Apakah Telur Najis
oleh: Kholil Misbach, Lc
Ada pertanyaan dari kawan tentang kenajisan telur hal itu dari artikel yang ia baca dalam sebuah postingan blog, dalam postingan tersebut menyatakan bahwa telur adalah najis karena keluar dari dubur ayam sehingga bercampur dengan kotoran ayam yang najis, barang yang kena najis adalah najis pula maka wajib membasuh telur sebelum digunakan.
Aku ingin berusaha menjawab pertanyaan tersebut secara fikih dengan menyebutkan dalil-dalil semampunya.
Menurut imam Nawawi dalam Kitabnya Al Majmu' Sebagai berikut:
(فرع) البيض من مأكول اللحم طاهر بالاجماع ومن غيره فيه وجهان كمنيه الاصح الطهارة
(Cabang) Telur dari binatang yang dimakan dagingnya adalah suci secara ijmak. Adapun telur yang keluar dari binatang yang tidak dimakan dagingnya ada dua pendapat sebagaimana khilaf dalam maninya, yang paling shahih adalah suci.
Keterangan: Jadi telur binatang yang halal dimakan seperti ayam, bebek, angsa, burung dsb adalah suci dan tidak najis. Berbeda dengan telur yang haram dimakan seperti telur buaya, telur ular dsb maka ada dua pendapat, yang paling kuat ia juga suci.
وإذا قلنا بطهارة بيض مالا يؤكل لحمه جاز أكله بلا خلاف لانه غير مستقذر وهل يجب غسل ظاهر البيض إذا وقع علي موضع طاهر: فيه وجهان حكاهما البغوي وصاحب البيان وغيرهما بناء علي أن رطوبة الفرج طاهرة أم نجسة وقطع ابن الصباغ في فتاويه بانه لا يجب غسله وقال الولد إذا خرج طاهر لا يجب غسله باجماع المسلمين وكذا البيض والله أعلم
Jikalau kita mengatakan bahwa telur yang dimakan dagingnya adalah suci tanpa khilaf karena ia tidak menjijikkan. Lalu apakah wajib membasuh kulit telur jika jatuh di tempat suci. Dalam hal ini ada dua pendapat sebagaimana diceritakan oleh imam Al Baghawi dan pengarang kitab Al Bayan dan yang lainnya dikiaskan dengan basahnya kemaluan apakah najis atau tidak? Ibnu Ash Shabbagh dalam fatwa-fatwanya mengatakan bahwa kulit luar telur tidak wajib dibasuh. Ia mengatakan: Seorang anak apabila keluar maka ia suci tidak wajib di basuh menurut ijmak kaum muslimin begitu juga telur. Wallahu A'lam.
في الفتاوى المنقولة عن صاحب الشامل ان الولد إذا خرج من الجوف طاهر لا يحتاج إلى غسله باجماع المسلمين قال ويجب ان يكون البيض كذلك فلا يجب غسل ظاهره والنجاسة الباطنة لا حكم لها ولهذا اللبن يخرج بين فرث ودم وهو طاهر
Menurut Fatwa pengarang kitab Asy Syamil bahwa seorang anak jika keluar dari lubang maka ia suci tidak wajib dibasuh menurut ijmak kaum muslimin. Ia mengatakan:Telur juga wajib dikiaskan dengannya maka ia tidak wajib dibasuh dlahirnya. Najisnya telur adalah secara batin sehingga tidak bisa dijadikan sebagai hokum. Untuk itulah susu yang keluar di antara tahi dan darah merupakan hal yang suci dan halal.
Dalam teks-teks diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa telur baik dalamnya maupun luarnya adalah suci, lalu apabila telur tersebut jatuh di tempat suci maka iapun suci, kecuali jika telur tersebut bercampur dengan kotoran najis maka kotoran najis itulah yang najis dan bukan telurnya. Jadi kalau hanya separoh telur yang najis maka boleh membasuh separoh telur saja dan tidak semuanya.
Apakah telur wajib dibasuh? Selama ia tidak terkena najis yang Nampak maka tidak wajib dibasuh. Ia seperti anak manusia yang keluar dari kemaluan, maka hukumnya suci dan tidak wajib dibasuh. Adapun kalau mau membasuh telur sebelum menggunakannya maka hal itu lebih baik karena menjaga kebersihan dalam kehidupan, sebagaimana memandikan anak yang baru lahir. Kalau seseorang tidak membasuhnya maka hal itu tidaklah menjadikan sebuah najis maupun keharaman dari telur tersebut.
Inilah beberapa komentar dari saya yang bisa berubah jika menemukan dalil yang lebih kuat dan pendapat yang benar, kebenaran adalah cita-cita kita bersama. Wallahu A'lam.
oleh: Kholil Misbach, Lc
Ada pertanyaan dari kawan tentang kenajisan telur hal itu dari artikel yang ia baca dalam sebuah postingan blog, dalam postingan tersebut menyatakan bahwa telur adalah najis karena keluar dari dubur ayam sehingga bercampur dengan kotoran ayam yang najis, barang yang kena najis adalah najis pula maka wajib membasuh telur sebelum digunakan.
