OJO BOHONG
Bohong merupakan akar dari segala keburukan, dengan bohong
di pasar maka akan merugikan ribuan pelanggan, dengan bohong di kantor uang Negara
bisa berhamburan, dengan bohong kepada umatnya seorang alim bisa menyesatkan.
Untuk itulah sungguh tepat baginda Nabi saw mengingatkan
bahaya bohong ini:
إياكم والكذب فإن الكذب يهدى إلى الفجور ، وإن الفجور يهدى إلى النار ، وما
يزال الرجل يكذب ويتحرى الكذب حتى يكتب عند الله كذابا " .
“Jauhilah dusta,
karena dusta itu menunjukkan kepada kejahatan, dan kejahatan mengarahkan kepada
neraka, dan tidaklah seorang berdusta dan senantiasa dusta hingga dicatat di
sisi Allah sebagai seorang pendusta.
Salah satu bahaya dusta bagi anda di dunia adalah orang akan
kurang percaya kepada anda, sebanyak apapun yang anda katakan maka orang tidak
akan mengindahkan, ia tidak akan menaruh kepercayaan kepada anda.
Dusta itu bagaikan uang palsu dan jujur itu bagaikan uang
asli, berapapun banyaknya uang palsu yang anda serahkan kepada seseorang, maka
mereka malah tidak suka bahkan akan menangkap anda, adapun uang asli, walaupun Cuma
seratus ribu tapi anda ngasihkannya dengan ikhlas dan senyum maka merekapun
akan dengan senang hati menerimanya.
Orang mukmin itu tidak banyak bicara tapi banyak amalannya,
bicaranya adalah curahan hujan yang menumbuhkan optimisme, menyirami semangat
pendengarnya.
Tidak ada tokoh hebat yang kerjanya Ngedabrus, tidak ada
bukti dan tidak benar apa yang diucapkannya, paling ia mengagungkan dirinya
daripada yang lain.
OJO SOMBONG
Baginda Nabi saw punya unta yang tidak pernah di dahului
atau disalip oleh unta lainnya yang bernama Al Adlba`, suatu saat unta tersebut
didahului oleh unta milik salah seorang orang Arab Badui, hal tersebut membuat
hati kaum muslimin tidak enak, mengetahui hal tersebut baginda Nabi saw
bersabda:
حق على الله أن لا
يرتفع شيء من الدنيا إلا وضعهُ)) رواه البخاري))
“Pasti bagi Allah, Tidaklah
meninggi sesuatu daripada dunia kecuali Ia rendahkan” (HR. Bukhari)
Dari Hadits di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kesombongan justru
akan merendahkan si empunya.
Imam Al Qurthubi dalam tafsirnya menafsirkan ayat dalam surat Hud واستوت على الجودي
“Ketika banjir melanda kaum nabi
Nuh, gunung-gunung di dunia ini sombong dan merasa tinggi, hanya satu gunung
yaitu gunung Al Juudiyy, maka Allah tenggelamkan semua gunung itu dan
tinggallah gunung Al Juudiy.”
Hal ini menunjukkan gunung, unta bahkan manusia jika ia sombong,
angkuh, adigung adiguno maka tidak akan lama lagi Allah akan merendahkannya.
kita juga bisa melihat rumput sekitar kita, jika ia meninggi maka ia yang pertama kita potong.
Apa Itu Sombong?
Sombong menurut baginda Nabi saw adalah Batharal Haq yaitu menolak kebenaran dan Ghamthun Nas yaitu merendahkan manusia.
saat kita tidak mau menerima kebaikan dan kebenaran dari orang lain walaupun ia bawahan kita dan kita meremehkan, merendahkan dan memicingkan mata kepada orang lain maka sifat sombong telah menghinggapi hati kita, akibatnya kita akan tidak mau menerima nasehat dari orang lain.
Wallahu A'lam
oleh: Kholil Misbach, Lc (Alumnus Al Azhar Kairo)
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentar Yg Positif