Skip to main content

PESAWAT TEMPUR R I KURANG MEMADAI


Oleh: Kholil Misbach, Lc
Jumlah pesawat RI akan bertambah 6 Buah lagi berkat akan datangnya 6 pesawat Sukhai sebelum peringatan hari ABRI 5 Oktober 2008. 6 pesawat tempur tersebut tentunya akan memperkuat kekuatan tempur TNI pasca embargo senjata dari AS. walaupun mendapat tambahan pesawat, jumlah pesawat tempur kita masih kurang memadai mengingat luasnya wilayah kedaulatan NKRI. apalagi dengan banyaknya kecelakaan yang dialami pesawat milik TNI.

Di penghujung tahun 2007, sebuah pesawat intai milik TNI AL jenis Nomad P833 nyemplung perairan Sabang, Naggroe Aceh Darussalam, 30 Desember lalu. Sepekan kemudian, di awal tahun 2008, giliran helikopter Twin Pack S-58, milik TNI AU yang nyungsep ke perkebunan sawit di Kabupaten Palelawan, Riau.
Dua kecelakaan pesawat yang memakan korban jiwa itu tentu membuat risau banyak kalangan. Tapi ada juga yang merasa mahfum dengan jatuhnya pesawat TNI tersebut. Sebab usia dua pesawat naas itu memang sudah tua. Pesawat Nomad milik TNI Al adalah buatan Australia yang diproduksi pada 1985. Sedangkan Helikopter Twin Pack usianya lebih tua lagi, yakni diproduksi 1958.




