Skip to main content

Hikmah Renungan Malam: Your day Is Today


Your day is Today
By: Furqan Hanifa*
Oh my Brothers, if you were in morning time then don't you were waiting until time in the afternoon, because on this day you will live. Not yesterday with all goodness and his fault and not also tomorrow that did not yet arrive until this. On this day the sun could make you shaded the shadow beneath it. The afternoon that you felt hot him so your day. Your age was one day then. Then made yourself live on this day and as though would you were born on that day and died on that day also. Then at the time of so you will not be sad with your past. You also will not worry with the future that was frightening with all gonjang ganjingya. During today, kept your provisions, and your attention, and maximised efforts and your work


HARI INILAH YANG KAU MILIKI
Oleh: Furqan Hanifa*
Saudaraku, jika engkau berada di waktu pagi maka janganlah engkau menunggu sampai waktu sore, karena pada hari ini sajalah engkau akan hidup. Bukan hari kemarin dengan segala kebaikan dan kejelekannya dan bukan pula hari esok yang belum tiba sampai saat ini. Pada hari inilah matahari mampu membuatmu berbayang bayang di bawahnya. Siang yang engkau rasakan panasnya itulah harimu. Umurmu adalah satu hari saja. Maka jadikanlah dirimu untuk hidup pada hari ini saja dan seakan akan engkau dilahirkan pada hari itu dan mati pada hari itu juga. Maka pada saat itulah engkau tidak akan bersedih dengan masa lalumu. Engkau juga tidak akan khawatir dengan masa depan yang menakutkan dengan segala gonjang ganjingya. Untuk hari ini saja, simpanlah bekalmu, dan perhatianmu, dan maksimalkanlah usaha dan kerjamu. Maka untuk hari inilah engkau harus mempersembahkan shalat yang khusyuk, tilawah dengan tadabbur, membaca dengan merenungkan isinya, berdzikir dengan penuh menghadirkan segenap hatimu, berbuat baik kepada makhluk hidup, ridha dengan segala pemberianNya, dan juga perhatikan panampilanmu, perhatikan badanmu, dan berbuat kemanfaatan untuk orang lain.
Hanya hari ini sajalah yang engkau berada didalamnya, engkau bagi jam demi jamnya, maka menit-menitnya engkau jadikan tahun-tahun dan detik demi detiknya sebagai bulan. Engkau tanam kebaikan pada hari itu. Engkau memohon ampunanNya pada hari itu. Engkau ingat Tuhan pada hari itu. Engkau persiapkan dirimu untuk sebuah perjalanan pada hari itu. Maka engkau akan hidup pada hari itu dengan penuh kegembiraan dan kesenangan, merasa aman dan juga tenang. Maka pada hari itulah engkau akan ridha dengan rizki yang kau miliki, istrimu dan juga anak-anakmu, ridha dengan pekerjaanmu, rumahmu, ilmumu dan juga kedudukan sosialmu. “Maka ambillah segala apa yang telah Kuberikan padamu dan jadilah engkau dalam golongan orang-orang yang bersyu kur” ( Al Qur’an). Maka engkau akan hidup pada hari itu tanpa kesedihan,was-was, keluh kesah dan tanpa iri dengan orang lain.
Maka tulislah di atas lembaran hatimu sebuah kalimat yang juga engkau tuliskan di atas meja kerjamu: “Hanya hari inilah hari yang kau miliki”. Jika hari ini engkau memakan sebuah roti dengan penuh selera maka apakah akan membahayakanmu sebuah roti kemarin yang kering dan tak sedap? Atau sebuah roti esok hari yang masih ghaib dan masih ditunggu?
Jika engkau meminum air yang tawar dan menyegarkan, maka untuk apa engkau bersedih dengan air minum kemarin yang asin dan tak sedap? Dan untuk apa pula memperhatikan air minum esok hari yang rasanya asin dan panas?
Sesungguhnya jika engkau bersikap jujur terhadap dirimu sendiri maka pasti engkau akan berucap: “Aku tidak akan hidup kecuali hanya hari ini saja”. Maka pada saat itulah engkau akan menyibukkan setiap saatmu pada hari itu untuk menegaskan keberadaanmu, engkau juga akan mengembangkan bakat-bakatmu, mensucikan segala pekerjaanmu, dan akhirnya pada saat itulah engkau akan bertekad dan mengucapkan: “Untuk hari ini sajalah aku akan hidup, maka akan kuperhatikan kebersihan badanku,kuperbaiki penampilanku, kuperhatikan sikapku, dan kurendahkan hati pada saat berjalan, berbicara, dan bergerak”.
“Untuk hari ini sajalah aku akan hidup, maka aku akan bersungguh-sungguh dalam ketaatan kepada Tuhanku, dan akan kulaksanaakn shalatku dengan sesempurna mungkin, akan kubekali diriku dengan amalan-amalan sunnah, akan kubaca mushaf muliaku, dan akan kubaca buku-buku yang kumiliki, akan kuhafal hal-hal yang berfaedah, dan akan kubaca bacaan-bacaan yang bermanfaat”.
“Untuk hari ini sajalah aku akan hidup, maka akan kutanamkan dalam hatiku tanaman kebaikan, dan akan kucabut tanaman kejelekan dengan segala dahan-dahannya yang bengkok. Yaitu dahan-dahan kesombongan, ujub, riya’, dengki, dan juga prasangka buruk”.
“Untuk hari ini sajalah aku akan hidup, maka aku akan berbuat kemanfaatan untuk orang lain, akan kujenguk orang yang sakit, akan kuantarkan jenazah, akan kutunjukkan jalan pada orang yang tersesat, akan kuberi makan orang yang kelaparan, akan kuhibur orang-orang yang terkena musibah, aku akan membela orang yang terzalimi dan tertindas, akan kubantu orang yang lemah, akan kumuliakan orang yang berilmu, akan kusayangi yang lebih muda dan akan kuhormati yang lebih tua”.
“Untuk hari ini sajalah aku kan hidup, maka, wahai masa lalu engkau telah pergi dan selesai, maka aku tak akan menangisimi, dan engkau tidak akan melihatku berdiri termenung mengingatmu walau sesaatpun, karena engkau telah pergi meninggalkan kami dan tidak akan pernah kembali lagi kepada kami selamanya”.
“Wahai masa depan, engkau masih berada dalam alam ghaib, maka aku tak akan berhubungan dan berinteraksi dengan segala yang masih berbentuk mimpi. Dan aku juga tak akan menjual diriku dengan segala rasa was-was, karena hari esok bukanlah segalanya, dia belumlah tercipta dan juga karena hari esok belum menjadi sesuatu yang sudah bisa di sebut sebagai sesuatu “(lam yakun syai an madzkura).
Harimu adalah hanya hari ini wahai manusia, itulah sebuah kalimat terindah yang termaktub dalam kamus kebahagiaan, bagi siapa saja yang ingin hidup bahagia, merasakan indahnya dan mengecap manisnya.
Mutsallats 10th Distict, end of summer 221008
Translated from: La Tahzan, by: Dr, ‘Aidh Al Qarni, Maktabatul Abekan
* Department of Islamic Jurisprudence and Law, El Azhar University, Cairo


