Skip to main content

PESAN PARA TOKOH UNTUK MASISIR

oleh: Furqan Hanifa
1. Dr. Marwah Daud Ibrahim ( ketua presidium ICMI pusat )
Dalam pidatonya beliau menyampaikan beberapa poin yang semuanya bernuansakan burning motivation , atau membakar dan menyulut emosi kita untuk lebih semangat dan optimis dengan kemampuan dan potensi yang Masisir miliki. Karena kita, alumni Timur Tengah adalah yang akan diharapkan untuk mengatasi berbagai krisis multi dimensi yang melanda Indonesia. Yaitu dengan segera pulang ke Indonesia bagi yang telah menyelesaikan studinya di Mesir. Beliau juga menambahkan bahwa kita dalam menempuh studi di Mesir harus mempunyai skenario hidup yang jelas, karena kata beliau , “everything must have a clear and straight scenario”, semuanya harus memiliki skenario yang jelas dan lurus. Dalam bidang leadership beliau berpesan agar kita selalu menjadi orang yang selalu mengambil keputusan di mana saja Karena posisi tersebut adalah posisi yang seharusnya ditempati oleh alumni Timteng seperti kita.

Dan diharapkan sekembalinya kita ke Indonesia untuk bisa ,mendirikan satu pesantren dalam satu kecamatan, atau minimal memimpin pesantren di setiap kecamatan yang ada. Diakhir pidatonya beliau memberikan kesimpulan bahwa untuk mewujudkan semua itu, mulai sekarang kita harus mengadakan dua perubahan, yaitu perubahan struktural dan perubahan kultural .
2. Irwan Prayitno ( anggota DPR RI fraksi PKS )
Dalam pidatonya beliau menyampaikan bahwa sampai saat ini alumni Timteng masih dibanggakan dan diakui keberadaanya. Hal ini terbukti dengan didudukinya posisi vital dan strategis dalam pemerintahan oleh para santri yang notebenenya adalah alumni Timteng. Sebagai misal beliau memberitahukan bahwa sejumlah 18 orang anggota DPR fraksi PKS diduduki oleh para alumni Timteng Dalam masalah profesionalitas beliau mengingatkan bahwa kita para alumni Timteng harus bergelut dan berkiprah di dunia keagamaan. Karena dalam kacamata orang awam Indonesia memang alumni Timteng itu berorientasikan keagamaan. Jadi beliau tidak mengharapkan ada alumni Timteng yang malah bekerja jadi wirausahawan atau profesi lain yang tidak sesuai dengan disiplin ilmu yang kita geluti di Mesir selama ini Karena ilmu yang kita miliki akan menjadi mubazir tidak berguna kalau tidak kita praktekkan dan ajarkan di Indoneia. Diakhir pidatonya beliau memberikan kabar gembira bagi para Masisir bahwa pemerintah Indonesia akan memberikan beasiswa penuh untuk semua mahasiswa Indonesia dengan syarat dan ketentuan yang akan menyusul kemudian.
3. Prof. Dr. Din Syamsuddin ( ketua PP Muhammadiyah )

Dalam pembukaan pidatonya beliau mengungkapkan bahwa beliau baru mengerti kalau alumni Meair itu berwarna warni. Ada merah, kuning, hijau ataupun biru seperti pelangi. Dalam kaitannya dengan problematika keumatan yang dihadapi umat Islam dewasa ini, beliau menegaskan kembali dan mengingatkan kita bahwa umat Islam harus menjadi faktor penentu dan menjadi pemecah masalah atau problem solver dan jangan sampai umat Islam menjadi part of the problem atau malahan menjadi problem maker. Oleh karena itu perlu diadakannya revitalisasi peran umat Islam dalam kehidupan dewasa ini. Karena umat Islam adalah fa’il atau subjek dalam pemecahan berbagai problematika keumatan, dan bukan menjadi maf’ul biih atau objok dari problem itu sendiri. Beliau mengimbuhkan bahwa untuk mewujudkan semua itu umat Islam harus bisa menduduki posisi strategis dalam pemerintahan atau dengan kata lain strategic elite seharusnya diperankan oleh umat Islam. Pak Din juga menyitir salah satu firman Allah dalam Alqur’an yang maknanya adalah kita harus lebih kreatif dan inovatif dan membekali diri dengan bekal sebanyak-banyaknya agar siap memikul tanggungjawab yang akan kita emban sekembalinya kita ke Indonesia. Ketika menutup pidatonya beliau berpesan agar Masisir bisa menyelesaikan studi tepat waktu dan berprestasi dalam bidang akademis.

