Reporter : AK News
Banda Aceh, acehkita.com. Sekitar 200 peserta yang terdiri dari motivator masyarakat nelayan, panglima laot serta pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan berdiskusi membentuk jaringan kerja untuk saling berbagi infomasi dan komunikasi, Kamis (27/11).
Jaringan kerja itu diusung oleh masyarakat pesisir yang berasal dari Aceh Besar, Aceh Jaya, Nagan Raya dan Aceh Barat. “Kegiatan duek pakat yang dimulai 27 - 28 November ini untuk lebih memahami manajeman bersama," sebut Konsultan Senior Fasilitator Masyarakat UN-FAO Nukman Basyir Affan.
Nukman menyebutkan, duek pakat selama dua hari di Training Center Darussalam Banda Aceh ini untuk lebih memotivasi masyarakat pesisir dalam melaksanakan manajemen bersama. Dengan demikian, ungkap Nukman, mereka yang berkepentingan dengan nelayan bisa menyusun proposal kegiatan. "Ini berkaitan dengan menjaga sumber daya perikanan yang berkelanjutan dan berkaitan dengan pengembangan ekonomi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Hasil akhirnya, adalaha peningkatan pendapatan masyarakat pesisir," ujarnya.
Nukman menyatakan, peserta akan diberikan pemahaman yang berhubungan dengan regulasi perikanan. Misalnya, bagaimana melindungi dan menangkap ikan yang berwawasan lingkungan hidup sehingga ikan bisa terus berkembang.
“Kelestarian kehidupan laut itu melibatkan lintas sektoral. Jadi perlu pemahaman yang sama agar kekayaan laut bisa digunakan untuk kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat pesisir yang langsung bersentuhan dengan laut,” ujar Nukman. [adw]
Banda Aceh, acehkita.com. Sekitar 200 peserta yang terdiri dari motivator masyarakat nelayan, panglima laot serta pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan berdiskusi membentuk jaringan kerja untuk saling berbagi infomasi dan komunikasi, Kamis (27/11).
Jaringan kerja itu diusung oleh masyarakat pesisir yang berasal dari Aceh Besar, Aceh Jaya, Nagan Raya dan Aceh Barat. “Kegiatan duek pakat yang dimulai 27 - 28 November ini untuk lebih memahami manajeman bersama," sebut Konsultan Senior Fasilitator Masyarakat UN-FAO Nukman Basyir Affan.
Nukman menyebutkan, duek pakat selama dua hari di Training Center Darussalam Banda Aceh ini untuk lebih memotivasi masyarakat pesisir dalam melaksanakan manajemen bersama. Dengan demikian, ungkap Nukman, mereka yang berkepentingan dengan nelayan bisa menyusun proposal kegiatan. "Ini berkaitan dengan menjaga sumber daya perikanan yang berkelanjutan dan berkaitan dengan pengembangan ekonomi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Hasil akhirnya, adalaha peningkatan pendapatan masyarakat pesisir," ujarnya.
Nukman menyatakan, peserta akan diberikan pemahaman yang berhubungan dengan regulasi perikanan. Misalnya, bagaimana melindungi dan menangkap ikan yang berwawasan lingkungan hidup sehingga ikan bisa terus berkembang.
“Kelestarian kehidupan laut itu melibatkan lintas sektoral. Jadi perlu pemahaman yang sama agar kekayaan laut bisa digunakan untuk kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat pesisir yang langsung bersentuhan dengan laut,” ujar Nukman. [adw]
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentar Yg Positif