Efisiensi Tidur
Oleh: Kholil Misbach, Lc
Suatu saat sebagian Sahabat menaruh kasihan kepada Umar bin Khattab atas kesibukannya yang padat di siang hari mengurusi kepentikan rakyat, jika malam telah tiba ia mendirikan malamnya dengan shalat yang panjang. Mereka kemudian mengatakan kekhawatiran mereka kepada Umar bin Khattab. Umar menjawab: " Jika aku tidur di siang hari maka terbengkalailah rakyatku, sedangkan apabila aku tidur di malam hari maka terbengkalailah diriku."
Sikap Umar ini menunjukkan keseriusan Umar bin Khattab dalam menjaga dan menunaikan shalat malam hingga ia menyisihkan sedikit waktunya saja untuk tidur. Umar dan para Sahabat lainnya tidak meninggalkan shalat malam walaupun mereka sangat sibuk di siang harinya, kesibukan mereka di siang hari juga tidak terpengaruh akibat shalat malam yang selalu mereka lakukan.
Orang-orang yang sedikit tidurnya ini selalu mendapat pujian Allah SWT melalui firman-Nya:" Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo'a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.
Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS. 32:16-17).
Umar telah memberikan contoh kepada kaum muslimin tentang pemenuhan hak-hak yang harus ditunaikan. Beliau menunaikan hak-hak rakyatnya di siang hari sedangkan kalau malam ia tunaikan hak dirinya. Malam hari bisa digunakan sebagai evaluasi kerja atas semua yang dilakukan di siang hari dan juga bisa menjadi waktu perencanaan di hari esoknya dengan mengedepankan pertolongan Allah dalam setiap perilakunya.
Umar telah mengisi waktu malamnya dengan ibadah malam, hal ini menunjukkan bahwa begadang yang mendapat pahala adalah begadang positif yang jauh dari segala kemaksiatan. Ibadah di sini tidak harus shalat malam saja akan tetapi semua kegiatan yang diniatkan mencari ridlo Allah adalah ibadah.
Orang yang sedikit tidurnya ini merupakan salah satu calon para penghuni surga, Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air.
sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka.Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik.
Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam.
Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah)." (QS. 51:15-18)
Dengan sedikit tidur berarti bertambah waktu produktif, demikianlah sikap orang mukmin seluruh waktu dan setiap saat penuh diisi dengan hal-hal yang bermanfaat tidak hanya bagi dirinya sendiri akan tetapi bagi seluruh umat manusia, sehingga ajaran Islam sebagai rahmatan lil alamin dapat membumi ditengah masyarakat.
Oleh: Kholil Misbach, Lc
Suatu saat sebagian Sahabat menaruh kasihan kepada Umar bin Khattab atas kesibukannya yang padat di siang hari mengurusi kepentikan rakyat, jika malam telah tiba ia mendirikan malamnya dengan shalat yang panjang. Mereka kemudian mengatakan kekhawatiran mereka kepada Umar bin Khattab. Umar menjawab: " Jika aku tidur di siang hari maka terbengkalailah rakyatku, sedangkan apabila aku tidur di malam hari maka terbengkalailah diriku."
Sikap Umar ini menunjukkan keseriusan Umar bin Khattab dalam menjaga dan menunaikan shalat malam hingga ia menyisihkan sedikit waktunya saja untuk tidur. Umar dan para Sahabat lainnya tidak meninggalkan shalat malam walaupun mereka sangat sibuk di siang harinya, kesibukan mereka di siang hari juga tidak terpengaruh akibat shalat malam yang selalu mereka lakukan.
Orang-orang yang sedikit tidurnya ini selalu mendapat pujian Allah SWT melalui firman-Nya:" Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo'a kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.
Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS. 32:16-17).
Umar telah memberikan contoh kepada kaum muslimin tentang pemenuhan hak-hak yang harus ditunaikan. Beliau menunaikan hak-hak rakyatnya di siang hari sedangkan kalau malam ia tunaikan hak dirinya. Malam hari bisa digunakan sebagai evaluasi kerja atas semua yang dilakukan di siang hari dan juga bisa menjadi waktu perencanaan di hari esoknya dengan mengedepankan pertolongan Allah dalam setiap perilakunya.
Umar telah mengisi waktu malamnya dengan ibadah malam, hal ini menunjukkan bahwa begadang yang mendapat pahala adalah begadang positif yang jauh dari segala kemaksiatan. Ibadah di sini tidak harus shalat malam saja akan tetapi semua kegiatan yang diniatkan mencari ridlo Allah adalah ibadah.
Orang yang sedikit tidurnya ini merupakan salah satu calon para penghuni surga, Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air.
sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka.Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik.
Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam.
Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah)." (QS. 51:15-18)
Dengan sedikit tidur berarti bertambah waktu produktif, demikianlah sikap orang mukmin seluruh waktu dan setiap saat penuh diisi dengan hal-hal yang bermanfaat tidak hanya bagi dirinya sendiri akan tetapi bagi seluruh umat manusia, sehingga ajaran Islam sebagai rahmatan lil alamin dapat membumi ditengah masyarakat.
Hhj
ReplyDelete???
ReplyDelete