4. K.H. Hayim Muzadi ( ketua umum PBNU )
Beliau selalu mengingatkan kepada kita bahwa tujuan utama kita ke Mesir adalah untuk menuntut ilmu ( tholabu al ‘ilmi ). Jadi jangan sampai kita lupa dengan tujuan utama kita tersebut. Untuk masalah pangkat atau status kedudukan dalam masyarakat bagi lulusan Timteng seharusnya kita tidak usah risau dengan permasalahan tersebut Karena kata beliau, “kita tidak usah mengejar status, tetapi berprestasilah, karena status akan mengejar anda dengan sendirinya”. Menyikapi berkembangnya berbagai aliran sesat saperti SEPILIS (sekulerisme, pluralisme, liberalisme ) pak Hasyim berpendapat bahwa mereka adalah para pedagang pemikiran dan hanya mencari sensasi belaka . Oleh karena itu yang perlu dibenahi adalah personality atau kepribadian penyandang ilmu tersebut, agar tidak keblinger . Dan perlu diadakan semacam personality building atau pembentukan kepribadian yang tepat bagi para penyandang ilmu. Karena labilitas kepribadian penyandang ilmu akan mempengaruhi keotentikan ilmu tersebut dengan sendirinya. Beliau juga berpesan kepada kita untuk selalu menjaga persatuan dan tidak berpecah belah. “ jangan sampai kita menggeser masalah khilafiyah atau perbedaan menuju ke I’tiradiyah atau saling menentang sambil gontok-gontokan. Dan jangan bersikap radikal karena hal itu akan merusak citra Islam dengan sendirinya. Sebelum menutup pidatonya beliau mengingatkan kita agar selalu menjaga tradisi lama yang baik dan mengambil berbagai terobosan baru yang dianggap lebih baik. Atau dalam istilah usul fikih sering kita dengar dengan almuhafazoh ‘ala al qadimi al shalih wal akhdzu bil jadidi al aslah. Dalam menutup pidatonya beliau berpesan bahwa sekarang adalah saatnya kita beraksi dari ilmu menuju pergerakan atau amal nyata (minal ’ilmi ila al harakah ).
5. Maftuh Basyuni ( menteri agama RI )
Dalam pembukaan pidatonya beliau mengungkapkan bahwa kehidupan Masisir saat ini masih jauh lebih baik dibandingkan kehidupan Masisir pada saat beliau masih menuntut ilmu di negeri kinanah ini. Beliau ungkapkan bahwa kehidupan Masisir saat ini penuh dengan tolong menolong.
Menindaklanjuti keputusan Azhar untuk membangun sebuah asrama yang diperuntukkan untuk mahasiswa Indonesia di Mesir, pihak Depag Indonesia sangat mendukung proyek tersebut dan akan menindaklanjuti keputusan ini.
Dalam pidatonya beliau sedikit bercerita tentang Azhar pada tahun 68-an. Karena pada saat itulah beliau lulus dari kampus ini dan kemudian takdir memutuskan beliau untuk melanjutkan kehidupannya di Jeddah, Saudi Arabia, sebagai pegawai Depag di sana. Dalam kaitannya dengan Masisir, cerita jalan kehidupan ini beliau maksudkan untuk meyakinkan kita bahwa setiap dari kita telah ditentukan rezekinya oleh Allah. Oleh karena itu janganlah kita cemas tentang masadepan dan rezeki kita di dunia ini. Seperti firmanNya dalam Al Qur’an, wa ma min dabbatin illa wa ala allahi rizquha.
Beliau ungkapkan, memang pertama kali kita pulang ke Indonesia nanti akan sengsara, merasa terasing, memiliki teman sedikit, dan berbagai perasaan tidak enak lainnya. Namun ingatlah bahwa setelah itu dunia akan berada di tangan kita, dunia akan takluk pada orang berilmu dan soleh seperti kita. Dan ingatlah, masyarakat, tetangga, dan sanak saudara kita sangat meyakini kemampuan kita sebagai lulusan Timteng. Oleh karena itu janganlah kita kecewakan mereka.
Dalam penutupan pidatonya beliau berpesan kepada kita untuk selalu menjunjung tinggi motto Al Azhar, yaitu wasathiyyah (moderat). Jadi janganlah kita lembek tanpa punya prinsip yang tidak jelas atau terlalu ekstrim sehingga dengan mudah kita dapat dipatahkan oleh musuh-musuh Islam.
Iulah beberapa pesan yang dapat penulis tangkap setelah mengikuti penutupan lokakarya dan dialog mengenai peningkatan prestasi mahasiswa Indonesia di Mesir, yang diselenggarakan oleh KBRI Kairo di Azhar Conference Center (ACC) pada tanggal 12-13 April 2008.
Wallahu a’lam bi al shawab.
(10th District, musim semi 24 April 2008, 05;34)

