DUNIA DAN PAHALA
oleh: Kholil Misbach, Lc
Kajian Tafsir
الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا (46)
Harta dan Anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shaleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.
Imam Ath Thabari mengatakan: Bahwa harta dan anak-anak wahai manusia yang dibanggakan oleh Uyainah dan Al Aqra' dan takabbur terhadap Salman, Khabbab dan Shuhaib dan yang dijadikann perhiasan di dunia bukanlah perbekalan untuk akhirat.
adapun apa yang diamalkan Salman, Khabbab dan Shuhaib daripada ketaatan kepada Allah, dan doa-doa mereka di waktu pagi dan malam guna mengharap keridloan Allah
dialah yang kekal setelah rusaknya kehidupan dunia dan lebih baik bagi Allah pahalanya maupun harapan. Itulah sebab turunnya ayat tersebut.
Lalu apa arti dari Baqiyat Ash Shalihat (Yang kekal dan shaleh)? Para ahli tafsir bermacam-macam pendapatnya akan hal ini. Ada yang mengatakan maksudnya adalah shalat lima waktu, ada sebagian lagi mengatakan maksudnya adalah dzikir kepada Allah dengan tasbih, tahmid dan tahlil dan sejenisnya. Ada yang mengatakan maksudnya adalah Amal ketaatan kepada Allah, Sebagian lagi mengatakan maksudnya adalah ucapan yang baik.
Menurutku: Semua pendapat di atas bermuara pada amalan baik, menurutku semua amalan yang baik yang tercatat sebagai pahala merupakan baqiyat shalihat, atau semua yang tercatat sebagai pahala dari Allah merupakan hal yang kekal dan abadi baik berupa shalat, dzikir, ucapan baik dan lain sebagainya. Kalau amalan tersebut tidak di terima oleh Allah SWT maka ia bukan termasuk Albaqiyat Ash Shalihat.
Kenapa perhiasan dunia hanya disebut harta dan anak-anak? Sedangkan perempuan tidak dimasukkan dalam perhiasan?
Jawab: Penyebutan anak-anak sebagai perhiasan dunia merupakan sudah mewakili kaum perempuan yang merupakan perhiasan dunia, karena adanya anak-anak itu dimulai dengan adanya perempuan, kecintaan kepada perempuan akan melahirkan anak-anak. Harta sendiri sudah mencakup segala kesenangan manusia yang jenisnya bermacam-macam.
Ayat ini masih umum yang diperinci lagi dalam surat Ali Imran:
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ } [آل عمران:14]
Artinya: Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang ia senangi yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah lading. Itulah kesenangan hidup di dunia, Dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik. (QS. Ali Imran: 14)
Itulah dunia yang sering membius manusia sehingga lupa akan hakikat dirinya sendiri, berapa banyak nyawa terbang karena dunia ini, dan berapa banyak kedzaliman, fitnah, dan tipu-daya mengejar dunia yang fana ini.
Memang harta bukanlah segalanya akan tetapi segalanya membutuhkan harta. Seorang muslim harus mampu mencari, memanfaatkan dan mengusai dunia ini serta memanfaatkan sebaik-baiknya. Baginda Nabi saw bersabda: Sebaik-baik harta yang baik adalah untuk orang yang shaleh. (HR. Ahmad, Musnad Ahmad jil:36 hal: 165)
Itulah dunia, manusia datang tanpa busana pulangpun tak bawa apa-apa. Seakan-seakan semua yang ada itu perhiasan yang datang dan pergi silih berganti. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, pertemuan kita dengan dunia pasti akan berakhir dengan perpisahan kita dengannya. Kalau tidak ia yang meninggalkan kita maka kitalah yang akan meninggalkannya.
FAEDAH
Pertama: Ayat ini menunjukkan bahwa dunia tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan akhirat, maka sungguh sangat merugi orang yang tidak menginfakkannya dalam hal kebaikan.
kedua: Pahala yang tidak Nampak mata ternyata besar harganya di sisi Allah Yang Maha Esa.
Ketiga; Anjuran memperbanyak pahala dengan dzikir, shalat, dan segala jenis ketaatan.
Menurut saya Indonesia bisa menjadi negeri terkaya di dunia jikalau bisa memanfaatkan kekayaan alam yang ada di dalamnya. Laut begitu luas, hutan masih lebat, kekayaan bumi berlimpah, tanah yang begitu subur, dan lain sebagianya. Sungguh sayang sekali kalau kekayaan ini tidak disyukuri dengan menggunakannya sebaik-baiknya demi agama dan nilai kemanusiaan. Wallahu A'lam
(bersambung)
oleh: Kholil Misbach, Lc
Kajian Tafsir
الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ الصَّالِحَاتُ خَيْرٌ عِنْدَ رَبِّكَ ثَوَابًا وَخَيْرٌ أَمَلًا (46)
Harta dan Anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shaleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.
