIP (biasanya dikenal sebagai minute exchange) sangat dibutuhkan agar pertukaran traffik / interkoneksi antar operator bisa dijalankan di Indonesia tidak harus di luar negeri untuk menghemat bandwidth internasional. Perlu dicatat bahwa semua operasi tsb bisa dilakukan secara modular, artinya bisa berdiri sendiri & tidak harus pengusaha ITSP mempunyai backbone managed IP, tidak harus pengusaha tsb mempunyai minute exchange.

Dari sisi servis-nya sebetulnya akan ada 2 jenis servis di tingkat end user / resaler, yaitu:

• Dial-out saja (satu arah ke luar saja) – hanya bisa menelepon keluar saja. Walaupun secara teknologi tidak terlalu susah untuk membuat servis ini menjadi dial-out & dial-in.
• Dial-out & dial-in (bisa dua arah) - disini kontrol akan infrastruktur akan terasa terutama alokasi nomor telepon. Terutama dengan kemampuan protokol H.323 yang memungkinkan komputer bertindak sebagai sentral telepon.

Servis dial-out saja adalah servis yang paling mudah di operasikan karena tidak perlu melakukan koordinasi nomor telepon (standar E.164) dengan berbagai sentral telepon menggunakan protokol H.323. Kualitas suara servis ini lebih sulit di kontrol. Servis ini lebih cocok untuk jasa resale VoIP seperti WARTEL & WARNET yang memang umumnya digunakan untuk dial-out saja.

Servis dial-out & dial-in (dua arah) hanya dimungkinkan jika si operator memperoleh nomor telepon. Isu utama yang menjadi concern dari regulator bagi pengusaha VoIP dua arah adalah masalah kontrol kualias supaya pengusaha VoIP bisa menjaga kualitas-nya & tidak mempermainkan pengguna VoIP. Walaupun sebetulnya mekanisme kontrol langsung oleh penggunapun bisa digunakan. Ada beberapa parameter utama untuk mengontrol kualitas, biasanya parameter ini hanya mungkin bisa diperoleh secara baik dan konsisten jika digunakan infrastruktur Internet yang betul-betul baik dan dirancang khusus untuk keperluan mentransmisikan data secara realtime. Infrastruktur internet yang di khususkan untuk data-data realtime termasuk Internet Telepon oleh beberapa rekan di sebut sebagai infrastruktur managed IP. Kualitas akan terasa oleh pengunakan secara langsung dalam dua (2) hal utama, yaitu:
11
• Penomoran agar supaya standar nomor ISDN E.164 bisa di map ke alamat IP.
• Kualitas suara dalam bentuk Mean Opinion Score (MOS) dapat mendekati Plain Old Telephone System (POTS) yaitu 4. Dalam gambar diperlihatkan perbedaan kualias tersebut antara POTS, VoIP dengan kompresi software, VoIP lewat Frame Relay dan VoIP dengan kompresi hardware menggunakan peralatan dari quicknet.net.

Untuk menjamin kualitas pengiriman data suara di Internet router yang kaitkan jaringan Internet harus mampu membedakan traffik VoIP dengan trafik internet biasa. Oleh karena itu router harus mampu melihat paket yang lewat apakah itu VoIP atau bukan. Beberapa tanda yang menunjukan paket yang lewat adalah VoIP adalah sbb:

• Pada layer 3 (Internet Protocol)
o IP Precedence untuk VoIP digunakan 5.
o Menggunakan Differentiated Services Code Point (DSCP)
• Pada protokol layer 4 (Transport Protocol)
o Biasanya digunakan Real Time Protocol (RTP).
o Menggunakan User Datagram Protocol (UDP).
o Menggunakan port 16383 – 32767 untuk aplikasi suara di atasnya.

Setelah membedakan jenis paket-nya maka pada router infrastruktur Managed IP digunakan teknik yang berbeda untuk melakukan antrian trafik dibandingkan dengan router Internet biasa. Disini vouce traffic akan menggunakan Priority Queuing (PQ) sedang data traffik akan menggunakan Weighted Fair Queuing (WFQ) atau Class-Based Weighted Fair Queuing (CBWFQ). Dari sisi end user, usaha memperbaiki kualitas juga bisa digunakan dengan beberapa cara misalnya:

• Melakukan kompresi suara & video yang di transmisikan (misalnya G.723 untuk suara).
• Menggunakan Compressed RTP – supaya header protocol 40 byte IP+UDP+RTP dapat dikompres menjadi hanya tinggal 2-4 bytes.
• Mengggunakan Voice Activity Detection (VAD) – supaya kalau tidak sedang berbicara tidak dikirim suara lewat infrastruktur.

Terlepas dari model teknologi & usaha VoIP, pengusaha VoIP harus memperoleh ijin pemerintah untuk beroperasi & memenuhi beberapa hal yang diterangkan di UU36/1999, PP52/2000 & draft KEPMEN penyelenggara jasa telekomunikasi. Sepintas hal yang perlu di simaki pengusaha antara lain:

• UU36/99 Pasal 16 (1) - Setiap penyelenggara jaringan telekomunikasi dan atau penyelenggara jasa telekomunikasi wajib memberikan kontribusi dalam pelayanan universal. Dalam bahasa sederhananya, pengusaha VoIP harus melakukan proses cross subsidi yang di atur oleh KEPMEN.
• PP52/2000 Pasal 26, 27 & 28 – mengatur Kewajiban Pelayanan Universal (Universal Service Obligation) yang dimaksud di UU36/1999 Pasal 16. Sialnya USO di arahkan untuk jaringan telekomunikasi bukan jasa telekomunikasi. Perlu di revisi polanya untuk jasa telekomunikasi.
• UU36/1999 juga mengatur Biaya Hak Penyelenggaraan (BHP) jasa telekomunikasi pada UU36/1999 pasal 26. BHP ini merupakan dana non-budgeter di lingkungan POSTEL.
• Proses perijinan VoIP di terangkan di draft KEPMEN penyelenggara jasa telekomunikasi bisa di ambil di http://www.postel.go.id karena bentuknya masih draft jadi bisa berubah. Perhatikan di draft KEPMEN jasa pasal 54, 78, 79, 80 & 81. Kompetisi untuk perolehan ijin VoIP akan dilakukan secara terbuka & di atur dalam draft KEPMEN jasa telekomunikasi Bab IV tentang Tata Cara Perizinan pasal 96 s/d 101.
• VoIP mungkin bisa juga di resale oleh WARTEL / WARNET yang di atur oleh draft KEPMEN pasal 93.
• Hati-hati bagi pengusaha yang bermain api dan menjalankan usaha VoIP secara komersial tanpa ijin karena pelanggaran dalam mengoperasikan VoIP tanpa ijin & tanpa kewajiban USO akan terkena denda s/d Rp. 1 Milyard dan tahanan s/d 10 tahun di atur di UU36/1999 pasal 47 & 51.

