Oleh: Kholil Misbach, Lc
Cinta itu tidak terlihat tapi bisa dirasakan, bisa dilihat hasilnya walaupun tidak diucapkan dan tidak dirangkai dalam kata-kata. cinta kepada negara Indonesia ini adalah suatu keharusan bagi orang yang merasa tinggal di bumi pertiwi.
Salah satu ciri orang cinta adalah rela berkorban, berani susah dan mendahulukan orang lain daripada dirinya sendiri, cinta tanpa pengorbanan merupakan cinta palsu dan diragukan cintanya.
Kalau mau melihat orang-orang yang cinta tanah air adalah mereka para pahlawan bangsa ini, berapa keringat yang tercucur darinya, berapa darah yang tertumpah, berapa uang yang mereka korbankan bahkan nyawa mereka harus diberikan buat negara tercinta ini.
(BACA: BANGGA DENGAN SRI MULYANI)
Sekarang, saat bangsa Indonesia sudah merdeka, anak-anak bangsa sudah duduk di kursi yang empuk, mereka bisa sekolah dengan mudah, makan tanpa harus susah payah, padahal dulu makan enak hanya beberapa kali setahun.
akan tetapi saat kita dalam kenikmatan tersebut, kita memilih mengagungkan bangsa lain daripada bangsa sendiri, lebih suka budaya western daripada budaya leluhur, bahkan dalam menggunakan uangpun kita lebih suka menggunakan Dollar Amerika, Euro, Dollar Australia, Dollar Singapura, Riyal Saudi. bahkan dalam beberapa Operasi Tangkap Tangan (OTT) pejabat yang korupsi mereka menggunakan mata uang selain RUpiah.
Bagaimanapun rupiah adalah mata uang Indonesia, kuat tidaknya rupiah adalah kekuatan kita, ia bukti kekuatan ekonomi kita, tapi sayang sebagian orang malah lebih suka melemahkannya hanya untuk kepentingan kantong pribadinya.
Walaupun akhir-akhir ini Rupiah cendrung melemah akan tetapi fundamental ekonomi makro Indonesia masih kuat. hal itu juga disampaikan presiden RI Ir. Joko Widodo yang mengatakan:
"Saya Yakin bahwa fundamental ekonomi kita baik. ada pertumbuhan, inflasi juga bisa kita kendalikan kurang lebih 3,5 persen, ekspor kita juga masih baik, defisit neraca kita juga semakin baik artinya fundamental makro kita baik. " kata presiden kepada wartawan, senin (30/4/2018) di Jakarta.
Jadi kita sebagai warga Indonesia, dont be panic, tenang saja dan terus semangat bekerja dan berkarya maka badai akan berlalu, sedangkan perahu NKRI masih bisa berlayar dengan baik.
Siapapun kita, apapun profesi kita, walaupun kita tidak paham teori ekonomi, dengan cinta pada rupiah guna memperkuat ekonomi bangsa termasuk ikut berkorban demi bangsa yang ingsyallah dicatat oleh ALlah sebagai amal kebaikan kita.
Wallahu A'lam
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentar Yg Positif