Kusnanto Anggoro, pengamat militer dan peratahanan dari UI, pun mengaku kaget jika pesawat tua itu masih beroperasi. Terlebih pesawat helikopter Twin Pack yang usianya menginjak 50 tahun. “Kalau melihat usianya, pesawat itu harusnya sudah di-grounded saja semua helikopter itu,” ujar Kusnanto.
Pastinya, jatuhnya dua pesawat TNI dua pekan terakhir membuat kekuatan pertahanan udara TNI semakin menyusut. Padahal pesawat yang saat ini tersisa pun kondisinya tidak layak terbang.
Menurut laporan Panglima TNI yang diterima Komisi I DPR tahun lalu, jumlah pesawat milik TNI AD berjumlah 53 unit dari berbagai jenis. Dari jumlah itu hanya 27 pesawat yang siap operasi. Sementara TNI Al memiliki 65 unit pesawat dengan berbagai jenis. Dari jumlah itu yang layak operasi hanya 39 unit.
Kondisi serupa juga dialami Armada TNI AU. Saat ini pesawat tempur yang dimiliki TNI AU sebanyak 90-an unit, yang terdiri dari F-16 Fighting Falcon, F-5 Tiger, A-4 Sky Hawk, Hawk 100/200, MK-53, OV-10 Bronco, dan Sukhoi. Sedangkan 140 pesawat lainnya merupakan armada pendukung, seperti pesawat latih, pesawat intai, pesawat angkut, pesawat VIP, dan helikopter. Sayangnya, dari keseluruhan pesawat milik TNI AU yang tersedia, yang siap beroperasi hanya 57 persen.
Kondisi kesiapan pesawat tempur yang telah di bawah standar meliputi sebagian besar pesawat. Misalnya pesawat tempur jenis OV-10 Bronco dibuat pada 1976 dan mulai digunakan TNI AU sejak 1979. Dari sembilan unit pesawat tersebut, hanya empat yang dinyatakan siap. Sementara pesawat tempur F-5 Tiger buatan 1978, dari 12 yang dimiliki TNI AU, hanya dua yang dinyatakan siap.
Hal sama juga dialami pesawat tempur Hawk MK-53 buatan 1977. Dari delapan unit yang ada, hanya dua unit yang dinyatakan siap atau layak operasi. Selain itu, sejumlah pesawat angkut Fokker 27 buatan tahun 1975, dari tujuh yang ada, hanya empat yang masih siap terbang.
“Kondisi pertahanan kita sangat memprihatinkan. Banyak peralatan tempur yang rusak,” jelas anggota Komisi I DPR Ali Mochtar Ngabalin. Tapi Indonesia tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak punya anggaran untuk membeli suku cadang atau melakukan perbaikan.
Persoalan dana dianggap sebagai biang keladi kelayakan pesawat tempur milik TNI. Akhirnya para mekanik hanya bisa mengotak-atik komponen yang rusak. Hasilnya sudah tentu tidak maksimal. “Mereka hanya bisa otak-atik komponen pesawat yang rusak,” ujar Ngabalin yang mengaku sudah beberapa kali melihat kondisi bengkel pesawat di sejumlah pangkalan udara.
Mabes TNI AU, berdasarkan rencana strategis (Renstra) 2005-2009 sudah mengajukan anggaran untuk melakukan penggantian sejumlah pesawat tempur, seperti OV-10 Bronco, F-5 Tiger, Hawk MK-53, pesawat angkut Fokker-27 dan Helikopter Sikorsky.
Tapi bagi Kusnanto, keinginan itu sulit terealisasi. Sebab untuk anggaran perawatan pesawat-pesawat tua saja biayanya besar. “Jangankan untuk beli yang baru, untuk perawatan saja dananya tidak ada,” tegas Kusnanto. Namun menurut Ngabalin, anggaran pembelian pesawat atau alat utama sistem pertahanan (Alutsista) lainnya bisa saja dilakukan. Tapi semuanya tergantung politik anggaran yang ditetapkan pemerintah.
Berikut daftar kecelakaan pesawat milik TNI 2000-2008:
2000
28 Maret 2000, Pesawat Jet Hawk MK 53 milik TNI AU jatuh di Bandara Iswahyudi Madiun
Juli 2000, Pesawat A-4 Skyhawk jatuh saat patroli rutin di Sulawesi Selatan.
21 November 2000, Pesawat latih jenis Hawk milik TNI AU jatuh di Pontianak
2001
8 Januari 2001, Pesawat Cassa N-212 milik TNI-AL No.Penerbangan U614 Timika menabrak Pegunungan Jayawijaya.
16 November 2001 Pesawat jenis Hawk-200 mengalami gangguan saat take Off
20 Desember 2001 Pesawat angkut Militer Herkules C-130 No. A 1329 milik Skuadron Udara 31 Bandara Polonia tergelincir dan terbakar.
2002
28 Maret 2002 Dua pesawat latih tempur Hawk MK-35 Jenis TT 5310 dan TT 5311, tabrakan ketika sedang latihan aerobik.
27 Agustus 2002 Helikopter latih TNI AU jenis Bell-47G Soloy jatuh di Pabuaran, Subang, Jawa Barat.
2003
10 Februari 2003 Pesawat jenis A-4 Skyhawk milik TNI AU tergelincir di Bandar Udara Hasanuddin, Makassar.
22 April 2003 Pesawat elly Bolco jenis 105/HS-7058 milik TNI-AD jatuh di Desa Merbau, Kecamatan Tanah Pasir, Aceh Utara.
30 Oktober 2003 Helikopter militer jenis Sikorsky S-58T Twin Pack dengan nomor H-3408 jatuh di areal kebun kacang dan tanaman singkong di sekitar Lanud Atang Sanjaya, Bogor.
2004
06 Juli 2004 Pesawat latihan TNI AU jenis AS-202B jatuh di areal sawah Desa Serut, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk.
12 Oktober 2004 Helikopter jenis Bell 205 milik TNI AD jatuh di Desa Blang Rakal, perbatasan antara Kabupaten Bireun dan Kabupaten Bener Meriah, Aceh.
1 Desember 2004 Pesawat tempur F16 milik TNI AU tergelincir Bandara Udara Hasanuddin, Makassar.
22 Desember 2004 Helikopter milik TNI-AL jenis Bell 416 jatuh di Nabire.
23 Desember 2004 Helikopter jenis Super Puma NAS 332 dengan lambung 3201 buatan IPTN Bandung, jatuh di desa Suren Gede, Kecamatan Pejajar, Wonosobo, Jawa Tengah.
2005
21 Juli 2005 Pesawat CN-235 milik TNI-AU jatuh ketika hendak mendarat di Bandara Malikussaleh, Lhokseumawe
21 Juli 2005 Pesawat latih TNI AU jenis OV-10 Bronco jatuh di Hutan Cincing, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
12 Oktober 2005 Helikopter Twin Pack S-58 T beregistrasi H-3451 milik TNI AU jatuh saat melakukan latihan rutin di sekitar Lanud Sentani Papua.
2006
19 Juli 2006 Pesawat TNI AD jenis Cassa 212-200 jatuh di Tambak Cilendek, Semarang.
21 November 2006 Pesawat jenis Hawk 209 dengan nomor seri TT 0207 milik TNI AU jatuh di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, karena kerusakan mesin.
2007
23 Juli 2007 Pesawat latih tempur OV 10F Bronco jatuh.
30 Oktober 2007 Pesawat tempur TNI Angkatan Udara (AU) jenis Hawk 208 TT 203 terjatuh di Bandara Sultan Syarief Kasim Pekanbaru.
30 Desember 2007 Pesawat intai milik TNI AL jenis Nomad P833 jatuh di perairan sabang, Naggroe Aceh Darussalam.
2008
7 Januari 2008, Helikopter Twin Pack S-58 nyungsep di antara batang-batang kelapa sawit di Desa Ogom Kecamatan Sei Kijang Kabupaten Pelalawan, Riau. Robert Viswanathan Chandran , miliader Singapura menjadi korbannya. (detikcom/j)