Semua naskah UU, PP, KEPMEN yang berkaitan dengan dunia telekomunikasi & penyiaran dapat di download dari http://www.internews.or.id ambil dibagian media law-nya. Terus terangnya untuk bidang VoIP, naskah regulasi yang ada masih sangat prematur jadi perlu dibantu untuk disempurnakan untuk kebaikan kita semua. Diskusi tentang regulasi telekomunikasi banyak dilakukan di telematika@egroups.com & mastel-e-commerce@egroups.com.

Aplikasi Jaringan Internet
Setelah ada jaminan bahwa antar komputer dalam jaringan dapat berkomunikasi secara reliable menggunakan keluarga protokol TCP/IP. Maka kita dapat menjalankan berbagai aplikasi di atas jaringan Internet.

Mailing List & Pembangunan Komunitas Maya
e-mail merupakan alat yang paling sederhana & paling murah untuk berpartisipasi di Internet. E-mail bahkan jauh lebih murah dibandingkan akses Web. Bagi veteran Internet, umumnya akses e-mail menjadi lebih penting dibandingkan akses Web karena dengan e-mail kita bisa berinterkasi langsung dengan teman-teman di seluruh dunia dan membangun komunitas & masyarakat yang sangat penting artinya bagi pergerakan masyarakat Internet di seluruh dunia. Seperti di jelaskan di atas bahwa akses e-mail bisa di peroleh seharga Rp 1000 / bulan s/d Rp. 10.000 / semester di sekolah-sekolah atau di pusat-pusat massa seperti di warnet.

Dengan bermodalkan akses e-mail yang murah ini maka komunitas diskusi di Internet dapat di bangun dengan mudah. Mailing list digunakan sebagai dasar utama tempat diskusi menggunakan e-mail di Internet. Pada dasarnya mailing list bekerja dengan konsep yang sangat sederhana, seorang pengguna cukup mengirimkan E-mail ke satu alamat E-mail untuk kemudian di sebarkan ke semua member mailing list yang tergabung / berlangganan ke alamat E-mail tersebut. Bayangkan bagi seorang yang sedang kesulitan masalah komputer kemudian mengirimkan pertanyaan melalui E-mail ke mailing list tempat berkumpul para hackers, dapat diharapkan bahwa kemungkinan satu-dua orang hackers mengetahui jawaban dari permasalahan yang dihadapi. Akhirnya dengan segera solusi dari masalah yang dihadapi dapat dipecahkan dalam waktu yang singkat (mungkin diperlukan beberapa jam).

Mailing list beroperasi 24 jam tanpa henti sepanjang tahun, mari kita bayangkan bersama apa yang terjadi jika kita melakukan diskusi secara terus menerus tanpa henti:

• Jika seseorang secara terus menerus secara serius dalam selang waktu yang lama (beberapa bulan bahkan tahun) - dapat diharapkan orang tersebut akan menjadi “ahli” dalam bidang yang didiskusikan tersebut. Artinya mailing list merupakan sebuah media effektif untuk proses pendidikan.
• Proses marketing / public relation sebuah perusahaan / product pada dasarnya merupakan sebuah proses pendidikan dari customer / user / client. Berbeda barangkali dengan konsep-konsep PR yang umumnya ada saat ini yang lebih banyak bergantung pada media non-interaktif dengan sedikit seminar / workshop. Dengan adanya mailing list proses marketing & PR dapat dilakukan secara interaktif & terus-menerus tanpa henti selama 24 jam sepanjang tahun. Dapat dibayangkan bahwa dengan konsistensi PR seperti itu dapat diharapkan image & eksistensi perusahaan akan menjadi lebih kuat dimata client-nya. Tentunya nanti bagian PR usaha / product tsb. harus secara selektif memilih untuk aktif di mailing list tertentu yang sesuai dengan product yg dipasarkan.

Jelas disini bahwa mailing list merupakan media yang lebih bersifat interaktif & pro-aktif di bandingkan dengan Web yang biasa ada di Internet. Sifat ini menjadi kunci utama untuk memperkuat image & eksistensi seseorang / perusahaan di Internet secara keseluruhan. Konsekuensi yang harus di tempuh oleh orang / perusahaan yang akan menggunakan mailing list adalah harus dapat berinteraksi / meresponds secara cepat menggunakan E-mail, karena semua pengguna E-mail di Internet berharap agar responds dapat dilakukan secara cepat. Untuk itu dibutuhkan orang / staff yang ulet & konsisten untuk menjawab berbagai pertanyaan yang dapat - tidak jarang di berbagai aktifitas Internet - justru CEO / CIO yang akan turun langsung menjawab berbagai pertanyaan tersebut.
Beberapa Teknik Dasar Mailing List
Pada awal perkembangan mailinglist di kenal ada dua jenis server mailing list, yaitu:

• majordomo
• listserv

Jenis ini dapat dikenali dengan mengirimkan mail ke server yang dimaksud dengan alamat majordomo@server atau listserv@server, contoh:

majordomo@itb.ac.id

Majordomo & listserv merupakan server dari mailing list yang mengatur kerja mailing list terutama untuk berlangganan secara otomatis, pengambilan file dll. Daftar lengkap berbagai command dari majordomo & listserv terlampir pada tabel di bawah. Secara umum proses yang sering / akan terjadi adalah:

• Seorang pengguna Internet akan mengirimkan E-mail ke majordomo@host_server. Misalnya: majordomo@itb.ac.id untuk berbagai operasi mailing list.
• Untuk melihat daftar mailing list dengan cara, mengirim mail ke majordomo@itb.ac.id (misalnya) dengan isi berita:

lists

• setelah daftar mailing list yang ada di server yang dimaksud (itb.ac.id) di peroleh, maka untuk berlangganan mailing list tertentu (misalnya pau-miko) kita cukup mengirimkan perintah:

subscribe pau-mikro

• untuk melepaskan langganan, dapat dilakukan dengan mudah dengan perintah:

unsubscribe

Tentunya masih banyak fasilitas lain yang diberikan oleh majordomo & listserv, terutama untuk memudahkan pengguna mengambil informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan mailing list tertentu secara elektronik. Misalnya berbagai file dapat disimpan di server untuk kemudian diambil menggunakan perintah “get”.

