Oleh: Kholil Misbach Lc
Tidak ada satupun yang meragukan peran ulama dan umara, keduanya di masyarakat bagai penentu kebijakan, sebagai pemecah segala problem dan tempat mengadukan segala keluhan dan harapan.
Ulama yang takut kepada Allah merupakan pewaris para nabi. para nabi tidak mewariskan harta akan tetapi mewariskan ulama untuk meneruskan risalah mereka. Untuk itulah ulama mempunyai kedudukan yang tinggi baik di sisi Allah maupun dalam masyarakat.
Begitu juga umara, iya kalo adil termasuk salah satu tujuh orang yang akan mendapatkan naungan Allah di masa tiada naungan kecuali naunganNya.Orang-orang adil merupakan di mimbar-mimbar Allah, dan masih banyak lagi dalil yang menceritakan keutamaan umara apabila adil.
Akan tetapi kalau kedua golongan ini rusak, maka rusaklah bangsa dan umat. bangsa digunakan alat untuk mengeruk harta sebanyak-banyaknya, kekuasaan dijadikan alat untuk menindas dan memeras. Begitu juga ulama apabila tidak takut Allah maka agama sering dijual-belikan, fatwa jadi "berharga". Bahkan mereka tidak menjadi tuntunan malah menjadi tontonan. Naudzubillah min dzalik.
Untuk para ulama dan umara yang baik dan takut kepada Allah maka ketaatan kepada keduanya termasuk ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya. Karena mereka tidak memerintahkan hal-hal yang bertentangan dengan agama. mereka inilah yang wajib di taati hal ini sesuai dengan firman Allah yang artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah, taatilah Rasul dan ulil Amri dari kalian. (QS. Surat An Nisa`: 59)
Para ahli tafsir berbeda pendapat menafsirkan ulul Amri ini, menurut Jabir bin Abdillah, Hasan Al Bashri, Abul 'Aliyah, atha' bin rabah dan Mujahid mengatakan Ulul Amri adalah para Ulama.
Sedangkan menurut salah satu riwayat dari imam Ahmad, Abu Hurairah, Ibnu Abbas, Zaid bin Abdussalam, As Sudi, dan Muqatil mengatakan bahwa maksud ulul amri adalah para umara.
Menurut saya, umara ditaati apabila sesuai dengan ilmu ulama, ketaatan kepada mereka adalah mengikut ketaatan kepada ulama, ketaatan kepada ulamapun karena mereka mengikuti Allah dan rasul-Nya.
Kedua golongan ini apabila baik maka baiklah umat dan apabila buruk maka hancurlah umat. Abdullah bin Mubarak mengatakan: Dua golongan apabila ia baik maka baiklah umat dan apabila jelek maka binasalah umat mereka adalah ulama dan Umara.
Sungguh benar yang dikatakan oleh Abdullah bin Mubarak, kalau umaranya rusak, pemimpinnya bejat apalagi anak buahnya. dan apabila para ulamanya tidak baik apalagi orang-orang awam yang kurang paham akan agamanya. Wallahu A'lam
Tidak ada satupun yang meragukan peran ulama dan umara, keduanya di masyarakat bagai penentu kebijakan, sebagai pemecah segala problem dan tempat mengadukan segala keluhan dan harapan.
Ulama yang takut kepada Allah merupakan pewaris para nabi. para nabi tidak mewariskan harta akan tetapi mewariskan ulama untuk meneruskan risalah mereka. Untuk itulah ulama mempunyai kedudukan yang tinggi baik di sisi Allah maupun dalam masyarakat.
Begitu juga umara, iya kalo adil termasuk salah satu tujuh orang yang akan mendapatkan naungan Allah di masa tiada naungan kecuali naunganNya.Orang-orang adil merupakan di mimbar-mimbar Allah, dan masih banyak lagi dalil yang menceritakan keutamaan umara apabila adil.
Akan tetapi kalau kedua golongan ini rusak, maka rusaklah bangsa dan umat. bangsa digunakan alat untuk mengeruk harta sebanyak-banyaknya, kekuasaan dijadikan alat untuk menindas dan memeras. Begitu juga ulama apabila tidak takut Allah maka agama sering dijual-belikan, fatwa jadi "berharga". Bahkan mereka tidak menjadi tuntunan malah menjadi tontonan. Naudzubillah min dzalik.
Untuk para ulama dan umara yang baik dan takut kepada Allah maka ketaatan kepada keduanya termasuk ketaatan kepada Allah dan rasul-Nya. Karena mereka tidak memerintahkan hal-hal yang bertentangan dengan agama. mereka inilah yang wajib di taati hal ini sesuai dengan firman Allah yang artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah, taatilah Rasul dan ulil Amri dari kalian. (QS. Surat An Nisa`: 59)
Para ahli tafsir berbeda pendapat menafsirkan ulul Amri ini, menurut Jabir bin Abdillah, Hasan Al Bashri, Abul 'Aliyah, atha' bin rabah dan Mujahid mengatakan Ulul Amri adalah para Ulama.
Sedangkan menurut salah satu riwayat dari imam Ahmad, Abu Hurairah, Ibnu Abbas, Zaid bin Abdussalam, As Sudi, dan Muqatil mengatakan bahwa maksud ulul amri adalah para umara.
Menurut saya, umara ditaati apabila sesuai dengan ilmu ulama, ketaatan kepada mereka adalah mengikut ketaatan kepada ulama, ketaatan kepada ulamapun karena mereka mengikuti Allah dan rasul-Nya.
Kedua golongan ini apabila baik maka baiklah umat dan apabila buruk maka hancurlah umat. Abdullah bin Mubarak mengatakan: Dua golongan apabila ia baik maka baiklah umat dan apabila jelek maka binasalah umat mereka adalah ulama dan Umara.
Sungguh benar yang dikatakan oleh Abdullah bin Mubarak, kalau umaranya rusak, pemimpinnya bejat apalagi anak buahnya. dan apabila para ulamanya tidak baik apalagi orang-orang awam yang kurang paham akan agamanya. Wallahu A'lam
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentar Yg Positif