BAGAIMANA HIDUP TANPA SEDIH

Kenapa harus Bersedih
Oleh: Kholil Misbach, Lc

Suatu saat Ibrahim bin Adham melihat seorang laki-laki yang nampak tanda-tanda kesedihan dan kesengsaraan, ia lalu bertanya kepada laki-laki tersebut:
" Wahai saudaraku! aku bertanya tiga hal kepadamu maka jawablah pertanyaanku ini!
Pertama: Apakah ada sesuatu yang terjadi di dunia ini tanpa kehendak Allah SWT? Ia menjawab: tidak ada

Kedua: apakah rizkimu berkurang daripada apa-apa yang telah Allah tetapkan kepadamu? Lelaki tersebut menjawab: tidak berkurang.
Ketiga; apakah umur kamu berkurang sedikitpun daripada yang telah ditetapkan Allah SWT? Ia menjawab; Tidak berkurang.
Ibrahim bin Adham lalu mengatakan kepadanya: kalau memang demikian kenapa anda harus bersedih?

Dari cerita di atas Ibrahim bin Adham seakan-akan bertanya kepada semua manusia, Kenapa manusia harus bersedih akan kegagalannya? karena tidak ada sesuatu yang terjadi di alam semesta ini tanpa kehendak Allah SWT, memang kegagalan adalah akibat kesalahan-kesalahan manusia, akan tetapi segala sesuatu yang telah terjadi siapa yang mampu mengubahnya, lebih baik membuka lembaran baru untuk diisi dengan hal-hal yang berarti dan berprestasi.

Baginda Nabi saw bersabda:" Berusahalah mencari apa-apa yang bermanfaat kepadamu, mintalah tolong kepada Allah dan janganlah engkau lemah, jikalau menimpa sesuatu kepadamu janganlah engkau mengatakan: andai aku melakukan hal tersebut maka akan terjadi demikian, akan tetapi katakanlah: Allah telah mentakdirkan, karena (kata-kata) andai akan membuka perbuatan setan. (HR Muslim dari Abu Hurairah ra)

Kenapa manusia harus bersedih karena kemiskinannya padahal rizki manusia sudah diatur dan ditetapkan oleh Sang Kuasa, manusia hanya bertugas menyempurnakan usaha semaksimal mungkin, sedangkan keputusan hanya ada di tangan-Nya.

Berapa banyak jumlah binatang dan tumbuhan di dunia ini, walaupun mereka tidak mempunyai akal dan kepandaian akan tetapi ia tetap mendapatkan rizki dari Allah SWT, apalagi manusia yang ditugaskan untuk mengemban amanat ilahi dan memakmurkan planet bumi ini.
Allah SWT berfirman:" Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). (QS. 11:6(

Kenapa manusia bersedih akan cacat dan kekurangan dirinya, padahal umur manusia tidak berkurang karenanya? Berapa banyak orang-orang mampu dan kuat matinya lebih duluan daripada orang-orang yang sakit merana. Jika ajal sudah datang, semua makhluk sama derajatnya, yang membedakan hanya amalan ketika di dunia..
Allah SWT berfirman:" Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu (ajalnya); maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (QS. 7:34)

Tidak ada alasan sedikitpun manusia terus bersedih, ternyata dalam menyikapi segala kesulitan perlu mengedepankan hati yang bersih dan pikiran jernih untuk mulai mencari solusinya daripada harus menonjolkan perasaan emosional yang akan semakin merunyamkan permasalahan yang dihadapi. Wallahu A'lam.