Daftar Command Majordomo
Command Uraian
subscribe [] Subscribe anda (atau yang diberikan) ke yang di inginkan.
unsubscribe [] Unsubscribe anda (atau yang diberikan) dari yang diinginkan.
get Ambil file yang berhubungan dengan .
index Ambil index dari file yang dapat di get dari .
which [] Mencari tahu list mana saja anda (atau jika diberitahukan) terdaftar.
who Mencari tahu siapa saja yang terdaftar pada
info Ambil informasi tentang .
lists Melihat list yang ada di Majordomo server
help HELP
end Stop processing commands


Daftar Command Listserv
Command Uraian
HELP HELP
HELP listname Informasi tentang
INDEX Daftar semua mailing list yang dapat di langgan.
LONGINDEX Seperti INDEX + deskripsi masing-masing.
ADD listname Sama dengan SUBSCRIBE listname
DELETE listname Sama dengan UNSUBSCRIBE listname
ADD address listname Sama dengan ADD di atas dengan [] spesifik
DELETE address listname Sama dengan DELETE di atas dengan [] spesifik
DELETE-ALL UNSUBSCRIBE-ALL dari semua mailing list.
DELETE-ALL address UNSUBSCRIBE-ALL untuk [] tertentu.
LIST Melihat mailing list mana saja kita terdaftar.
LIST address Melihat mailing list mana saja [] terdaftar.
FAQ Daftar Frequently Asked Questions (FAQ) yang ada.
FAQ listname FAQ dari tertentu.


Mailing List Indonesia di Internet
Berawal sekitar tahun 1987-1988, pada waktu itu Internet masih belum terbentuk seperti sekarang ini, sekelompok kecil rekan-rekan Indonesia di Berkeley, Amerika Serikat membentuk mailing list pertama dengan alamat E-mail indonesians@janus.berkeley.edu. Kemudian berkembang dengan berbagai topik-topik diskusi ke berbagai mailing list Indonesia di Internet hingga sekarang ini, mulai dari, agama, alumni berbagai sekolah, daerah belajar di luar negeri, hingga berbagai interest seperti:

pau-mikro@ee.umanitoba.ca (para hackers / Internet Indonesia berkumpul)
otomotif@itb.ac.id (para penggemar otomotif)
stock-market@itb.ac.id (masalah pasar modal).
itb@itb.ac.id (keluarga besar ITB)

dan masih banyak lagi.
egroups.com sebagai host mailing list
Pada hari ini hampir semua pengguna Internet Indonesia mengenal egroups.com sebagai host tempat banyak sekali mailing list Indonesia di Internet. Egroups.com memang merupakan host yang gratisan tempat diskusi di Internet mengunakan e-mail. Setiap member dapat membuat tempat diskusi-nya sendiri melalui Web http://www.egroups.com.

Egroups.com menjadi menarik karena kita dapat dengan mudah untuk membangun tempat pertemuan maya di Internet untuk berbagai keperluan yang mungkin tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Beberapa contoh tempat diskusi egroups.com yang cukup aktif dan berkaitan dengan Indonesia seperti:

Asosiasi-warnet@egroups.com - markas besar asosiasi warnet Indonesia.
telematika@egroups.com - tempat diskusi tim telematika
mastel-e-commerce@egroups.com - tempat diskusi policy e-commerce
warta-e-commerce@egroups.com - tempat diskusi e-commerce
apkomindo@egroups.com - markas asosiasi pengusaha komputer Indonesia.
kopertis-iv@egroups.com - markas KOPERTIS IV di Internet
dikmenjur@egroups.com - markas besar DIKMENJUR DIKNAS di egroups.com

Untuk melihat daftar lengkap berbagai tempat diskusi yang ada di egroups.com maupun membuat sendiri tempat diskusi untuk komunitas anda, saya sangat menyarankan anda untuk masuk & membuat sendiri di http://www.egroups.com. Memang untuk masuk perlu registrasi untuk memasukan nama, alamat, e-mail, password tapi selebihnya anda dapat langsung melakukan berbagai hal yang sangat dibutuhkan dalam membangun komunitas maya tsb. Tampak pada gambar adalah tampilan situs www.egroups.com.

Terus terang pengalaman saya pribadi menunjukan bahwa pembangunan komunitas berbasis diskusi dua arah akan sangat membantu kita daripada menggantungkan diri pada situs Web yang satu arah & sifatnya sangat pasif. Tentunya bagi yang cukup serius untuk mempelajari teknik-teknik membangun komunitas maya ini harus membaca-baca buku-buku yang lebih serius ke arah information warfare, psychological warfare termasuk buku yang ditulis Pak Sarlito (psychologi UI) yang berkaitan dengan psychologi massa hanya saja kita terapkan di Internet.

Aplikasi e-commerce
Pada tingkat yang lebih kompleks secara eksplisit dalam gambar yang di tampilkan di awal di perlihatkan dua arah jalur utama dari berbagai aplikasi yang sering kali menjadi acuan utama dalam Internet. Dua arah jalur aplikasi Internet secara umum dapat di identifikasi dengan tujuan yang sangat jelas, yaitu:

• Membuat EFFISIEN proses / sistem prosedur / transaksi yang dilakukan di Internet.
• Membuat seseorang / sebuah institusi / sebuah perusahaan menjadi PEMIMPIN di bidangnya.

Dalam konteks effisiensi biasanya kita bergelut dengan proses pemutaran yang cepat dari:

• perputaran barang.
• perputaran uang.
• perputaran informasi.

Dalam old economy biasanya yang diputar secara cepat terutama adalah barang & uang saja. Sedangkan pada new economy dipercepat juga perputaran informasi. Pada tingkat institusi / perusahaan, tentunya keberadaan MIS (Management Information Sistem) maupun ERP (Enterprise Resources Planning) menjadi sangat vital untuk dapat memutarkan informasi secara cepat tadi. Di balik itu semua, secara generik sebetulnya teknologi database, web dsb.

