photo CNN
Teheran, CyberNews - Di tengah-tengah tekanan dan sanksi Barat terhadap Iran, Iran menggelar latihan perang besar-besaran melibatkan seluruh komponen angkatan udara, darat dan laut di Teluk Persia, Kamis kemarin untuk unjuk kekuatan militer rezim Islam, demikian media resmi pemerintah melaporkan.
Unjuk kekuatan (Power of show) Iran ini dilakukan semenjak adanya kemungkinan serangan sepihak dari Israel. Israel menuduh Iran dan Suria di balik penggelapan rudal-rudal jarak jauh milik Hizbullah.
Manuver militer yang dipertontonkan bersamaan dengan HUT ke 31 Pasukan Elit oleh Pengawal Revolusi Islam yang dirancang untuk sistem persenjataan baru.
Menteri Pertahanan Brigjen Ahmad Vahidi kepada wartawan TV mengatakan bahwa Iran berencana untuk menghasilkan sistem pertahanan rudal serupa dengan sistem Rusia S-300, permukaan-ke-udara, rudal jelajah dan rudal balistik.
"Semua bagian dari sistem telah diproduksi di dalam negeri," kata Vahidi.
Seorang pejabat militer AS mengatakan kepada CNN bahwa Amerika Serikat telah mengamati dalam beberapa hari terakhir, Iran "merelokasi pertahanan rudal permukaan dan udara". Pejabat itu tidak ingin diidentifikasi karena sensitivitas isu tersebut.
Brigjen Hossein Salami, wakil kepala Pengawal Revolusi Iran mengatakan kepada media bahwa latihan ini untuk menunjukkan "kekuatan Iran, akan dan tekad nasional untuk mempertahankan kemerdekaan dan integritas wilayah."
Amerika Serikat terus memantau apakah latihan akan masuk kewilayah Selat Hormuz - yang merupakan transit utama untuk pasokan minyak dunia.
Angkatan Laut Amerika Serikat telah mengoperasikan beberapa kapal perang di kawasan itu, para komandan diingatkan untuk menghindari kontak dengan Iran.
pengembangan rudal Iran sedang diawasi dengan ketat oleh Amerika Serikat, dan mendesak untuk diberi sanksi lebih keras terhadap republik Islam Iran karena program kontroversial nuklirnya.
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentar Yg Positif