“Rasanya baru kemarin, padahal sudah lebih setengah abad kita merdeka. Hari ini ingin rasanya aku bertanya, bagaimana rasanya merdeka”. (K.H. Mustofa Bisri). SEJARAH perjalanan bangsa mengajarkan, kelahiran Boedi Oetomo (20 Mei 1908) adalah tonggak sejarah kebangkitan nasional. Meski sejatinya bagi kebanyakan pengamat sejarah, Boedi Oetomo dinilai terbatas perannya, karena organisasi ini senyatanya lebih bersifat “kebudayaan” daripada “politik”. Selain itu corak organisasi Boedi Oetomo lebih bersifat elitis dan aristokratis. Terlepas dari kontroversi peran Boedi Oetomo sebagai tonggak Kebangkitan Nasional, namun eksistensi Boedi Oetomo amat penting dalam sejarah perjalanan bangsa. Terutama karena hikmah lahirnya Boedi Oetomo, bangsa ini akhirnya amat niscaya, harus terlebih dahulu meraih persatuan sebelum mewartakan kemerdekaan. Itulah yang terjadi dengan Soempah Pemoeda (1928), yang mewujudkan cita-cita persatuan dalam nusa, bangsa dan bahasa. Perjalanan sejarah berikutnya, “menjodohk...
Untuk hidup perlu ilmu, dengan ilmu itulah manusia bisa hidup dengan baik di dunia dan akhirat