Jika ERP & MIS telah beroperasi dengan baik di internal institusi / perusahaan, e-Commerce menjadi sangat mungkin & feasible. E-commerce sebetulnya hanyalah menjadi perpanjangan tangan ERP & MIS yang kita miliki untuk dapat bertransaksi dengan institusi / perusahaan lain secara effisien. Tentunya isu yang ada di e-commerce akan berbeda dengan isu yang ada di ERP & MIS yang sifatnya lebih internal.

Di e-commerce ada dua isu utama yang menjadi dasar-nya yaitu:

• Kepercayaan / trust.
• Mekanisme Pembayaran.

Isu kepercayaan (trust) menjadi demikian penting jauh lebih penting dibandingkan isu effisiensi prosedur yang biasanya mendominasi ERP & MIS. Salah satu kunci strategis dalam pembangunan e-commerce adalah keberadaan certificate authority (CA) & registration authority (RA). Keberadaan CA, RA & Public Key Infrastructure (PKI) akan menjadi kunci dalam menjaga kepercayaan (trust) dalam transaksi e-commerce yang semua serba otomatis. Tentunya bagi e-commerce yang sangat sederhana yang mengandalkan kepercayaan antar orang yang di bangun dengan cara silaturahmi, maka kemampuan untuk membangun CA & RA sendiri menjadi tidak diperlukan sama sekali.

Beberapa konsep dasar dikembangkan untuk menjamin trust tersebut, apakah itu berupa fasilitas keamanan di jaringan, penggunaan protokol seperti Secure Socket Layer (SSL). Ada pula yang sifatnya memberikan keabsahan / authentikasi akan seseorang / sebuah institusi / perusahaan, bisa tidak orang / institusi tersebut dipercaya - teknik ini yang kemudian dikenal sebagai Certificate Authority (CA) yang di Indonesia di kembangkan oleh indosign (mudah-mudahan tidak menjadi satu-satunya CA di Indonesia). Jadi jelas bahwa e-commerce di sini sebetulnya merupakan kepanjangan dari ERP & MIS khususnya untuk transaksi antar institusi.

Kerangka hukum menjadi penting dalam dunia e-commerce, perdagangan ternyata sangat memerlukan hukum yang pasti. Beberapa rekan telah berusaha menanamkan dasar-dasar cyberlaw di Indonesia; antara lain rekan-rekan di UI yang dapat dilihat hasilnya di http://www.geocities.com/amwibowo/. Teknologi e-commerce sendiri cukup banyak di bahas di banyak situs web seperti http://e-commerce.internet.com dll.

Membuat Certificate Authority (CA) sendiri?
Certificate Authority (CA) & Registration Authority (RA) tidak hanya bisa digunakan di e-commerce, tapi juga dapat digunakan dalam proses authentikasi dalam proses-proses usaha internal perusahaan / institusi anda. Misalnya anda sebuah lembaga pendidikan keberdaan CA & RA ini dapat digunakan untuk identifikasi mahasiswa persis seperti kartu mahasiswa yang bisa digunakan untuk meminjam buku, maupun kartu akses ke resource yang ada di lembaga pendidikan tersebut jika di masukan ke dalam smartcard. Tentunya ide yang sama bisa dikembangkan untuk berbagai aplikasi di berbagai dunia usaha, bahkan kalau agak nekad sebetulnya teknologi CA & RA bisa saja digunakan sebagai pengganti passport kita keluar negeri yang nantinya berbentuk smartcard.

Kunci utamanya barangkali terletak pada teknologi pendukung Certificate Authority & Registration Authority tersebut. Pada kesempatan ini saya akan mencoba membuka wawasan para pembaca tentang keberadaan teknologi Ceritificate Authority (CA) & Registration Authority (RA) yang sifatnya bebas menggunakan Apache-style licence yang artinya dapat secara bebas / gratis di ambil & digunakan untuk kebutuhan komersial maupun non-komersial. Adapun perangkat yang saya maksud adalah OpenCA http://www.openca.org yang masuk dalam kategori masyarakat Open Source seperti Linux.

Beberapa fasilitas utama yang tersedia pada OpenCA tersebut antara lain adalah:

• Certification Authority (CA) saat ini dapat mengimport Requests, membuat daftar permohonan certificate, export certificate, archivie requests, melihat arsip requests, delete requests, issue certificates, verify RA operator identity, export CRL;

• Registration Authorities (RA) Server dapat membuat daftar permohonan yang pending/deleted/archivied, approve requests, export requests ke removable media, import new certs dari removable media, import CRLs;

Misi proyek OpenCA adalah sebuah usaha kerjasama untuk membangun struktur interface berkaitan dengan masalah keamanan & administrative untuk managemen operasi digital sertifikat X.509, seperti, admission, verify, revocation, suspension dll. Oleh karena itu proyek tsb akan meliputi berbagai aspek dari solusi administrative untuk mengatur sertifikat digital dan akan menggunakan banyak perangkat lunak yang telah tersedia di antara komunitas Open Source. Dua tugas utama yang di emban oleh proyek OpenCA tersebut adalah:

• Mempelajari & memperbaiki skema keamanan yang akan menggaransi model terbaik yang akan digunakan di CA.
• Membangun perangkat lunak yang memudahkan setup & manajemen sebuah CA.

Proyek OpenCA di lakukan oleh sukarelawan di beberapa penjuru dunia yang menggunakan Internet untuk berkomunikasi, merencanakan, dan mengembangkan OpenCA toolkit beserta dokumentasinya. Karena OpenCA bukan merupakan sebuah perangkat lunak saja tapi merupakan juga gabungan beberapa perangkat lunak yang sudah ada lebih dulu maka penurunan dan lisensi OpenCA tergantung pada banyak perangkat lunak yang tersedia di komunitas Open Source. Tentunya prasyarat untuk menggunakan setiap perangkat pendukung tersebut harus dihargai jika anda mengunakan OpenCA. OpenCA toolkit-nya sendiri kebetulan dibuat dari awal oleh team OpenCA dan lisensi yang digunakan adalah Apache-style yang berarti dapat secara cuma-cuma diambil dan dugunakan untuk keperluan komersial maupun non-komersial.