Comments

  1. tulisannya keren,semoga Mahasiswa Mesir tergugah.furqan

    ReplyDelete

Post a Comment

Silahkan Komentar Yg Positif

Popular posts from this blog

APAKAH TELUR NAJIS

Apakah Telur Najis oleh: Kholil Misbach, Lc Ada pertanyaan dari kawan tentang kenajisan telur hal itu dari artikel yang ia baca dalam sebuah postingan blog, dalam postingan tersebut menyatakan bahwa telur adalah najis karena keluar dari dubur ayam sehingga bercampur dengan kotoran ayam yang najis, barang yang kena najis adalah najis pula maka wajib membasuh telur sebelum digunakan. Aku ingin berusaha menjawab pertanyaan tersebut secara fikih dengan menyebutkan dalil-dalil semampunya. Menurut imam Nawawi dalam Kitabnya Al Majmu' Sebagai berikut: ( فرع) البيض من مأكول اللحم طاهر بالاجماع ومن غيره فيه وجهان كمنيه الاصح الطهارة (Cabang) Telur dari binatang yang dimakan dagingnya adalah suci secara ijmak. Adapun telur yang keluar dari binatang yang tidak dimakan dagingnya ada dua pendapat sebagaimana khilaf dalam maninya, yang paling shahih adalah suci. Keterangan: Jadi telur binatang yang halal dimakan seperti ayam, bebek, angsa, burung dsb adalah suci dan tidak najis. Berbeda dengan t

Terjemah kitab Fathul Wahhab karya Abu Zakaria Al Anshori

 Kitab Ath Thaharah (Bersuci) Kitab secara bahasa adalah menggabungkan dan mengumpulkan, secara istilah adalah nama dari  berbagai kumpulan khusus dari ilmu yang terdiri dari beberapa bab dan pasal biasanya. Thaharah secara bahasa adalah النظافة والخلوص من الادناس  Bersih dan terbebas dari kotoran-kotoran. adapun menurut Syariat thaharah adalah رفع حدث او ازالة نجس او ما في معناهما وعلى صورتهما "Mengangkat hadats atau menghilangkan najis atau sesuai makna keduanya atau sesuai gambarannya seperti tayammum dan mandi-mandi sunnah, tajdidul wudlu (memperbarui wudlu) dan basuhan kedua dan ketiga, semuanya termasuk macam-macam bersuci. (Bersambung)

VATIKANPUN AKAN MENJADI MILIK UMAT ISLAM

oleh: Kholil Misbach, Lc Romawi pada masa terdahulu merupakan negara adidaya yang sangat kuat dan kaya, saking besarnya kekuatan Romawi ini sampai ada surat yang menceritakan kisahnya yaitu surat Ar Rum yang berarti bangsa Romawi, walaupun besar, kuat dan adidaya karena tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya Muhammad saw maka negeri inipun akan hancur dan ditaklukkan oleh kaum muslimin. semoga Allah menjadikan kita sebagai penakluknya.  Sebuah berita bahagia bagi kaum muslimin bahwa vatikanpun kelak akan menjadi milik kaum muslimin, dalam sebuah riwayat:  Beliau bersabda “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.”  [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]. Dari Abu Qubail berkata: Saat kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya: Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu ; Konstantinopel atau Rumiyah?  Abdullah mem