Waktu adalah harta paling mahal bagi manusia, kalau sudah habis waktunya kita tidak dapat menambah jatah waktu kita.
Untuk itulah para sahabat dulu sangat serius dalam memanfaatkan waktunya. Lihatlah Umar bin Khattab sang Amirul Mukminin yang jarang tidur di waktu siang maupun malam..beliau menjawab alasannya:
ان نمت الليل لاضيعن نفسي وان نمت النهار لاضيعن الرعية
Artinya: Jika aku tidur malam maka aku telah menyia-nyiakan diriku, dan jikalau aku tidur di waktu siang maka aku telah menyia-nyiakan rakyat.
Sebegitu sahabat Nabi saw, begitu juga Abu Bakar Ash Shiddiq. Suatu saat baginda Rasulullah bertanya: Siapakah yang puasa hari ini, aku jawab Abu Bakar, siapa yang menjenguk orang sakit? Aku jawab Abu Bakar, dan siapa yang bersedekah hari ini?aku jawab Abu Bakar.
Di waktu pagi saja, Abu Bakar sudah mengamalkan tiga amal kebajikan sebanyak itu.
Itulah ciri-ciri hamba-hamba Allah yang selain pemaaf mereka juga beribadah di waktu malamnya.
Allah SWT berfirman:
والذين يبيتون لربهم سجدا وقياما
Artinya: dan mereka di waktu malam bersujud dan berdiri untuk tuhan mereka."
Imam Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini dengan mereka sujud dan berdiri dalam ketaatan dan ibadah kepada Allah.
Bagaimana dengan kita? Ya kita masih jauh daripada mereka, tapi minimal kita menirunya, kalau tidak bisa jadi unta ya jadi kambing.
Gunakan lima perkara sebelum datang lima perkara
Baginda Nabi saw bersabda yang diriwayatkan Ibnu Abbas:
" gunakan lima perkara sebelum datang lima perkara, masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum masa fakirmu, masa kosongmu sebelum masa sibukmu, dan masa hidupmu sebelum masa matimu. ( HR. Al Hakim dlam kitabnya Al Mustadrak hadits 4/306)
A. Gunakan masa mudamu sebelum masa tuamu, hal ini karena masih muda lebih kuat, lebih semangat dan lebih gesit.
Kalau orang tua bisa mengerjakan 10 kebaikan maka seorang pemuda bisa mengerjakan 1000 kebaikan karena kekuatannya.
Seorang pemuda sangat kuat untuk berjihad di jalan Allah, sangat kuat untuk mencari rizki yang kalau dilakukan orang-orang yang sudah berumur tentu akan berat.
Orang yang menggunakan masa mudanya dalam sia-sia maka ia akan menyesal di masa tuanya. Bahkan masa muda kita akan dimintai pertanggung-jawaban oleh Allah SWT.
B. Pergunakan sehatmu sebelum masa sakitmu.
Sebagaimana pemuda, begitu juga orang sehat, masa sehat merupakan masa yang kuat juga. Kalau kita sakit maka banyak amal kebaikan yang tidak bisa kita kerjakan seperti haji dan berjihat di jalan Allah.
Nikmat sehat juga tidak bisa diukur denfan uang, contoh ada orang yang sakit jantung berobatnya bisa milyaran rupiah, sedangkan orang-orang yang sehat malah melupakan Allah SWT.
C. Pergunakan kayamu sebelum masa miskinmu.
Hadits ini menunjukkan kita agar selalubmenggunakan harta kita dengan benar dan baik. Bertambahnya kita harya harus diiringi dengan bertambah pula kebaikan dan kebajikan kita.
Alangkah ruginya kita kalau kita malah diperbudak oleh harta dunia, kita cari dengan menghalalkan segala cara dan kita belanjakkan seenaknya perut kita sendiri.
D. Pergunakan waktu luangmu sebelum masa sibukmu.
Masa luang adalah masa yang longgar, gunakanlah guna menambah ketaatan kepada Allah SWT.
Kalau kita sudah sibuk maka tidak sempat lagi melakukan kebaikan.
Masa longgar kita itu banyak, contoh naok sepeda motor alangkah baiknya kalau kita baca tasbih, tahmid, dan kalimat-kalimat thayyibah lainnya.
E. Gunakan waktu hidupmu sebelum matimu.
Hidup kita hanya sekali, cepat berlalu, tidak bisa kembali tapi jadi penentu kita akan bahagia selamanya ataukan sengsara sepanjang masa.
Semoga kita cepet sadar dan kembali beribadah kepadaNya. ...amin.
Wallahu A'lam
Betul..waktu bagaikan pedang, kalau kita tidak bisa menggunakannya maka ia akan menebas diri kita...
ReplyDeleteIya semoga kita bisa menggunakan sisa umur ini dengan amal terbaik kita
DeleteMemang waktu adalah hidup kita, semakin kita menyia-nyiakan waktu maka semakin kita menyia-nyiakan hidup kita..dan ia bagaikan membunuh dirinya pelan-pelan tanpa ia sadari..jadi memang mau tidak mau, suka tidak suka memanfaatkan waktu sebaik mungkin adalah sebuah kewajiban dan bukan slogan belaka.
ReplyDeleteDi zaman sekarang itu yg dilawan bukanlah para penjajah namun dirinya sendiri (hawa nafsu) oleh karna itu kita harus bisa memotivasi, meyakinkan dan mengajak para pemuda kepada hal² yg positif, seperti: majelis sholawat, majelis pengajian, majelis musyawarah dan lain-lain.
ReplyDeleteBenar mas
ReplyDeleteBener ustad
ReplyDeletebetul tad...
ReplyDelete