Tim inti dari proyek OpenCA pada dasarnya sukarelawan. Tidak ada spesifikasi / prasyarat yang khusus sebagai sukarelawan kecuali keinginan yang sangat kuat untuk berkontribusi pada saat bergabung dengan proyek OpenCA tersebut dan paling tidak pengetahuan yang minimal tentang standar kriptografi yang saat ini digunakan. Proyek OpenCA di atur oleh tim inti pengembangan OpenCA yang terdiri dari programmer / developer yang aktif dan kontributor utama-nya. Setiap orang yang berminat untuk bergabung dalam tim OpenCA dapat bergabung pada mailing list developer yang tersedia di Internet pada http://www.openca.org/docs/mlists.shtml. Adapun mailing list yang di rancang untuk mendukung pengguna OpenCA adalah:

openca-users@openca.org
openca-bugs@openca.org
openca-announce@openca.org
openca-devel@openca.org

Semuanya di atur dalam URL http://www.openca.org/docs/support.shtml. Manajemen mailing list dilakukan oleh listmaster@openca.org. Perangkat lunak OpenCA & pendukungnya dapat di ambil dari pusat situs FTP mereka di ftp://ftp.openca.org/. Adapun mirror resmi OpenCA ada di beberapa negara seperti di:

Jepang ftp://ftp.dti.ad.jp/pub/net/OpenCA
Swis ftp://sunsite.cnlab-switch.ch/mirror/OpenCA
Jerman ftp://ftp.pca.dfn.de/pub/pca/tools/openca/

Paket perangkat lunak OpenCA yang terbaru adalah OpenCA-0.2.0-4.tar.gz yang di release pada tanggal 7 Juli 2000 versi yang terbaru adalah 0.2.0 patch 4. Pada paket perangkat lunak OpenCA yang sama beberapa modul tambahan seperti modul perl, patch OpenSSL dll belum di tambahkan dan dapat di ambil melalui FTP. Adapun modul-modul tambahan tersebut adalah:

Paket Versi Terakhir
OpenCA-X509-0.8.42.tar.gz 0.8.42
OpenCA-Tools-0.3.01.tar.gz 0.3.01
OpenCA-TRIStateCGI-1.2.35.tar.gz 1.2.35
OpenCA-SV-0.5.98.tar.gz 0.5.98
OpenCA-REQ-0.4.29.tar.gz 0.4.29
OpenCA-PKCS7-0.1.24.tar.gz 0.1.24
OpenCA-OpenSSL-0.5.58.tar.gz 0.5.58
OpenCA-DB-0.5.87.tar.gz 0.5.87
OpenCA-Configuration-1.3.14.tar.gz 1.3.14
OpenCA-CRR-0.0.2.tar.gz 0.0.2
OpenCA-CRL-0.5.36.tar.gz 0.5.36
Net-LDAPapi-1.42.tar.gz 1.42

Tentunya bagi anda yang ingin langsung mencoba OpenCA dapat langsung mencoba snapshot-nya yang dibuat secara otomatis dari perangkat lunak versi development. Adapun snapshot terakhir dari pada bulan Agustus 2000 adalah: OpenCA-SNAP-20000718.tar.gz tertanggal 18 Juli 2000.

Jika anda ingin mencoba merasakan penggunaan OpenCA dapat masuk ke bagian certificate services pada http://www.openca.org. Selamat mencoba.

Mekanisme Pembayaran di e-commerce
Mekanisme yang tidak kalah penting adalah mekanisme pembayaran untuk e-commerce di Internet. Referensi lebih lanjutnya sangat saya sarankan untuk membaca beberapa artikel seperti:

o Tulisan Roy Davis tentang Money--Past, Present, and Future dari http://www.ex.ac.uk/~RDavies/arian/money.html.
o Tulisan dari Institute of Finance and Banking di University of Göttingen berjudul Money and Payment Systems page di http://www.wiso.gwdg.de/ifbg/geld.html.
o Tulisan tentang payment mechanisms designed for the internet yang di publihasikan oleh Network Payment Mechanisms and Digital Cash page bisa diperoleh di http://ganges.cs.tcd.ie/mepeirce/Project/oninternet.html.
o http://www.transaction.net/

Atau alternatif lain yang dapat digunakan adalah menggunakan search engine di Internet seperti yahoo, infoseek dll dengan menggunakan keyword seperti whitepaper, e-money, cash, e-commerce. Sebagian dari artikel ini merupakan terjemahan bebas dari http://www.transaction.net/

Bentuk / cara pembayaran yang digunakan di Internet umumnya bertumpu pada sistem keuangan nasional, tapi ada juga beberapa yang mengacu kepada keuangan lokal / masyarakat. Adapun klasifikasi berbagai mekanisme pembayaran tersebut dapat kita bagi dalam lima (5) mekanisme utama, seperti:

o Transaksi model-ATM, yang menyangkut hanya institusi finansial dan pemegang account yang akan melakukan pengambilan atau mendeposit uangnya dari account masing-masing.
o Pembayaran dua pihak tanpa perantara, transaksi dilakukan langsung antara dua pihak tanpa perantara menggunakan uang nasional-nya.
o Pembayaran dengan perantaraan pihak ke tiga, umumnya proses pembayaran yang menyangkut debit, kredit maupun check masuk dalam kategori ini.
o Micropayment, dalam bahasa sederhananya adalah pembayaran untuk uang recehan yang kecil-kecil. Mekanisme Micropayment ini penting dikembangkan karena sangat diperlukan pembayaran receh yang kecil tanpa overhead transaksi yang tingi.
o Anonymous digital cash, uang elektronik yang di enkripsi, di dahului oleh David Chaum dengan Digicash-nya (http://www.digicash.com). Uang elektronik menjamin privacy dari user cash tetap terjamin sama seperti uang kertas maupun coin yang kita kenal.

Selanjutnya mari saya akan mencoba membahas secara garis besar beberapa inisiatif yang ada di dunia ini untuk beberapa metoda pembayaran yang disebut di atas. Pada kesempatan ini saya tidak akan membahas detail dari masing-masing inisiatif, saya sarankan untuk memasuki URL masing-masing & membaca inisiatif yang ada. Bagi pembaca yang mendambakan sumber yang sifatnya netral saya sangat sarankan untuk mencari informasi tersebut di W3C (http://www.w3c.org), IETF (http://www.ietf.org).

