Kesatuan politik dan WANUS
oleh: Kholil Misbach
Kenapa diperlukan kesatuan dalam politik luar negeri? Jendral Sudirman panglima TNI pertama di Republik Indonesia pernah mengatakan: Bahwa tidak akan ada kemenangan tanpa kekuatan, tidak ada kekuatan tanpa persatuan dan tidak ada persatuan tanpa silaturrahmi.
Sebagai bangsa yang majemuk yang telah menegara, bangsa Indonesia dalam membina dan membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasionalnya, baik pada aspek politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan rakyat semestanya, selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah. Untuk itu pembinaan dan dan penyelenmggaraan tata kehidupan bangsa dan negaraIndonesia disususn atas dasara hubungan timbal balik antara falsafah, cita-cita dan tujuan nasional, serta kondisi social budaya dan pengalaman sejarah yang menumbuhkan kesadaran tentangkemajemukan dan kebhinekaannyadengan mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional. Gagasan untuk menjamin persatuan dan kesatuan dalam kebhinnekaan tersebut dikenal dengan Wasantara, singkatan dari Wawasan Nusantara atau disingkat dengan Wanus.
Konsep Wanus ini bertujuan untuk menjaga ketahanan nasioanal dari berbagai bidang yang disingkat dengan IPOLEKSOSBUDHANKAM (Idiologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan). Di tulisan ini kami tidak membahas semua itu, kami hanya berfokus pada ketahanan aspek politik luar negeri.
Ketahanan pada aspek politik luar negeri bertujuan meningkatkan kerjasama internasional yang saling menguntungkan dan meningkatkan citra positif Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi kepentinga nasional. Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji dengan seksama.memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan dengan negara industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu ditingkatkan.
Untuk mencapai tujuan di atas Politik Luar Negeri Indonesia tidak diperankan oleh pihak Deplu saja akan tetapi bekerjasama dengan seluruh pihak yang bersangkutan seperti Deplu, Dephan, TNI, Lembaga Kepresidenan, DKN, BIN, Lembaga Sandi Negara, Badan Informasi dan komunikasi Nasional dan Antara.
Kesatuan tidaklah menutup perbedaan pandangan politik
Perbedaan adalah fitrah manusia karena manusia tercipta di alam yang tidak ada yang sama, kesamaan hanyalah sesuai dengan nisbatnya saja, manusia dan hewanpun merupakan sama-sama makhluk Tuhan. Untuk itulah kesatuan politik tidak berarti persamaan politik, kesatuan politik adalah kesatuan tujuan politik yang tidak bertentangan dengan cita-cita bangsa.
kesatuan inilah yang akan mempersatukan seluruh eleman untuk satu kepentingan luhur walaupun berwarna-warni latar belakangnya. jadi, Apapun kajian yang dilakuakan di Mesir, baik kajian politik dunia Islam, kajian Timur Tengah dsb akan tetapi tujuan, misi dan visi harus satu, Jangan sampai kajian dilakukan tidak objektif sehingga menjerumuskan pengkajinya kedalam fanatisme terhadap golongan tertentu, ataupun malah membela negara tertentu seperti Somalia, Iran bahkan gerakan tertentu tanpa tahu kepentingan politik negara masing-masing.
oleh: Kholil Misbach
Kenapa diperlukan kesatuan dalam politik luar negeri? Jendral Sudirman panglima TNI pertama di Republik Indonesia pernah mengatakan: Bahwa tidak akan ada kemenangan tanpa kekuatan, tidak ada kekuatan tanpa persatuan dan tidak ada persatuan tanpa silaturrahmi.
Sebagai bangsa yang majemuk yang telah menegara, bangsa Indonesia dalam membina dan membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasionalnya, baik pada aspek politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan rakyat semestanya, selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah. Untuk itu pembinaan dan dan penyelenmggaraan tata kehidupan bangsa dan negaraIndonesia disususn atas dasara hubungan timbal balik antara falsafah, cita-cita dan tujuan nasional, serta kondisi social budaya dan pengalaman sejarah yang menumbuhkan kesadaran tentangkemajemukan dan kebhinekaannyadengan mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional. Gagasan untuk menjamin persatuan dan kesatuan dalam kebhinnekaan tersebut dikenal dengan Wasantara, singkatan dari Wawasan Nusantara atau disingkat dengan Wanus.
Konsep Wanus ini bertujuan untuk menjaga ketahanan nasioanal dari berbagai bidang yang disingkat dengan IPOLEKSOSBUDHANKAM (Idiologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan). Di tulisan ini kami tidak membahas semua itu, kami hanya berfokus pada ketahanan aspek politik luar negeri.
Ketahanan pada aspek politik luar negeri bertujuan meningkatkan kerjasama internasional yang saling menguntungkan dan meningkatkan citra positif Indonesia. Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi kepentinga nasional. Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji dengan seksama.memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan dengan negara industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu ditingkatkan.
Untuk mencapai tujuan di atas Politik Luar Negeri Indonesia tidak diperankan oleh pihak Deplu saja akan tetapi bekerjasama dengan seluruh pihak yang bersangkutan seperti Deplu, Dephan, TNI, Lembaga Kepresidenan, DKN, BIN, Lembaga Sandi Negara, Badan Informasi dan komunikasi Nasional dan Antara.
Kesatuan tidaklah menutup perbedaan pandangan politik
Perbedaan adalah fitrah manusia karena manusia tercipta di alam yang tidak ada yang sama, kesamaan hanyalah sesuai dengan nisbatnya saja, manusia dan hewanpun merupakan sama-sama makhluk Tuhan. Untuk itulah kesatuan politik tidak berarti persamaan politik, kesatuan politik adalah kesatuan tujuan politik yang tidak bertentangan dengan cita-cita bangsa.
kesatuan inilah yang akan mempersatukan seluruh eleman untuk satu kepentingan luhur walaupun berwarna-warni latar belakangnya. jadi, Apapun kajian yang dilakuakan di Mesir, baik kajian politik dunia Islam, kajian Timur Tengah dsb akan tetapi tujuan, misi dan visi harus satu, Jangan sampai kajian dilakukan tidak objektif sehingga menjerumuskan pengkajinya kedalam fanatisme terhadap golongan tertentu, ataupun malah membela negara tertentu seperti Somalia, Iran bahkan gerakan tertentu tanpa tahu kepentingan politik negara masing-masing.
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentar Yg Positif