h

Comments

Popular posts from this blog

VATIKANPUN AKAN MENJADI MILIK UMAT ISLAM

oleh: Kholil Misbach, Lc Romawi pada masa terdahulu merupakan negara adidaya yang sangat kuat dan kaya, saking besarnya kekuatan Romawi ini sampai ada surat yang menceritakan kisahnya yaitu surat Ar Rum yang berarti bangsa Romawi, walaupun besar, kuat dan adidaya karena tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya Muhammad saw maka negeri inipun akan hancur dan ditaklukkan oleh kaum muslimin. semoga Allah menjadikan kita sebagai penakluknya.  Sebuah berita bahagia bagi kaum muslimin bahwa vatikanpun kelak akan menjadi milik kaum muslimin, dalam sebuah riwayat:  Beliau bersabda “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.”  [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]. Dari Abu Qubail berkata: Saat kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya: Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu ; Konstantinopel atau Rum...

APAKAH TELUR NAJIS

Apakah Telur Najis oleh: Kholil Misbach, Lc Ada pertanyaan dari kawan tentang kenajisan telur hal itu dari artikel yang ia baca dalam sebuah postingan blog, dalam postingan tersebut menyatakan bahwa telur adalah najis karena keluar dari dubur ayam sehingga bercampur dengan kotoran ayam yang najis, barang yang kena najis adalah najis pula maka wajib membasuh telur sebelum digunakan. Aku ingin berusaha menjawab pertanyaan tersebut secara fikih dengan menyebutkan dalil-dalil semampunya. Menurut imam Nawawi dalam Kitabnya Al Majmu' Sebagai berikut: ( فرع) البيض من مأكول اللحم طاهر بالاجماع ومن غيره فيه وجهان كمنيه الاصح الطهارة (Cabang) Telur dari binatang yang dimakan dagingnya adalah suci secara ijmak. Adapun telur yang keluar dari binatang yang tidak dimakan dagingnya ada dua pendapat sebagaimana khilaf dalam maninya, yang paling shahih adalah suci. Keterangan: Jadi telur binatang yang halal dimakan seperti ayam, bebek, angsa, burung dsb adalah suci dan tidak najis. Berbeda dengan t...

Terjemah kitab Fathul Wahhab karya Abu Zakaria Al Anshori

 Kitab Ath Thaharah (Bersuci) Kitab secara bahasa adalah menggabungkan dan mengumpulkan, secara istilah adalah nama dari  berbagai kumpulan khusus dari ilmu yang terdiri dari beberapa bab dan pasal biasanya. Thaharah secara bahasa adalah النظافة والخلوص من الادناس  Bersih dan terbebas dari kotoran-kotoran. adapun menurut Syariat thaharah adalah رفع حدث او ازالة نجس او ما في معناهما وعلى صورتهما "Mengangkat hadats atau menghilangkan najis atau sesuai makna keduanya atau sesuai gambarannya seperti tayammum dan mandi-mandi sunnah, tajdidul wudlu (memperbarui wudlu) dan basuhan kedua dan ketiga, semuanya termasuk macam-macam bersuci. (Bersambung)