Aku ingin berusaha menjawab pertanyaan tersebut secara fikih dengan menyebutkan dalil-dalil semampunya.
Menurut imam Nawawi dalam Kitabnya Al Majmu' Sebagai berikut:
(فرع) البيض من مأكول اللحم طاهر بالاجماع ومن غيره فيه وجهان كمنيه الاصح الطهارة
(Cabang) Telur dari binatang yang dimakan dagingnya adalah suci secara ijmak. Adapun telur yang keluar dari binatang yang tidak dimakan dagingnya ada dua pendapat sebagaimana khilaf dalam maninya, yang paling shahih adalah suci.
Keterangan: Jadi telur binatang yang halal dimakan seperti ayam, bebek, angsa, burung dsb adalah suci dan tidak najis. Berbeda dengan telur yang haram dimakan seperti telur buaya, telur ular dsb maka ada dua pendapat, yang paling kuat ia juga suci.
وإذا قلنا بطهارة بيض مالا يؤكل لحمه جاز أكله بلا خلاف لانه غير مستقذر وهل يجب غسل ظاهر البيض إذا وقع علي موضع طاهر: فيه وجهان حكاهما البغوي وصاحب البيان وغيرهما بناء علي أن رطوبة الفرج طاهرة أم نجسة وقطع ابن الصباغ في فتاويه بانه لا يجب غسله وقال الولد إذا خرج طاهر لا يجب غسله باجماع المسلمين وكذا البيض والله أعلم
Jikalau kita mengatakan bahwa telur yang dimakan dagingnya adalah suci tanpa khilaf karena ia tidak menjijikkan. Lalu apakah wajib membasuh kulit telur jika jatuh di tempat suci. Dalam hal ini ada dua pendapat sebagaimana diceritakan oleh imam Al Baghawi dan pengarang kitab Al Bayan dan yang lainnya dikiaskan dengan basahnya kemaluan apakah najis atau tidak? Ibnu Ash Shabbagh dalam fatwa-fatwanya mengatakan bahwa kulit luar telur tidak wajib dibasuh. Ia mengatakan: Seorang anak apabila keluar maka ia suci tidak wajib di basuh menurut ijmak kaum muslimin begitu juga telur. Wallahu A'lam.
في الفتاوى المنقولة عن صاحب الشامل ان الولد إذا خرج من الجوف طاهر لا يحتاج إلى غسله باجماع المسلمين قال ويجب ان يكون البيض كذلك فلا يجب غسل ظاهره والنجاسة الباطنة لا حكم لها ولهذا اللبن يخرج بين فرث ودم وهو طاهر
Menurut Fatwa pengarang kitab Asy Syamil bahwa seorang anak jika keluar dari lubang maka ia suci tidak wajib dibasuh menurut ijmak kaum muslimin. Ia mengatakan:Telur juga wajib dikiaskan dengannya maka ia tidak wajib dibasuh dlahirnya. Najisnya telur adalah secara batin sehingga tidak bisa dijadikan sebagai hokum. Untuk itulah susu yang keluar di antara tahi dan darah merupakan hal yang suci dan halal.
Dalam teks-teks diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa telur baik dalamnya maupun luarnya adalah suci, lalu apabila telur tersebut jatuh di tempat suci maka iapun suci, kecuali jika telur tersebut bercampur dengan kotoran najis maka kotoran najis itulah yang najis dan bukan telurnya. Jadi kalau hanya separoh telur yang najis maka boleh membasuh separoh telur saja dan tidak semuanya.
Apakah telur wajib dibasuh? Selama ia tidak terkena najis yang Nampak maka tidak wajib dibasuh. Ia seperti anak manusia yang keluar dari kemaluan, maka hukumnya suci dan tidak wajib dibasuh. Adapun kalau mau membasuh telur sebelum menggunakannya maka hal itu lebih baik karena menjaga kebersihan dalam kehidupan, sebagaimana memandikan anak yang baru lahir. Kalau seseorang tidak membasuhnya maka hal itu tidaklah menjadikan sebuah najis maupun keharaman dari telur tersebut.
Inilah beberapa komentar dari saya yang bisa berubah jika menemukan dalil yang lebih kuat dan pendapat yang benar, kebenaran adalah cita-cita kita bersama. Wallahu A'lam.
klo telurnya campur kotoran ayam itu klo ikut di goreng gmn hukumnya mas...?
ReplyDeleteya..kalau tau kena kotorannya ya najis..jadi kalau telurnya kena najis ya dibersihkan dulu najisnya dg air maka sudah suci..kalau gak nampak kotoran ya jelas sucinya..
DeleteSahih dan mu'tamad
ReplyDeleteO
ReplyDeleteAssalamualaikum adakah pakaian kita najis jika terkena isi di dalam telur itu?
ReplyDelete