
Manusia dan Tanah
Oleh: Kholil Misbach, Lc
Manusia adalah makhluk yang tidak bias terlepas dari tanah karena dari sanalah ia diciptakan dan ia akan kembali ke sana. Manusia dalam hal ini adalah nabi Adam diciptakan dari tanah. Untuk itulah keturunan nabi Adam bentuk dan sifatnya seperti tanah.
Ada tanah yang hitam, ada tanah yang putih ada tanah yang merah. Begitu juga manusia ada berbagai macam jenis kulitnya, ada berbagai jenis rasnya yang semuanya berasal dari satu ayah yaitu Adam as.
Tanah juga mempunyai sifat-sifat seperti ada yang keras, lembut, liat, gembur dan lain sebagainya begitu juga manusia mempunyai berbagai macam karakter, mulai dari yang paling keras maupun yang paling lembut. Di antara mereka ada yang semerti Umar yang keras dan ada yang seperti Abu Bakar yang lembut dan mudah menangis.
Kenapa kadang manusia dinyatakan tercipta dari tanah dan kadang tercipta dari sperma? Jawabnya: Memang asal mula penciptaan manusia adalah dari Turab (tanah liat) hal ini hanya berlaku bagi nabi Adam, lalu dalam penciptaan nabi Adam dijelaskan juga dari tanah liat yang hitam.
Jadi untuk apa manusia sombong, asalnya dari tanah, sama-sama tinggal di atas tanah dan akan tertimbun tanah. Sungguh kesombongan adalah kebodohan yang paling merugi. Tidak tahu akan orang lain adalah sebuah kerugian akan tetapi ketidak-tahuan akan diri sendiri merupakan kerugian yang paling besar.
Baginda Nabi saw pernah bersabda artinya: Tidak akan masuk surge orang yang ada dalam hatinya kesombongan sebesar biji sawi. Kesombongan menutupi kebenaran dan merendahkan orang lain.
Manusia hidup di atas tanah ini bukannya tanpa maksud akan tetapi ia mempunyai visi untuk memakmurkan dunia ini dan menyebarkan rahmat ke seluruh alam. Jika manusia mampu melaksanakan misi ini dengan baik maka ia akan menjadi manusia seutuhnya yang sebaik-baik makhluk (Ahsanul Khaliqin).
Apabila manusia melanggar misi ini, dia merusak di bumi dengan berbuat maksiat dan dosa dengan segala jenisnya maka manusia akan menjadi seburuk-buruk makhluk (asfalas safilin)yang lebih rendah derajatnya daripada hewan.
Tapi sungguh alangkah ironisnya bahwa banyak manusia yang hidupnya ingin lebih rendah dari hewan ini, mereka menginginkan free sex, free act dan lain sebagainya. Bahkan mereka tega membunuh sekaumnya, sejenisnya bahkan keluarganya yang tidak pernah dilakukan salah satu hewanpun. Wallahu A’lam
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentar Yg Positif