Skip to main content

PELAJARAN DARI SURAT AL LAHAB

PELAJARAN DARI SURAT AL LAHAB

oleh: Kholil Misbach, Lc

تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ (1) مَا أَغْنَى عَنْهُ مَالُهُ وَمَا كَسَبَ (2) سَيَصْلَى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍ (3) وَامْرَأَتُهُ حَمَّالَةَ الْحَطَبِ (4) فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِنْ مَسَدٍ (5)
Artinya:
1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa.
2. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang dia usahakan.
3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
4. Dan begitu pula isterinya, pembawa kayu baker.
5. Yang di lehernya ada tali dari sabut



Asbabun Nuzul
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ia mengatakan: Ketika turun ayat
( وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الأقْرَبِينَ )
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat. (QS. Asy Syu'ara`: 214)

Baginda Nabi lalu berdiri di bukit Shafa kemudian beliau memanggil kaumnya, berkumpullah orang-orang di sekitarnya, ada yang datang sendiri dan ada yang diwakilkan. Beliau bersabda: Wahai Bani Hasyim! wahai Bani Abdul Muthalib! Wahai Bani Fihr! Wahai Bani …. dan seterusnya. Bagaimana jikalau aku beritahukan jika ada pasukan dari balik gunung ini ingin menyerang kalian apakah kalian mempercayaiku?
Mereka menjawab: Ya, Kami belum pernah menemukanmu berdusta. Beliau lalu mengatakan: Sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan bagi kalian di depanku ada siksa yang dahsyat.
Abu Lahab mengatakan: Sungguh celaka kalian dalam setiap harinya, apakah kalian mengundangku untuk hal ini? lalu turunlah ayat:
( تَبَّتْ يَدَا أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ )

Pelajaran dari surat Al Lahab

Pertama: Dosa paling berat adalah kekafiran

Sungguh bahagia orang yang mendapatkan hidayah, dengan hidayah itu manusia akan bahagia di dunia dan di akhirat. Dosa yang tidak bisa diampuni adalah syirik dan kekafiran tersebut (QS. An Nisa`:48). Tengoklah Abu Lahab orang kaya dari Quraisy bahkan ia termasuk pejabat Quraisy, adapun isterinya merupakan anak Harb sang penguasa Quraisy, karena kekafirannya hartanya dan nasabnya tidak bisa menyelamatkan dirinya dari api neraka, begitu juga amal baiknya. Semua perbuatannya sia-sia.

Kedua; Kebenaran Qur`an

Dalam surat di atas disebutkan bahwa Abu Lahab akan masuk neraka, padahal Abu Lahab masih hidup bagaimana ia bisa masuk neraka, sebenarnya ia bisa bertaubat, masuk Islam, memperbaiki Islamnya hingga Allah mengampuninya, akan tetapi ia tidak melakukannya bahkan tidak pernah terpikir sedikitpun akan hal ini. Itulah hidayah, orang yang lebih dekat dengan Nabi saw belum tentu dapat hidayah. Sungguh Maha Benar Allah dengan segala firmanNya, sebagaimana ramalan Qur`an ini benar maka seluruh ramalan yang ada di dalamnya itu benar tidak ada yang melenceng sedikitpun termasuk adanya hari Kiamat dan akhirat.

Ketiga; Teladan isteri yang jahat

Kisah isteri Abu lahab merupakan contoh isteri yang buruk perilakunya, ia tidak bisa memilih dan memilah mana yang baik dan mana yang buruk. Ia malah memilih kekafiran daripada keimanan, memilih kesesatan daripada petunjuk dan menyukai jalan neraka yang gemilau daripada jalan surga yang penuh rintangan.

Nama isteri Abu Lahab adalah Ummu Jamil bin Harb, nama ini tidak disebutkan dalam surat ini karena namanya tidak penting, yang penting adalah pelajaran yang bisa di ambil. Isteri Abu Lahab ini merupakan tokoh yang selalu mengganggu dakwah, ia dalam riwayat selalu memasang dahan-dahan dan duri-duri di jalan yang dilalui baginda Nabi saw, dalam riwayat lain ia selalu berjalan dengan menyebarkan fitnah, adu domba dan gunjingan.

Seperti suaminya ia juga tidak pernah berpikir untuk masuk Islam karena ancaman Al Qur`an ini, itulah hidayah, Allah memberikan petunjuk kepada siapa Yang Ia kehendaki. Dengan hidayah itulah Allah memberikan petunjuk kepada kebanyakan orang Indonesia yang sangat jauh dari Negara Arab tempat para nabi, adapun Negara-negara Eropa yang dekat dengan Negara Arab ternyata kebanyakan mereka tidak mendapatkan hidayah ini.

Keindahan Al Qur`an

Lihatlah ayat-ayat di atas, semuanya indah, berakhir dengan salah satu huruf qalqalah (Qaf, Tha`, Ba, Jim, Dal). Diksi setiap katanya sungguh sangat luar biasa. Coba bayangkan pemilihan Abu Lahab dengan Lahab (ayat ketiga) yang berarti sengatan api neraka.


