Oleh Kholil
Tuhan kita Allah SWT merupakan Maha Pengasih, sifat Allah itu nampak dan dapat kita saksikan bagaimana Allah memberikan nikmat yang tiada terhingga tidak hanya kepada manusia saja akan tetapi kepada makhluk lainnya juga.
Kalau kita mau menghitung nikmat Allah pasti tidak akan bisa. Allah SWT berfirman:
وان تعدوا نعمة الله لا تحصوها
Dan jikalau kalian menghitung nikmat Allah niscaya kamu tidak akan bisa.
Kita ambil contoh dari makanan saja, perhatikan Allahlah yang menurunkan hujan, Allahlah yang membelah biji-bijian hingga keluar tunas dan besar..kalau kita yang membelah tentu akan mati biji tersebut..
Allah swt berfirman
فلينظر الانسان الى طعامه انا صببنا الماء صبا ثم شققنا الارض شقا فانبتنا فيها حبا
"Dan hendaklah manusia itu melihat makanannya. Sungguh kami tuangkan air dengan tuangan. Kemudian kami pecahkan bumi dengan pecahan lalu kami tumbuhkan di dalamnya biji-bijian."
lalu digerakkan hati petani untuk merawatnya..memanennya dan menjualnya..Allah memberikan nikmat kkita akal agar bisa mengolah biji-biji tersebut. Untuk memasaknyapun Allah menggerakkan pandai besi membuat pisau, membuat periuk hingga kita bisa menggunakannya.
Setelah makanan sudah masak, Allah sudah menyiapkan onderdil tubuh yang serba canggih, mulai masuk mulut..kerongkongan, lambung, hati, dan sisanya yang dipilah dibuang lewat anus, sari-sari makanannya dipilih tanpa sepengetahuan dan kehendak kita disebarkan ke seluruh tubuh lewat darah. Darah membawa makanan tersebut bukan suruhan kita, tapi suruhan Allah SWT.
Nikmat sesuap nasi yang kita makan itu ternyata mengandung jutaan nikmat di dalamnya.
Alangkah durhakanya manusia, ia nikmati segala fasilitas Allah tapi ia gunaakan fasilitas Allah itu untuk bermaksiat dan durhaka kepada Allah.
Kunci untuk mengikat nikmat itu, tiada lain tiada bukan kecuali adalah dengan bersyukur kepada Allah, caranya bagaimna? Yaitu mendapatkan nikmat tersebut dg baik lalu menggunakannya dalam hal kebajikan.
Kalau kita bersyukur Allah akan menambah nikmat kita, sebaiknya kalay kita kufur, sunggug siksa Allah teramat pedih...
Perhatikanlah golongan orang-orang teedahulu bagaimna mereka di binasakan karena kufur atas nikmat-nikmat Allah.
فكفرت بانعم الله فاذاقها الله لباس الجوع والخوف بما كانوا يصنعون
"Tetapi penduduknya mengingkari nikmat-nikmat Allah karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. (Qs. An Nahl: 112)
Syukur menurut Hasan Al Bashri adalah menyebut nikmat-nikmat ALlah
sebagaimana firman ALlah SWT
وأما بنعمة ربك فحدث
" ِِAdapun dengan nikmat Tuhanmu maka sebutkanlah"
(QS. Adl Dluha:8)
قال الفضيل: شكر كل نعمة أن لا يعصي الله بعد تلك النعمة.
Berkata Fudloail: Syukur dengan segala nikmat adalah dengan tidak bermaksiat dengan nikmat-nikmat tersebut.
Wallahu A'lam
Tuhan kita Allah SWT merupakan Maha Pengasih, sifat Allah itu nampak dan dapat kita saksikan bagaimana Allah memberikan nikmat yang tiada terhingga tidak hanya kepada manusia saja akan tetapi kepada makhluk lainnya juga.
Kalau kita mau menghitung nikmat Allah pasti tidak akan bisa. Allah SWT berfirman:
وان تعدوا نعمة الله لا تحصوها
Dan jikalau kalian menghitung nikmat Allah niscaya kamu tidak akan bisa.
Kita ambil contoh dari makanan saja, perhatikan Allahlah yang menurunkan hujan, Allahlah yang membelah biji-bijian hingga keluar tunas dan besar..kalau kita yang membelah tentu akan mati biji tersebut..
Allah swt berfirman
فلينظر الانسان الى طعامه انا صببنا الماء صبا ثم شققنا الارض شقا فانبتنا فيها حبا
"Dan hendaklah manusia itu melihat makanannya. Sungguh kami tuangkan air dengan tuangan. Kemudian kami pecahkan bumi dengan pecahan lalu kami tumbuhkan di dalamnya biji-bijian."
lalu digerakkan hati petani untuk merawatnya..memanennya dan menjualnya..Allah memberikan nikmat kkita akal agar bisa mengolah biji-biji tersebut. Untuk memasaknyapun Allah menggerakkan pandai besi membuat pisau, membuat periuk hingga kita bisa menggunakannya.
Setelah makanan sudah masak, Allah sudah menyiapkan onderdil tubuh yang serba canggih, mulai masuk mulut..kerongkongan, lambung, hati, dan sisanya yang dipilah dibuang lewat anus, sari-sari makanannya dipilih tanpa sepengetahuan dan kehendak kita disebarkan ke seluruh tubuh lewat darah. Darah membawa makanan tersebut bukan suruhan kita, tapi suruhan Allah SWT.
Nikmat sesuap nasi yang kita makan itu ternyata mengandung jutaan nikmat di dalamnya.
Alangkah durhakanya manusia, ia nikmati segala fasilitas Allah tapi ia gunaakan fasilitas Allah itu untuk bermaksiat dan durhaka kepada Allah.
Kunci untuk mengikat nikmat itu, tiada lain tiada bukan kecuali adalah dengan bersyukur kepada Allah, caranya bagaimna? Yaitu mendapatkan nikmat tersebut dg baik lalu menggunakannya dalam hal kebajikan.
Kalau kita bersyukur Allah akan menambah nikmat kita, sebaiknya kalay kita kufur, sunggug siksa Allah teramat pedih...
Perhatikanlah golongan orang-orang teedahulu bagaimna mereka di binasakan karena kufur atas nikmat-nikmat Allah.
فكفرت بانعم الله فاذاقها الله لباس الجوع والخوف بما كانوا يصنعون
"Tetapi penduduknya mengingkari nikmat-nikmat Allah karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. (Qs. An Nahl: 112)
Syukur menurut Hasan Al Bashri adalah menyebut nikmat-nikmat ALlah
sebagaimana firman ALlah SWT
وأما بنعمة ربك فحدث
" ِِAdapun dengan nikmat Tuhanmu maka sebutkanlah"
(QS. Adl Dluha:8)
قال الفضيل: شكر كل نعمة أن لا يعصي الله بعد تلك النعمة.
Berkata Fudloail: Syukur dengan segala nikmat adalah dengan tidak bermaksiat dengan nikmat-nikmat tersebut.
Wallahu A'lam
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentar Yg Positif