Metoda Pembayaran Dua Pihak Menggunakan ATM / Farecard
Beberapa di antara inisiatif yang ada adalah:

o Netfare http://www.netfare.com/ adalah sebuah farecard untuk digunakan dalam pembayaran dari pembelian informasi secara online.
o Ziplock http://www.portsoft.com/ memungkinkan vendor yang online untuk memberikan kode kunci untuk diberikan kepada pembeli produk mereka setelah pembayaran di verifikasi.
o I-Escrow http://www.i-escrow.com/ akan membantu mem-verify dan mereserve uang untuk pembayaran online sampai pembeli menerima barang yang dibeli.
o E-cash http://www.ecashtechnolgies.com/ dibeli oleh digicash http://www.digicash.com pada bulan Agustus 1999, saat ini memberikan jasa pembayaran elektronik.

Metoda Pembayaran Dua Pihak tanpa Perantara.
Pada prinsipnya adalah jasa-jasa yang bersifat barter atau exchange / pertukaran. Jasa demikian sangat banyak di Internet kadang-kadang muncul kadang mati tentunya. Beberapa diantara jasa barter ini antara lain adalah:

o International Reciprocal Trade Association http://www.irta.net/ yang berusaha untuk memajukan industri jasa barter di dunia ini dan menaikan nilai tambah dari industrin jasa tersebut.
o Habitat for Humanity http://www.habitat.org adalah organisasi yang membantu keluarga berpenghasilan rendah untuk menukar “keringat” mereka dengan rumah yang terjangkau.
o Global Village Bank http://www.gvb.org/ memfasilitasi pertukaran jasa yang berkaitan dengan komputer / internet.
o Global Resource Bank http://www.globalresourcebank.com/ berusaha menjaga kekayaan alam yang ada.

Sebetulnya masih banyak lagi perusahaan seperti itu, hanya mereka umumnya mencantumkan nomor 800 mereka – hal ini menunjukan bahwa transaksi melalui Internet belum tentu seaman cara transaksi yang lain.

Metoda Pembayaran Melalui Tiga Pihak sebagai Perantara
Ada beberapa metoda pembayaran yang dapat digunakan, yaitu:

o Sistem pembayaran kartu kredit on-line.
o Sistem pembayaran check on-line.

Secara umum ada beberapa mekanisme pembayaran yang berkembang terutama yang berkaitan dengan uang yang sifatnya lokal. Beberapa di antara-nya adalah:

o Time Dollars – sebuah model mekanisme / aktifitas yang di rancang untuk memonitor –yang diharapkan- untuk meng-encourage pertumbuhan jasa di masyarakat. Sangat di sarankan untuk melihat dari dekat hal-hal ini dalam The Time Dollar Institute http://www.timedollar.org/.
o Security First Network Bank http://www.sfnb.com/ sebuah bank di Internet.
o Jika ada perasaan tidak aman dalam melakukan transaksi online, maka sistem secure800 http://www.secure800.com/ dapat membantu mekanisme pembayaran melalui telepon bagi pembelian yang dilakukan secara online.

Selanjutnya mekanisme pembayaran online yang terkait dengan sistem kartu kredit, adalah:

o 1ClickCharge http://www.1clickcharge.com/ menyediakan “super-thin client” (wallet / dompet) maupun membayar di awal blok dari micropurchases melalui kartu kredit.
o Ada beberapa perusahaan memberikan servis micropayment yang bertumpu pada pihak ke tiga, termasuk di dalamnya:
o Trintech http://www.trintech.com produk berupa NetWallet dan ezCard bertujuan untuk memberikan instrumen yang sederhana dan aman bagi pengguna e-commerce.
o Trivnet http://www.trivnet.com WISP merchant server akan membebankan semua pembayaran micropayment ke account ISP pengguna.
o iPIN http://www.ipin.com akan menagih pembelian content digital kepada account ISP pembeli.
o Qpass http://www.qpass.com/ adalah sebuah sistem e-dompet yang lain yang akan menagih pada kartu kredit pembeli untuk sejumlah pembelian sekaligus supaya lebih murah biaya / overhead-nya.
o IBM http://www.hrl.il.ibm.com/mpay/ juga memberikan servis berupa dompet & server micropayment.

o Netscape http://www.netscape.com/ memberikan beberapa produk dari secure server http://www.netscape.com/directorysecurity/index.html. Mengingat Netscape adalah browser yang cukup dominan di Internet, maka produk mereka tentunya sudah terintegrasi dengan baik ke browser pada klien komputer yang memungkinkan berbagai solusi yang menarik.
o Open market http://www.openmarket.com/ juga memberikan produk secure server dan berbagai perangkat lunak untuk transaksi.
o ICverify http://www.icverify.com/ membuat perangkat lunak untuk memproses transaksi melalui kartu kredit atau ATM / kartu debit.
o Outreach http://www.outreach.com/ memungkinkan merchant untuk memproses transaksi kartu kredit secara realtime & online.
o CyBank http://www.cybank.net/ menggunakan kartu prabayar untuk pembelian di Internet.
o Paylink http://www.paylinx.com/ mengembangkan dan menjual server pembayaran melalui kartu kredit secara real-time.
o SET http://www.visa.com/cgi-bin/vee/sf/press.html?2+0 adalah spesifikasi transaksi data elektronik yang aman yang dikembangkan oleh Visa dan Mastercard menggunakan metoda enkripsi http://www.rsa.com/set/ yang dikembangkan oleh RSA. http://www.mastercard.com/set/#down berisi dokumen lengkap tentang SET.

