Skip to main content

Kekhawatiran


Bermacam kekhawatiran menyelimuti diri manusia, termasuk dalam membelanjakan harta seperti telah diperintahkan Allah. Kekhawatiran ini berpangkal pada sejumlah keinginan untuk pemuasan material yang tampak, misalnya ingin membuat rumah mewah, beli mobil bagus, atau sekadar makan cukup.

Ada tips dari Alquran untuk menghilangkan segala kekhawatiran itu, yaitu beristiqamah (Q. S. 41: 30). Allah SWT pun berfirman: ''Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati'' (Q. S. 2: 274).

Dalam kitab Riyaadhush Shalihiin tersebut sebuah kisah dari Imam Bukhari, bahwa Abu Hurairah sering tidak makan. Untuk menahan laparnya, dia menekan perutnya ke tanah karena lapar atau mengganjal perutnya dengan batu. Suatu hari, Abu Hurairah duduk di jalanan. Mendadak Nabi SAW lewat dan tersenyum melihatnya. Lalu Rasulullah mengajaknya ikut. Sesampai di rumah, Rasul menemukan segelas susu. Beliau lalu bertanya kepada istrinya, ''Dari manakah susu ini?''

''Si Anu telah mengirimkan hadiah untukmu,'' jawab istrinya. Rasulullah menyuruh Abu Hurairah memanggil ahl shuffah (orang-orang yang tak berumah atau keluarga). Setiap mendapat sedekah, Nabi memang mengirimkannya langsung kepada mereka, tanpa mengambil sedikit pun. Tapi jika mendapat hadiah, sebagian dimakan dan sebagian lainnya diberikan kepada mereka.

Dalam hati kecilnya Abu Hurairah merasa berhak mendapat seteguk lebih dahulu, untuk mengembalikan kekuatan tubuhnya. Namun ia tak boleh membantah perintah Rasul. Dia pun pergi memanggil ahl shuffah itu. Dan Abu Hurairah disuruhnya membagikan susu itu kepada mereka.

Abu Hurairah memenuhi perintah Nabi, dan memberikan susu dalam gelas itu kepada orang pertama dari mereka, untuk diminum sampai puas. Demikian dilakukan kepada orang kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya sampai semuanya minum puas, baru gelasnya dikembalikan kepada Nabi.

''Tinggal saya dan kau. Duduklah, minumlah,'' kata Nabi kepada Abu Hurairah yang menaati perintahnya. Dan Nabi selalu mengulangi, ''Minumlah!'' ''Demi Allah yang mengutus kau dengan haq, tidak ada lagi tempat dalam perutku,'' jawab Abu Hurairah. Kemudian Rasulullah meminta gelas itu. Sambil memuji syukur kepada Allah dan membaca Bismillah, ia meminum sisa susu itu.

Kisah di atas memberi pelajaran berharga bahwa kita tak boleh khawatir dengan yang diperintahkan Allah dan rasul-Nya. Kita diajari untuk tidak hanya mengandalkan hitungan matematik, tapi juga ketakwaan. - ah


Maryanto, M. EG

Comments

Popular posts from this blog

VATIKANPUN AKAN MENJADI MILIK UMAT ISLAM

oleh: Kholil Misbach, Lc Romawi pada masa terdahulu merupakan negara adidaya yang sangat kuat dan kaya, saking besarnya kekuatan Romawi ini sampai ada surat yang menceritakan kisahnya yaitu surat Ar Rum yang berarti bangsa Romawi, walaupun besar, kuat dan adidaya karena tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya Muhammad saw maka negeri inipun akan hancur dan ditaklukkan oleh kaum muslimin. semoga Allah menjadikan kita sebagai penakluknya.  Sebuah berita bahagia bagi kaum muslimin bahwa vatikanpun kelak akan menjadi milik kaum muslimin, dalam sebuah riwayat:  Beliau bersabda “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.”  [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]. Dari Abu Qubail berkata: Saat kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya: Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu ; Konstantinopel atau Rum...

APAKAH TELUR NAJIS

Apakah Telur Najis oleh: Kholil Misbach, Lc Ada pertanyaan dari kawan tentang kenajisan telur hal itu dari artikel yang ia baca dalam sebuah postingan blog, dalam postingan tersebut menyatakan bahwa telur adalah najis karena keluar dari dubur ayam sehingga bercampur dengan kotoran ayam yang najis, barang yang kena najis adalah najis pula maka wajib membasuh telur sebelum digunakan. Aku ingin berusaha menjawab pertanyaan tersebut secara fikih dengan menyebutkan dalil-dalil semampunya. Menurut imam Nawawi dalam Kitabnya Al Majmu' Sebagai berikut: ( فرع) البيض من مأكول اللحم طاهر بالاجماع ومن غيره فيه وجهان كمنيه الاصح الطهارة (Cabang) Telur dari binatang yang dimakan dagingnya adalah suci secara ijmak. Adapun telur yang keluar dari binatang yang tidak dimakan dagingnya ada dua pendapat sebagaimana khilaf dalam maninya, yang paling shahih adalah suci. Keterangan: Jadi telur binatang yang halal dimakan seperti ayam, bebek, angsa, burung dsb adalah suci dan tidak najis. Berbeda dengan t...

Terjemah kitab Fathul Wahhab karya Abu Zakaria Al Anshori

 Kitab Ath Thaharah (Bersuci) Kitab secara bahasa adalah menggabungkan dan mengumpulkan, secara istilah adalah nama dari  berbagai kumpulan khusus dari ilmu yang terdiri dari beberapa bab dan pasal biasanya. Thaharah secara bahasa adalah النظافة والخلوص من الادناس  Bersih dan terbebas dari kotoran-kotoran. adapun menurut Syariat thaharah adalah رفع حدث او ازالة نجس او ما في معناهما وعلى صورتهما "Mengangkat hadats atau menghilangkan najis atau sesuai makna keduanya atau sesuai gambarannya seperti tayammum dan mandi-mandi sunnah, tajdidul wudlu (memperbarui wudlu) dan basuhan kedua dan ketiga, semuanya termasuk macam-macam bersuci. (Bersambung)