Imam Ath Thabari mengatakan: Bahwa harta dan anak-anak wahai manusia yang dibanggakan oleh Uyainah dan Al Aqra' dan takabbur terhadap Salman, Khabbab dan Shuhaib dan yang dijadikann perhiasan di dunia bukanlah perbekalan untuk akhirat.
adapun apa yang diamalkan Salman, Khabbab dan Shuhaib daripada ketaatan kepada Allah, dan doa-doa mereka di waktu pagi dan malam guna mengharap keridloan Allah
dialah yang kekal setelah rusaknya kehidupan dunia dan lebih baik bagi Allah pahalanya maupun harapan. Itulah sebab turunnya ayat tersebut.
Lalu apa arti dari Baqiyat Ash Shalihat (Yang kekal dan shaleh)? Para ahli tafsir bermacam-macam pendapatnya akan hal ini. Ada yang mengatakan maksudnya adalah shalat lima waktu, ada sebagian lagi mengatakan maksudnya adalah dzikir kepada Allah dengan tasbih, tahmid dan tahlil dan sejenisnya. Ada yang mengatakan maksudnya adalah Amal ketaatan kepada Allah, Sebagian lagi mengatakan maksudnya adalah ucapan yang baik.
Menurutku: Semua pendapat di atas bermuara pada amalan baik, menurutku semua amalan yang baik yang tercatat sebagai pahala merupakan baqiyat shalihat, atau semua yang tercatat sebagai pahala dari Allah merupakan hal yang kekal dan abadi baik berupa shalat, dzikir, ucapan baik dan lain sebagainya. Kalau amalan tersebut tidak di terima oleh Allah SWT maka ia bukan termasuk Albaqiyat Ash Shalihat.
Kenapa perhiasan dunia hanya disebut harta dan anak-anak? Sedangkan perempuan tidak dimasukkan dalam perhiasan?
Jawab: Penyebutan anak-anak sebagai perhiasan dunia merupakan sudah mewakili kaum perempuan yang merupakan perhiasan dunia, karena adanya anak-anak itu dimulai dengan adanya perempuan, kecintaan kepada perempuan akan melahirkan anak-anak. Harta sendiri sudah mencakup segala kesenangan manusia yang jenisnya bermacam-macam.
Ayat ini masih umum yang diperinci lagi dalam surat Ali Imran:
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ } [آل عمران:14]
Artinya: Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang ia senangi yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah lading. Itulah kesenangan hidup di dunia, Dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik. (QS. Ali Imran: 14)
Itulah dunia yang sering membius manusia sehingga lupa akan hakikat dirinya sendiri, berapa banyak nyawa terbang karena dunia ini, dan berapa banyak kedzaliman, fitnah, dan tipu-daya mengejar dunia yang fana ini.
Memang harta bukanlah segalanya akan tetapi segalanya membutuhkan harta. Seorang muslim harus mampu mencari, memanfaatkan dan mengusai dunia ini serta memanfaatkan sebaik-baiknya. Baginda Nabi saw bersabda: Sebaik-baik harta yang baik adalah untuk orang yang shaleh. (HR. Ahmad, Musnad Ahmad jil:36 hal: 165)
Itulah dunia, manusia datang tanpa busana pulangpun tak bawa apa-apa. Seakan-seakan semua yang ada itu perhiasan yang datang dan pergi silih berganti. Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, pertemuan kita dengan dunia pasti akan berakhir dengan perpisahan kita dengannya. Kalau tidak ia yang meninggalkan kita maka kitalah yang akan meninggalkannya.
FAEDAH
Pertama: Ayat ini menunjukkan bahwa dunia tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan akhirat, maka sungguh sangat merugi orang yang tidak menginfakkannya dalam hal kebaikan.
kedua: Pahala yang tidak Nampak mata ternyata besar harganya di sisi Allah Yang Maha Esa.
Ketiga; Anjuran memperbanyak pahala dengan dzikir, shalat, dan segala jenis ketaatan.
Menurut saya Indonesia bisa menjadi negeri terkaya di dunia jikalau bisa memanfaatkan kekayaan alam yang ada di dalamnya. Laut begitu luas, hutan masih lebat, kekayaan bumi berlimpah, tanah yang begitu subur, dan lain sebagianya. Sungguh sayang sekali kalau kekayaan ini tidak disyukuri dengan menggunakannya sebaik-baiknya demi agama dan nilai kemanusiaan. Wallahu A'lam
(bersambung)
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentar Yg Positif