Selanjutnya yang masih terkait dengan metoda pembayaran yang melibatkan pihak ke tiga sebagai perantara adalah dengan menggunakan metoda check online. Beberapa di antara mereka adalah:

o CheckFree http://www.checkfree.com/ adalah sebuah sistem pembayaran secara elektronik yang telah dikembangkan sejak 1981, sistem tersebut mempunyai sebuah pembayaran tanpa check (checkless) yang dapat digunakan dari sebuah PC.
o Verifone http://www.verifone.com/ adalah sebuah perusahaan yang membuat sistem pembayaran secara elektronik. Mereka juga mengembangkan sistem internet bagi pembeli, retailer maupun institutsi finansial.
o FSTC Electronic Check Project http://www.fstc.org/ juga berusaha untuk mengembangkan sistem check yang ada seperti yang kita kenal sekarang ini ke dalam bentuk Web.
o Electronic Funds Clearinghouse, Inc. http://www.efunds.com/ berusaha untuk mengembangkan teknologi Electronic Funds Transfer (EFT) ke dalam bisnis online.
o NetCheque http://nii-server.isi.edu/info/NetCheque/ menyediakan akunting server untuk memproses check secara online.
o NetChex http://www.netchex.com/ dan Online Check System http://www.onlinecheck.com/ telah mengembangkan sebuah sistem untuk jasa registrasi dan verifikasi check secara online.
o Jika anda ada waktu mungkin ada baiknya mencheck inisiatif-inisiatif seperti Secure Electronic Transaction (SET) http://www.visa.com/cgi-bin/vee/nt/ecomm/security/set.html?2+0 yang dipelopori oleh Visa / Mastercard, iKP: sebuah keluarga protokol dari pembayaran yang aman di Internet http://www.zurich.ibm.com/Technology/Security/extern/ecommerce/iKP.html iKP dikembangkan oleh IBM. Juga ada baiknya melihat-lihat apa yang dikembangkan oleh Sun Internet Commerce Group http://www.incog.com/.
o Redi-Check http://www.redi-check.com/ memungkinan bagi pengguna untuk menggunakan pre-authorized check secara online.

Metoda pembayaran Micropayment
Salah satu tantangan utama dalam mekanisme pembayaran di Internet adalah bagaimana cara kita untuk menangani pembayaran-pembayaran yang kecil-kecil atau istilah sederhananya bagaimana kita menangani recehan atau cepe-an. Karena tidak mungkin kita menggunakan sistem pembayaran melalui kartu kredit biasa karena overhead cost-nya menjadi terlalu tinggi. Oleh karena itu dikembangkan beberapa mekanisme pembayaran online di Internet bagi pembayaran-pembayaran mikro (receh) tadi, antara lain adalah:

o 1ClickCharge http://www.1clickcharge.com/ pengguna dapat men-download “super thin client” (bahasa awamnya dompet atau wallet) dan memblock sebuah alokasi untuk pembelian mikro (recehan) tadi dengan menggunakan kartu kredit. Pada tanggal 1 Desember 1999, 1ClickCharge mengumumkan maksudnya untuk me-release metoda “post-delivery content management” pada kuartal ke dua di tahun 2000.
o Qpass http://www.qpass.com/ adalah sebuah sistem wallet juga yang akan membebankan pembayaran ke kartu kredit pembeli untuk sejumlah total pembelian tertentu. Konsep yang dikembangkan akan membebaskan merchant dari beban setiap kali melakukan transaksi yang biasanya dikenakan dalam sistem online micropayment. Contoh menarik penggunaan Qpass dilakukan oleh New York Times untuk mengumpulkan donasi secara online melalui Internet bagi orang-orang yang tak mampu.
o iPIN http://www.ipin.com/ akan menagih pembayaran dari pembelian digital content kepada ISP account dari si pembeli. Pada bulan September 1999, iPIN telah mengadakan perjanjian dengan beberapa perusahaan musik digital untuk menangani pembayaran dari pembelian musik mereka secara online.
o Millicent http://www.millicent.digital.com/ adalah sebuah sistem mikropayment yang dikembangkan oleh Digital Equipment Corp, yang sekarang dimiliki oleh Compaq. Sistem ini beroperasi pada bulan Juni 1999 di Jepang dengan dompet yang dapat berisi 1000 yen dan pembayaran sekecil-kecil-nya 5 yen.
o Telah dikembangkan juga Micro Payment Transfer Protocol (MPTP) http://www.w3.org/hypertext/WWW/TR/WD-mptp pada tahun 1995 yang di follow-up dengan berbagai paper tentang Common Markup for Web Micropayment Sistems (15 Maret 1999) http://www.w3.org/TR/WD-Micropayment-Markup/.
o IBM tentunya juga menawarkan micropayment wallet maupun server-nya http://www.hrl.il.ibm.com/mpay/
o AuricWeb http://www.auricweb.com/ memungkinkan ISP untuk mendokumentasikan transaksi online di samping berbagai statistik user.
o CyBank http://www.cybank.net/ mengadaptasi model pembayaran telepon dengan menggunakan kartu prabayar untuk pembelian di Internet.

Metoda Pembayaran Menggunakan Uang Anonymous
Metoda pembayaran yang terakhir ini adalah yang paling sulit untuk di implementasikan di bandingkan empat (4) metoda yang disebutkan terdahulu.
Berbeda dengan metoda-metoda pembayaran yang sebelumnya yang umumnya terkait pada check, kartu kredit maupun pihak ketiga yang dalam proses-nya selalu ada proses pencatatan identitas pemakai. Hal ini umumnya tidak di sukai oleh banyak pemakai karena umumnya mereka ingin supaya identitasnya tidak diketahui dalam proses transaksi dagang yang dilakukan, oleh karena itu berusaha di kembangkan sebuah sistem seperti uang kertas yang kita kenal (atau di Internet dikenal sebagai uang anonymous). Hanya ada 4 inisiatif yang tercatat tapi juga belum berjalan dengan baik, yaitu:
o Digicash http://www.digicash.com/ yang dikembangkan oleh Dr. David Chaum setelah bangkrut tahun 1998 sekarang dibeli oleh eCash http://www.ecashtechnologies.com/. ECash menggunakan uang nasional sebagai unit dalam account. Kita dapat melihat daftar bank yang mengeluarkan e-Cash http://www.ecashtechnologies.com/ecash/issuers/index.html di Australia, Austria, Jerman dan Swis.
o NetCheque http://gost.isi.edu/info/netcheque/ adalah sebuah sistem pembayaran elektronik di rancang untuk Internet dikembangkan oleh Information Sciences Institute University of Southern California http://cwis.usc.edu/. NetCash http://nii-server.isi.edu/gost-group/products/netcash/ adalah kerangka kerja untuk uang elektronik yang sedang dikembangkan untuk bekerja dengan NetCheques.
o PayMe http://www.w3.org/pub/Conferences/WWW4/Papers/228/ adalah kerangka konseptual yang berusaha mengkombinasikan anonymitas dari DigiCash dengan skalibilitas Netcash.
o Beenz http://www.beenz.com.
Aplikasi Knowledge Management
Pada sisi yang lain aplikasi Internet yang lebih kepada menjadikan seseorang / institusi / perusahaan menjadi pemimpin di bidangnya, pada dasarnya Internet berusaha membantu untuk memudahkan kita mengolah isi kepala kita masing-masing supaya lebih pandai. Di dunia Internet dikenal sebagai knowledgable leader - pemimpin di Internet biasanya orang yang pandai bukan orang yang mempunyai kekuasaan / power. Di old economy memang pemimpin di tentukan oleh orang yang memiliki kekuasaan / power maka tidak heran kalau banyak pemimpin dimasa lalu mempunyai attachment yang cukup kuat dengan pihak tentara. Di k-economy, pemimpin adalah orang pandai.

