Dari Abu Mas’ud iaitu ‘Uqbah bin ‘Amr al-Anshari al-Badri r.a., katanya: “Ketika ayat sedekah turun, maka kita semua mengangkat sesuatu di atas punggung-punggung kita -untuk memperolehi upah dari hasil mengangkatnya itu untuk disedekahkan. Kemudian datanglah seseorang lalu bersedekah dengan sesuatu yang banyak benar jumlahnya. Orang-orang sama berkata: “Orang itu adalah sengaja berpamir saja – memperlihatkan amalannya kepada sesama manusia dan tidak kerana Allah Ta’ala melakukannya. Ada pula orang lain yang datang kemudian bersedekah dengan barang sesha’ – dari kurma. Orang-orang sama berkata: “Sebenarnya Allah pastilah tidak memerlukan makanan sesha’nya orang ini.” Selanjutnya turun pulalah ayat – yang artinya:
“Orang-orang yang mencela kaum mu’minin yang memberikan sedekah dengan sukarela dan pula mencela orang-orang yang tidak mendapatkan melainkan menurut kadar kekuatan dirinya,” dan seterusnya ayat itu – yakni firmanNya: “Lalu mereka memperolok-olokkan mereka. Allah akan memperolok-olokkan para pencela itu dan mereka yang berbuat sedemikian itu akan memperolehi siksa yang pedih.” (at-Taubah: 79) (Muttafaq ‘alaih)
NB..Janganlah kita meniru perbuatan org2 munafik..saat melhat org bersedekah banyak ia mencelanya dg riya..sdg klo liat org sdkah sedikit ia bilg Allah tidk perlu sedikit ini..padahal ia sdri tdk mau sedekah..
KALAU MAU NYINYIR (TUKANG MAIDO) BANYAK SEMISALNYA HAMPIR SEMUA BISA..SDG ORG YG SELALU BERAMAL DAN MAU MAUIDHOH DG PERBUATANNYA..TDK SEMUA ORG BISA.
By Kho Mis
Betul ustad...
ReplyDeleteSemoga kita menjadi pribadi yg selalu berusaha memperbaiki diri..amin
Delete