Belajar dari sejarah

Dalam Al Qur`an banyak sekali mengandung kisah-kisah yang mengandung banyak sekali pelajaran, berbeda dengan kisah-kisah novel di dunia ini. Sejarah akan berulang, tokoh baik selalu ada dan tokoh buruk selalu Nampak, tokoh Abu Bakar, Umar, Usman selalu ada dalam setiap masa adapun tokoh Abu Jahal, Abu Lahab dan isterinya selalu muncul dalam setiap adegan kehidupan. Tinggal tokoh mana yang ada pada diri kita? Wallahu A'lam

baca: Tafsir surat Al Ikhlas, Al Falak dan An Nas

baca: Politik, Obama

Comments

  1. Jadi gimana pa ustad kalo istri sudah tidak mencintai suami / merasa pernikahan nya sudah membosankan apakah harus dipaksakan saja untuk dipertahankan? Sedangkan akibat dari itu mungkin si istri tidak bisa melayani suami dengan ikhlas dan terpaksa..
    Mohon jawaban nya pa ustad.. terimakasiu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cinta itu bisa dipupuk, hatipun bisa bolak balik..sekarang benci besok cinta..jadi fokuskan mengatasi masalah..kalau perlu masalah tdak keluar dari kamar..kebosanan sebenarnya bsa diatasi dg variasi kegiatan misal rekreasi bersama..saran saya jangan prnah tinggalkan pasangan karena emosi..
      carikan solusi semaksimal mungkin
      baru kalau segala cara sudah buntu..baru pake jalam terakhir..itupun hrs dg cara baik pula...

      Delete
    2. Cinta itu bisa dipupuk, hatipun bisa bolak balik..sekarang benci besok cinta..jadi fokuskan mengatasi masalah..kalau perlu masalah tdak keluar dari kamar..kebosanan sebenarnya bsa diatasi dg variasi kegiatan misal rekreasi bersama..saran saya jangan prnah tinggalkan pasangan karena emosi..
      carikan solusi semaksimal mungkin
      baru kalau segala cara sudah buntu..baru pake jalam terakhir..itupun hrs dg cara baik pula...

      Delete

Post a Comment

Silahkan Komentar Yg Positif

Popular posts from this blog

APAKAH TELUR NAJIS

Apakah Telur Najis oleh: Kholil Misbach, Lc Ada pertanyaan dari kawan tentang kenajisan telur hal itu dari artikel yang ia baca dalam sebuah postingan blog, dalam postingan tersebut menyatakan bahwa telur adalah najis karena keluar dari dubur ayam sehingga bercampur dengan kotoran ayam yang najis, barang yang kena najis adalah najis pula maka wajib membasuh telur sebelum digunakan. Aku ingin berusaha menjawab pertanyaan tersebut secara fikih dengan menyebutkan dalil-dalil semampunya. Menurut imam Nawawi dalam Kitabnya Al Majmu' Sebagai berikut: ( فرع) البيض من مأكول اللحم طاهر بالاجماع ومن غيره فيه وجهان كمنيه الاصح الطهارة (Cabang) Telur dari binatang yang dimakan dagingnya adalah suci secara ijmak. Adapun telur yang keluar dari binatang yang tidak dimakan dagingnya ada dua pendapat sebagaimana khilaf dalam maninya, yang paling shahih adalah suci. Keterangan: Jadi telur binatang yang halal dimakan seperti ayam, bebek, angsa, burung dsb adalah suci dan tidak najis. Berbeda dengan t

Terjemah kitab Fathul Wahhab karya Abu Zakaria Al Anshori

 Kitab Ath Thaharah (Bersuci) Kitab secara bahasa adalah menggabungkan dan mengumpulkan, secara istilah adalah nama dari  berbagai kumpulan khusus dari ilmu yang terdiri dari beberapa bab dan pasal biasanya. Thaharah secara bahasa adalah النظافة والخلوص من الادناس  Bersih dan terbebas dari kotoran-kotoran. adapun menurut Syariat thaharah adalah رفع حدث او ازالة نجس او ما في معناهما وعلى صورتهما "Mengangkat hadats atau menghilangkan najis atau sesuai makna keduanya atau sesuai gambarannya seperti tayammum dan mandi-mandi sunnah, tajdidul wudlu (memperbarui wudlu) dan basuhan kedua dan ketiga, semuanya termasuk macam-macam bersuci. (Bersambung)

ABU HANIFAH DAN TUKANG ROTI

Suatu saat Abu Hanifah duduk di masjid, karena saking lamanya duduk hingga penjaga masjid yang tidak tahu bahwa ia Abu Hanifah menyuruh beliau keluar.Beliaupun enggan keluar beliau bertanya kenapa masjid harus ditutup? penjaga masjid ini mengatakan: Karena perintah setelah shalat masjid harus ditutup, beliau bertanya lagi: Lalu aku kemana kalau keluar dari masjid? Ya terserah anda kata penjaga masjid, Abu Hanifahpun keluar masjid dan duduk di depan pintu masjid. Melihat Abu Hanifah duduk di depan pintu masjid penjaga masjid itu marah dan mengatakan: Kenapa kau masih di sini, iapun menyuruh beliau pergi dan menyeret beliau di tengah jalan. Lalu lewatlah seorang penjual roti, sang penjual roti ini mengatakan kepada beliau tanpa mengetahui bahwa beliau Abu Hanifah: Anda orang asing, maukah kamu menginap semalam di rumahku? Beliaupun mengangguk. Abu Hanifah sang ulama besar ini seperti kebiasaan jarang tidur malam, di malam itu sang penjual roti lagi mempersiapkan adonan, sambi