Berjamaah dalam berbangsa adalah wajib karena tanpanya kerusakan bangsa akan semakin nyata.
kanjeng nabi saw sangat mewanti-wanti umatnya agar tidak bercerai dan selalu menjaga jamaah.
Imam Turmudzi meriwayatkan sebuah hadits..
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا النَّضْرُ بْنُ إِسْمَعِيلَ أَبُو الْمُغِيرَةِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سُوقَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ خَطَبَنَا عُمَرُ بِالْجَابِيَةِ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي قُمْتُ فِيكُمْ كَمَقَامِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِينَا فَقَالَ أُوصِيكُمْ بِأَصْحَابِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ يَفْشُو الْكَذِبُ حَتَّى يَحْلِفَ الرَّجُلُ وَلَا يُسْتَحْلَفُ وَيَشْهَدَ الشَّاهِدُ وَلَا يُسْتَشْهَدُ أَلَا لَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلَّا كَانَ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ عَلَيْكُمْ بِالْجَمَاعَةِ وَإِيَّاكُمْ وَالْفُرْقَةَ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ مَعَ الْوَاحِدِ وَهُوَ مِنْ الِاثْنَيْنِ أَبْعَدُ مَنْ أَرَادَ بُحْبُوحَةَ الْجَنَّةِ فَلْيَلْزَمْ الْجَمَاعَةَ مَنْ سَرَّتْهُ حَسَنَتُهُ وَسَاءَتْهُ سَيِّئَتُهُ فَذَلِكُمْ الْمُؤْمِنُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ وَقَدْ رَوَاهُ ابْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سُوقَةَ وَقَدْ رُوِيَ هَذَا الْحَدِيثُ مِنْ غَيْرِ وَجْهٍ عَنْ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Mani'(1); telah menceritakan kepada kami An Nadhr bin Isma'il Abul Mughirah(2) dari Muhammad bin Suqah(3) dari 'Abdullah bin Dinar(4) dari Ibnu 'Umar(5) dia berkata; Suatu ketika Umar menyampaikan pidato kepada kami di Jabiyyah. Umar(6) berkata, "Wahai sekalian manusia, aku berdiri di tengah-tengah kalian sebagaimana posisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang ketika itu juga berdiri di tengah-tengah kami dan bersabda: 'Aku berwasiat kepada kalian dengan (melalui) para sahabat-sahabatku kemudian orang-orang setelah mereka dan orang-orang yang datang lagi setelah mereka. Kemudian merajalelalah kedustaan. Hingga seseorang bersumpah tanpa ia diminta untuk bersumpah, kemudian seseorang memberi kesaksian padahal ia tidak diminta untuk menjadi saksi. Sungguh, tidaklah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita, kecuali pihak ketiganya adalah setan. Hendaklah kalian selalu bersama Al Jama'ah. Dan janganlah kalian berpecah belah, karena setan itu selalu bersama dengan orang yang sendirian, sedangkan terhadap dua orang, ia lebih jauh. Barangsiapa yang menginginkan Buhbuhata Al Jannah, maka hendaklah ia komitmen untuk menetapi Al Jama'ah. Barangsiapa kebaikannya yang ia lakukan membuatnya lapang dan bahagia, dan keburukannya membuatnya penat dan susah, maka dia adalah seorang mukmin.'" Abu Isa berkata; Ini adalah hadis hasan shahih gharib bila ditinjau dari jalur ini. Dan hadis ini telah diriwayatkan pula oleh Ibnul Mubarak(7) dari Muhammad bin Suqah(3). Dan telah diriwayatkan pula lebih dari satu jalur dari Umar dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Hadis ini memiliki penguat sebagai berikut: Sunan Abu Daud 4038 Sunan Tirmidzi 2147 Sunan Tirmidzi 2148 Sunan Tirmidzi 2225 Sunan Tirmidzi 3794 Sunan Nasai 3749 Sunan Ibnu Majah 2353 Sunan Ibnu Majah 2354 Musnad Ahmad 109 Musnad Ahmad 172 Musnad Ahmad 3767 Musnad Ahmad 3920 Musnad Ahmad 3959 Musnad Ahmad 3999 Musnad Ahmad 6826 Musnad Ahmad 8950 Musnad Ahmad 9821 Musnad Ahmad 17625 Musnad Ahmad 17626 Musnad Ahmad 17701 Musnad Ahmad 17719 Musnad Ahmad 18979 Musnad Ahmad 18994 Musnad Ahmad 19059 Musnad Ahmad 19105 Musnad Ahmad 21882 Musnad Darimi 1239 (1) Ahmad bin Mani' bin 'Abdur Rahman, Al Baghawiy, Abu Ja'far, Al Asham, Tabi'ul Atba' kalangan tua, wafat tahun 244 H, hidup di Baghdad, wafat di Baghdad. (2) An Nadlir bin Isma'il bin Hazim, Abu Al Mughirah, Tabi'ut Tabi'in kalangan pertengahan, wafat tahun 182 H, hidup di Kufah. (3) Muhammad bin Suwqah, Al Ghainawiy, Abu Bakar, Tabi'ul Atba' kalangan tua, hidup di Kufah. (4) "Abdullah bin Dinar, maula Ibnu 'Umar", Al 'Adawiy Al Madaniy, Abu 'Abdur Rahman, Tabi'in kalangan biasa, wafat tahun 127 H, hidup di Madinah. (5) Abdullah bin 'Umar bin Al Khaththab bin Nufail, Al 'Adawiy Al Qurasyiy, Abu 'Abdur Rahman, Shahabat, wafat tahun 73 H, hidup di Madinah, wafat di Marur Rawdz. (6) Umar bin Al Khaththab bin Nufail, Al Qurasyiy Al 'Adawiy, Abu Hafsh, Al Faruq Amirul Mu'minin, Shahabat, wafat tahun 23, hidup di Madinah, wafat di Madinah. (7) Abdullah bin Al Mubarak bin Wadlih, Al Hanzhaliy Al Marwaziy, Abu 'Abdur Rahman, Abdan, Tabi'ut Tabi'in kalangan pertengahan, wafat tahun 181 H, hidup di Himash, wafat di Herrat. (8) Muhammad bin Suwqah, Al Ghainawiy, Abu Bakar, Tabi'ul Atba' kalangan tua, hidup di Kufah.
Dari hadits ini kita bisa mendapat pelajaran pentingnya berjamaah dan bahayanya berpecah belah...
Wallahu a'lam
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentar Yg Positif