oleh Kholil Misbach Lc
Setiap orang pasti kelak dihisab oleh Allah SWT baik ia orang baik maupun buruk, baik laki-laki maupun perempuan..untuk itulah hendaklah kita selalu mempersiapkan untuk hisab tersebut.
berkata Umar bin Khattab ra
حاسبوا انفسكم قبل ان تحاسبوا
Hisablah dirimu sebelum kalian dihisab.
maksud hisab disini adalah mengevaluasi segala kesalahan dan dosa lalu memperbaikinya.
kelak setiap kita juga akan ditanyai Allah tanpa ada penerjemah dan tidak ada penghalang.
عن عدي بن حاتم رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ما منكم من أحد الا سيكلمه ربه ليس بينه وبينه ترجمان ولا حجاب يحجبه
رواه البخاري
"Dari 'Ady bin Hatim ra berkata: bersabda Rasulullah saw:" Tidak ada salah satu dari kalian keculi Tuhannya akan berbicara dengannya tidak ada diantara dirinya dan Tuhannya penerjemah juga tidak ada penghalang yang menghalanginya. (HR. Bukhari)
betapa dahsyatnya pada hari itu, Allah sendiri yang akan menghisab setiap manusia tanpa ada penerjemah, pengacara atau siapa saja dari pendamping manusia. jga tidak ada penghalang menghalanginya..
Orang-orang yang melalaikan dan mendustakan akan hari Kiamat dan akhirat kelak mendapat siksa yang dahsyat.
Allah SWT berfirman:
ان الذين يضلون عن سبيل الله لهم عذاب شديد بما نسوا يوم الحساب
"Sesungguhnya Orang-orang yang tersesat dari jalan Allah, bagi mereka siksa yang dahsyat karena lupanya mereka akan hari Hisab ( Qs. Shad:26)
Lalu apa yang dihisab di hari Kiamat kelak?
yang pertama dihisab adalah sholat seseorang, jikalau shalatnya baik maka seluruh amalan dicatat baik, sebaliknya jika shalatnya buruk maka seluruh amalnya dicatat buruk.
Selain itu tidaklah bergeser kaki seorang hamba di hari Kiamata kecuali ditanya 4 hal
1. tentang umurnya untuk apa ia habiskan.
2. Tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan.
3. Tentang hartanya dari mana ia dapat dan untuk apa ia pergunakan.
4. Tentang ilmunya, apa yang telah ia amalkan dengan ilmunya tersebut.
Pada hari hisab tersebut manusia berpeluh lelah sehebat-hebatnya, ada yang keringat dan peluhnya bercucuran hebat sampai mata kaki, sampai lutut bahkan sampai perut tergantung amal seseorang..
Alangkah susahnya manusia pada waktu itu jika hidupnya penuh dengan kedurhakaan kepada tuhannya. ini baru dalam hisab belum saat manusia masuk ke nerakanya Allah ..Naudzubillah min dzalik.
Untuk itulah tidak ada yang lebih bagi manusia selain menyiapkan diri sebelum menyesal saat tiada lagi arti sebuah penyesalan..
Masihkah kita menjadi orang lalai pada akhir muara hidup kita, padahal belum ada jaminan akan keselamatan kita?
Wallahu a'lam
Gending, 22 Januari 2022
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentar Yg Positif