oleh: Kholil Misbach, LC
Baginda Nabi saw mengajarkan kepada para pengikutnya sebuah doa. doa ini bagi sebagian orang mungkin di anggap sepele, akan tetapi bagi kami doa itu sangat dahsyat dan mengandung makna yang dalam.
Beliau saw berdoa yang artinya, Ya Allah aku berlindung kepadamu dari kepayahan dan kesedihan, aku berlindung kepadamu dari kemalasan dan kelemahan, aku berlindung kepadamu dari kebakhilan dan sikap pengecut, dan aku berlindung kepadamu dari lilitan hutang dan paksaan orang-orang.
doa ini mengajarkan kepada kita untuk meninggalkan delapan penyakit tersebut. salah satu penyakit tersebut adalah kemalasan. kemalasan menurut saya adalah akar dari kerusakan, orang malas biasanya enggan berbuat baik, enggan beribadah dan biasanya rajin mengumbar hawa nafsu.
pemalas biasanya jalannya lenggang, matanya kabur, tidak ada yang dikerjakan walaupun demikian mulutnya sering mengumpat ke sana kemari.
Dalam sejarahnya, Kekaisaran Romawi hancur karena penduduknya sudah menjadi pemalas dan suka berfoya-foya. Dynasti China runtuh setelah kaum bangsawannya malas bekerja keras dan berfoya-foya, kemudian hancurnya khilafah Abbasiah di tangan tentara mongol adalah karena kemalasan penduduknya dan suka bermegah-megahan
sebaliknya kita sekarang melihat jepang menjadi negara maju setelah penduduknya menetapkan jam kerja menjadi 17 jam sehari semalam. coba bayangkan kalau seorang anak didik kita belajar kurang lebih taruhlah 15 jam sehari semalam maka bangsa ini akan penuh terisi orang-orang intelek yang hebat.
Muhammad Iqbal seorang penyair dari Pakistan mengatakan bahwa hiduplah dengan kaki anda menginjak bara api. maksudnya harus bergerak cepat, memburu ilmu, mengejar pahala dan meninggalkan kemalasan.
Allah SWT sendiri dalam Al Qur'an selalu menyuruh cepat dalam mengerjakan kebaikan bahkan kalau bisa jangan sampai di dahului orang lain, untuk itulah Allah SWT menggunakan lafal Wa sari'u (bergegaslah), Sabiqu dan fastabiqu (berlomba-lombalah). was'au ila dzikrillah ( berlarilah menuju dzikir kepada Allah). dan lain sebgainya.
Semua itu menunjukkan kepada umat Islam untuk selalu maju dan bergegas tanpa ada kata malas di telinga kita, sungguh sakit kalau kita dikatakan seorang pemalas. Kalau para pegawai bekerja tidak malas datang awal pulang lambat dikit, kalau semua pengusaha, karyawan dan sebagainya bekerja rajin maka niscaya bangsa Indonesia akan maju tanpa harus digembor-gemborkan dan dikampanyekan. Wallahu A'lam
MAU ACCOUNT YANG MUDAH TANPA VERIFIKASI CLIK SINI
BACA! AROMA KECANTIKAN BIDADARI clik sini
Pobhia sudah, click sini
PUISI KERANJINGAN KASUR, Click sini
Baginda Nabi saw mengajarkan kepada para pengikutnya sebuah doa. doa ini bagi sebagian orang mungkin di anggap sepele, akan tetapi bagi kami doa itu sangat dahsyat dan mengandung makna yang dalam.
Beliau saw berdoa yang artinya, Ya Allah aku berlindung kepadamu dari kepayahan dan kesedihan, aku berlindung kepadamu dari kemalasan dan kelemahan, aku berlindung kepadamu dari kebakhilan dan sikap pengecut, dan aku berlindung kepadamu dari lilitan hutang dan paksaan orang-orang.
doa ini mengajarkan kepada kita untuk meninggalkan delapan penyakit tersebut. salah satu penyakit tersebut adalah kemalasan. kemalasan menurut saya adalah akar dari kerusakan, orang malas biasanya enggan berbuat baik, enggan beribadah dan biasanya rajin mengumbar hawa nafsu.
pemalas biasanya jalannya lenggang, matanya kabur, tidak ada yang dikerjakan walaupun demikian mulutnya sering mengumpat ke sana kemari.
Dalam sejarahnya, Kekaisaran Romawi hancur karena penduduknya sudah menjadi pemalas dan suka berfoya-foya. Dynasti China runtuh setelah kaum bangsawannya malas bekerja keras dan berfoya-foya, kemudian hancurnya khilafah Abbasiah di tangan tentara mongol adalah karena kemalasan penduduknya dan suka bermegah-megahan
sebaliknya kita sekarang melihat jepang menjadi negara maju setelah penduduknya menetapkan jam kerja menjadi 17 jam sehari semalam. coba bayangkan kalau seorang anak didik kita belajar kurang lebih taruhlah 15 jam sehari semalam maka bangsa ini akan penuh terisi orang-orang intelek yang hebat.
Muhammad Iqbal seorang penyair dari Pakistan mengatakan bahwa hiduplah dengan kaki anda menginjak bara api. maksudnya harus bergerak cepat, memburu ilmu, mengejar pahala dan meninggalkan kemalasan.
Allah SWT sendiri dalam Al Qur'an selalu menyuruh cepat dalam mengerjakan kebaikan bahkan kalau bisa jangan sampai di dahului orang lain, untuk itulah Allah SWT menggunakan lafal Wa sari'u (bergegaslah), Sabiqu dan fastabiqu (berlomba-lombalah). was'au ila dzikrillah ( berlarilah menuju dzikir kepada Allah). dan lain sebgainya.
Semua itu menunjukkan kepada umat Islam untuk selalu maju dan bergegas tanpa ada kata malas di telinga kita, sungguh sakit kalau kita dikatakan seorang pemalas. Kalau para pegawai bekerja tidak malas datang awal pulang lambat dikit, kalau semua pengusaha, karyawan dan sebagainya bekerja rajin maka niscaya bangsa Indonesia akan maju tanpa harus digembor-gemborkan dan dikampanyekan. Wallahu A'lam
MAU ACCOUNT YANG MUDAH TANPA VERIFIKASI CLIK SINI
BACA! AROMA KECANTIKAN BIDADARI clik sini
Pobhia sudah, click sini
PUISI KERANJINGAN KASUR, Click sini
wah, keren nih tulisannya...bikin aku semangat.
ReplyDeletememang kemalasan adalah akar dari segala penyakit. kalau bangsa ini terhindar dari penyakit ini maka kita akn menjadi negara maju/
ReplyDelete