Memang semua yang ada di dunia ini perpustakaan yang tiada batas, semuanya bisa menjadi pelajaran bagi orang-orang yang mau merenungkannya, bahkan sekitar kitapun bisa menjadi pelajaran, salah satunya adalah adalah Jam Pasir.
Dale Carnegie dalam bukunya How to Stop Worrying and Start Living diterjemahkan menjadi Petunjuk Hidup Tentram dan Bahagia.
Ia menulis ringkasnya bahwa ada seorang Prajurit Bintara Tentara Amerika Serikat bernama Ted Bengermino, ia pada bulan April 1945 begitu sedih, kesedihan dan kekhawatiran terus menerus yang dialaminya semakin menjadi hingga menyebabkan usus besarnya melintang tak karuan.
Sebagai seorang Bintara kematian dari divisi Infantri ke 94 tugasnya adalah membantu menyiapkan, mengatur, menyimpan catatan dari semua orang yang gugur, hilang maupun yang opname. kerjaan ini membuat ia lelah dan merasa tidak berdaya sama sekali.
oleh dokter yang mengobatinya memberikan nasehat yang telah merubah hidupnya, dokter tersebut setelah mengecek seluruh tubuh Ted mengatakan bahwa yang ia derita adalah gangguan mental, ia menasehati Ted sebagai berikut:
" Ted! Coba renungkan sebentar! Hidupmu tak rubahnya jam pasir, kau tahu di bagian atas jam pasir terdapat ribuan butir pasir. satu demi satu butir-butir pasir tersebut bergerak dengan pelan-pelan dan teratur melewati bagian leher jam pasir yang sempit di tengah. Kau atau saya tidak bisa memaksa memasukkan pasir lebih dari satu butir melewati leher sempit tersebut tanpa merusak jam itu sendiri. Kau, saya dan siapapun juga sama halnya seperti jam pasir tersebut. Bila kita bangun di pagi hari, kita dihadapkan setumpuk tugas yang harus kita selesaikan pada hari itu. tugas yang jumlahnya ratusan itu harus kita selesaikan dengan tenang satu demi satu, bergantian secara teratur dan pelan-pelan, seperti halnya butir-butir pasir dalam jam pasir yang satu demi satu melewati bagian leher yang sempit. kita harus berbuat demikian. Kalau tidak, maka berarti kita merusak struktur tubuh atau mental kita.
Filsafat itu ia praktekkan semenjak hari itu juga, hari kenangan saat dokter tentara itu memberikannya kepadanya. Setiap satu saat, satu butir pasir lewat...setiap satu saat, satu tugas diselesaikan.
Itulah nasehat dokter tersebut, setelah menuruti nasehatnya sakitnyapun menjadi sembuh dan pulih, memang tidak mungkin kita bisa melakukan semuanya dalam satu waktu. karena hidup kita dibatasi dengan waktu dan tempat.
semuanya kalau dilakukan dengan konsisten, tenang dan terus menerus hasilnya ingsyallah juga akan baik, dan tidak mungkin kita bisa melangkah 10 km, akan tetapi semuanya dimulai dari selangkah demi selangkah, setapak demi setapak. makanpun mulai dari sesuap demi sesuap tidak mungkin satu piring sekaligus. Dari sini mari kita lakukan dengan baik saat ini dengan baik karena masa depan kita ditentukan masa kini, saat ini, hari ini sedangkan besok, besok lusa, bulan depan adalah rahasia ALlah yang harus kita rencanakan akan tetapi tidak dengan khawatir dan rasa takut tetapi dengan optimis dan semangat kerja tinggi.
Seperti dalam jam pasir, setiap waktu itu ada what must to do sesuai dengan peringkat dan prioritasnya. Jikalau waktu shalat maka mencuci, menonton tv menjadi tidak prioritas, shalatlah yang harus di dahulukan...begitulah seterusnya...seorang itu termasuk sukses jika ia mampu mengerjakan pekerjaan baiknya dengan baik dan tepat waktu....
Seperti dalam jam pasir, setiap waktu itu ada what must to do sesuai dengan peringkat dan prioritasnya. Jikalau waktu shalat maka mencuci, menonton tv menjadi tidak prioritas, shalatlah yang harus di dahulukan...begitulah seterusnya...seorang itu termasuk sukses jika ia mampu mengerjakan pekerjaan baiknya dengan baik dan tepat waktu....
Wallahu A'lam
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentar Yg Positif