Comments

Popular posts from this blog

APAKAH TELUR NAJIS

Apakah Telur Najis oleh: Kholil Misbach, Lc Ada pertanyaan dari kawan tentang kenajisan telur hal itu dari artikel yang ia baca dalam sebuah postingan blog, dalam postingan tersebut menyatakan bahwa telur adalah najis karena keluar dari dubur ayam sehingga bercampur dengan kotoran ayam yang najis, barang yang kena najis adalah najis pula maka wajib membasuh telur sebelum digunakan. Aku ingin berusaha menjawab pertanyaan tersebut secara fikih dengan menyebutkan dalil-dalil semampunya. Menurut imam Nawawi dalam Kitabnya Al Majmu' Sebagai berikut: ( فرع) البيض من مأكول اللحم طاهر بالاجماع ومن غيره فيه وجهان كمنيه الاصح الطهارة (Cabang) Telur dari binatang yang dimakan dagingnya adalah suci secara ijmak. Adapun telur yang keluar dari binatang yang tidak dimakan dagingnya ada dua pendapat sebagaimana khilaf dalam maninya, yang paling shahih adalah suci. Keterangan: Jadi telur binatang yang halal dimakan seperti ayam, bebek, angsa, burung dsb adalah suci dan tidak najis. Berbeda dengan t

Terjemah kitab Fathul Wahhab karya Abu Zakaria Al Anshori

 Kitab Ath Thaharah (Bersuci) Kitab secara bahasa adalah menggabungkan dan mengumpulkan, secara istilah adalah nama dari  berbagai kumpulan khusus dari ilmu yang terdiri dari beberapa bab dan pasal biasanya. Thaharah secara bahasa adalah النظافة والخلوص من الادناس  Bersih dan terbebas dari kotoran-kotoran. adapun menurut Syariat thaharah adalah رفع حدث او ازالة نجس او ما في معناهما وعلى صورتهما "Mengangkat hadats atau menghilangkan najis atau sesuai makna keduanya atau sesuai gambarannya seperti tayammum dan mandi-mandi sunnah, tajdidul wudlu (memperbarui wudlu) dan basuhan kedua dan ketiga, semuanya termasuk macam-macam bersuci. (Bersambung)

VATIKANPUN AKAN MENJADI MILIK UMAT ISLAM

oleh: Kholil Misbach, Lc Romawi pada masa terdahulu merupakan negara adidaya yang sangat kuat dan kaya, saking besarnya kekuatan Romawi ini sampai ada surat yang menceritakan kisahnya yaitu surat Ar Rum yang berarti bangsa Romawi, walaupun besar, kuat dan adidaya karena tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya Muhammad saw maka negeri inipun akan hancur dan ditaklukkan oleh kaum muslimin. semoga Allah menjadikan kita sebagai penakluknya.  Sebuah berita bahagia bagi kaum muslimin bahwa vatikanpun kelak akan menjadi milik kaum muslimin, dalam sebuah riwayat:  Beliau bersabda “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.”  [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]. Dari Abu Qubail berkata: Saat kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya: Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu ; Konstantinopel atau Rumiyah?  Abdullah mem