Untuk mengarah pada kepemimpinan di k-economy (knowledge economy) yang perlu di putar secara cepat adalah informasi & pengetahuan. Hanya orang / institusi / perusahaan yang mampu memutar informasi & pengetahuan secara cepat yang akan mampu menjadi pemimpin di k-economy. Pada tingkat yang sederhana biasanya yang diputar secara cepat hanyalah informasi, kita kemudian mengenal media online yang pada dasarnya memutar informasi secara cepat. Beberapa pemimpin media online di Indonesia yang kita kenal adalah kompas.com & detik.com. Kompas agak bias karena mempunyai nama besar di media cetaknya, detik.com yang menarik karena telah berhasil membuktikan keberhasilannya hanya bertumpu pada media online saja di dunia maya. Perpustaran informasi terasa cepat, dari yang biasanya 24 jam atau hari untuk memperoleh berita / informasi menjadi jam, menit & detik saja.

Pada tingkat yang lebih tinggi dari informasi kita mengenal teknik-tenik knowledge management (KM) disini kita mulai bermain-main dengan pengetahuan. Bermain di pengetahuan tentunya mempunyai prasyarat yang lebih ketat daripada bermain-main dengan perpustaran informasi. Keberhasilan bermain di pengetahuan akan memberikan nilai yang jauh lebih besar dari pada bermain di Informasi. Managemen pengetahuan supaya perputaran pengetahuan menjadi cepat akan sangat terasa membantu dalam menjamin kepemimpinan di k-economy. Pengetahuan implisit, pengetahuan eksplisit maupun pengetahuan potensial harus dapat di manage dengan baik. Salah satu contoh terbaik dari knowledge management ini ada di digital library ITB yang dikembangkan oleh team yang dipimpin oleh Ismail Fahmi di digilib@itb.ac.id dengan URL http://digital.lib.itb.ac.id.

Konsep-konsep lain yang juga berkembang adalah konsep pendidikan jarak jauh, konsep belajar mandiri melalui Internet, konsep kepakaran yang terdistribusi dll. Pada tingkat yang lebih lanjut, kita akan mengenal k-commerce (knowledge commerce) yang hanya mungkin dilakukan & di menangkan jika institusi / perusahaan tersebut mempunyai knowledge management yang baik.

*Onno P.

Comments

Popular posts from this blog

APAKAH TELUR NAJIS

Apakah Telur Najis oleh: Kholil Misbach, Lc Ada pertanyaan dari kawan tentang kenajisan telur hal itu dari artikel yang ia baca dalam sebuah postingan blog, dalam postingan tersebut menyatakan bahwa telur adalah najis karena keluar dari dubur ayam sehingga bercampur dengan kotoran ayam yang najis, barang yang kena najis adalah najis pula maka wajib membasuh telur sebelum digunakan. Aku ingin berusaha menjawab pertanyaan tersebut secara fikih dengan menyebutkan dalil-dalil semampunya. Menurut imam Nawawi dalam Kitabnya Al Majmu' Sebagai berikut: ( فرع) البيض من مأكول اللحم طاهر بالاجماع ومن غيره فيه وجهان كمنيه الاصح الطهارة (Cabang) Telur dari binatang yang dimakan dagingnya adalah suci secara ijmak. Adapun telur yang keluar dari binatang yang tidak dimakan dagingnya ada dua pendapat sebagaimana khilaf dalam maninya, yang paling shahih adalah suci. Keterangan: Jadi telur binatang yang halal dimakan seperti ayam, bebek, angsa, burung dsb adalah suci dan tidak najis. Berbeda dengan t

Terjemah kitab Fathul Wahhab karya Abu Zakaria Al Anshori

 Kitab Ath Thaharah (Bersuci) Kitab secara bahasa adalah menggabungkan dan mengumpulkan, secara istilah adalah nama dari  berbagai kumpulan khusus dari ilmu yang terdiri dari beberapa bab dan pasal biasanya. Thaharah secara bahasa adalah النظافة والخلوص من الادناس  Bersih dan terbebas dari kotoran-kotoran. adapun menurut Syariat thaharah adalah رفع حدث او ازالة نجس او ما في معناهما وعلى صورتهما "Mengangkat hadats atau menghilangkan najis atau sesuai makna keduanya atau sesuai gambarannya seperti tayammum dan mandi-mandi sunnah, tajdidul wudlu (memperbarui wudlu) dan basuhan kedua dan ketiga, semuanya termasuk macam-macam bersuci. (Bersambung)

VATIKANPUN AKAN MENJADI MILIK UMAT ISLAM

oleh: Kholil Misbach, Lc Romawi pada masa terdahulu merupakan negara adidaya yang sangat kuat dan kaya, saking besarnya kekuatan Romawi ini sampai ada surat yang menceritakan kisahnya yaitu surat Ar Rum yang berarti bangsa Romawi, walaupun besar, kuat dan adidaya karena tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya Muhammad saw maka negeri inipun akan hancur dan ditaklukkan oleh kaum muslimin. semoga Allah menjadikan kita sebagai penakluknya.  Sebuah berita bahagia bagi kaum muslimin bahwa vatikanpun kelak akan menjadi milik kaum muslimin, dalam sebuah riwayat:  Beliau bersabda “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.”  [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]. Dari Abu Qubail berkata: Saat kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya: Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu ; Konstantinopel atau Rumiyah?  Abdullah mem