Oleh: Kholil Misbach, Lc
Bagi orang yang mempelajari Islam maka ia akan menemukan kandungan etika yang tiada taranya. Dialah agama yang tidak lapuk dimakan hujan dan tidak lekang karena panas, walaupun sudah beberapa abad, ajaran Islam tetap relevan di masa kini bahkan ia akan selalu cocok dengan kondisi masa depan sampai datangnya Kiamat.
Islamlah ajaran yang paling sempurna baik dalam segi akhlak, aturan maupun hokum-hukumnya.
Untuk itulah tidak berlebihan jika kami mengatakan bahwa agama masa depan adalah Islam, kitabnya tidak pernah mengalami perubahan sedangkan ajaran fikihnya selalu berkembang hingga menjadi kandungan fikih terbesar di dunia.
Tidak ada satu masalah maupun satu tindakan manusia yang terlepas dari hokum Islam sedikitpun. Bursa efek, industri modern, teknologi informasi dan berbagai permasalahan masa kini pasti ada hukumnya. Untuk itulah diperlukan para mujtahid yang mampu mencari hokum dengan memahami secara betul kondisi permasalahan yang ada.
Mujtahid di jaman modern ini harus memahami permasalahan-permasalahan baru yang muncul dengan tetap menjaga pengetahuan agama yang ada secara mendalam.
Berikut akan kami paparkan beberapa etika Islam yang menunjukkan keagungan Islam:
Etika berinteraksi
Salah satu dari ajaran Islam yang mengajarkan keagungan etika adalah hendaklah seorang muslim tidak merendahkan orang lain siapapun, baik ia masih hidup maupun sudah meninggal. Karena seorang muslim tidak tahu barang kali orang yang dihina dan direndahkannya lebih mulia daripada dirinya, kalau ia orang yang berdosa bisa jadi ia akan bertaubat dan orang yang mencelanya malah terjerumus ke dosa yang sama.
Islam juga mengajarkan agar orang tidak mengagungkan seseorang karena hartanya. Kalau ia menghormati orang yang berharta saja maka ia akan mendzalimi orang-orang yang tidak punya. Dunia sesungguhnya adalah roda kehidupan yang akan merubah kehidupan manusia, harta tidaklah sesuatu yang langgeng. Betapa banyak orang-orang kaya yang menjadi miskin dan betapa banyak orang-orang kaya baru. Semua orang adalah sama apapun pangkat sosialnya yang membedakan hanyalah amal dan jasa-jasanya bagi kemanusiaan.
Jangan sampai seorang muslim menjual agamanya ini untuk segelintir harta yang fana ini, para hartawan akan menganggap rendah orang yang menjual agamanya ini lalu merekapun tidak akan memberinya harta lagi. Walaupun mereka tetap memberinya harta sesungguhnya ia telah menjual sesuatu yang mulia dengan sesuatu yang hina dan fana.
Islam juga mengajarkan seseorang untuk tidak memusuhi manusia. Janganlah ia menampakkan permusuhan kepada orang lain hingga ia terjerumus kepada sengketa yang tiada ada habisnya. Permusuhan ini akan menghilangkan agama seseorang, ia akan mudah sekali mencaci, membenci, iri, dengki bahkan berbuat fitnah dan makar kepada orang yang dibencinya ini.
Jika ada yang melihat kemungkaran pada diri orang lain hendaklah ia membenci perbuatannya dan bukan membenci orangnya sehingga apabila ia telah meninggalkan perbuatan dosanya maka kebencian itupun tidak diperlukan lagi.
Jangan sampai anda mengadukann keadaan-keadaan susahmu kepada semua orang hingga engkau akan menyandarkan urusanmu kepada mereka. Mereka sendiri adalah seperti anda yang membutuhkan orang lain bahkan sebagian besar orang akan marah kalau dimintai bantuan.
Untuk itulah bertawakkallah kepada Allah pencipta manusia, Dialah satu-satunya Dzat yang mampu mengatur urusan anda.
Islam juga mengajarkan kepada umatnya untuk tidak sombong, takabbur, besar kepala dan membusungkan dada kepada orang lain. manusia pada hakikatnya adalah lemah, mudah sakit, dan membutuhkan orang lain. apa yang bisa disombongkan manusia? Apa yang ada di dunia ini pada hakikatnya bukan miliknya, bahkan banyak sekali orang yang lebih baik dari dirinya.
Janganlah anda terlalu berharap dari balasan dari orang lain. berbuatlah karena Allah, kalau anda berbuat baik karena orang maka Allah akan meninggalkan anda dan orang inipun belum tentu berbuat baik kepada anda, akan tetapi apabila anda berbuat baik karena Allah niscaya Allah akan membalas perbuatan anda dan tidak ada pengaruhnya apakah orang yang anda perlakukan secara baik membalas perbuatan anda maupun tidak.
Hati-hatilah bergaul dengan orang lain, karena sebagian besar mereka tidak mau menerima maaf, enggan memaafkan kesalahan, selalu menghitung perbuatan anda besar dan kecil. Sebagian mereka iri dan dengki dengan apa yang anda peroleh, bahkan kebencian sesame mereka akan menjerumuskan anda. Akan tetapi pergaulilah mereka guna memperbaiki mereka secara baik dan bijak.
Perintahkanlah yang baik dan laranglah yang jelek dengan memberikan alternative yang lebih baik. Jangan sampai mendzalimi mereka dan selalulah berbuat baik untuk mereka. Orang yang baik adalah apabila ia mencintai orang maka ia memuliakannya dan apabila membenci orang ia tidak mendzaliminya.
Wallahu A’lam
Bagi orang yang mempelajari Islam maka ia akan menemukan kandungan etika yang tiada taranya. Dialah agama yang tidak lapuk dimakan hujan dan tidak lekang karena panas, walaupun sudah beberapa abad, ajaran Islam tetap relevan di masa kini bahkan ia akan selalu cocok dengan kondisi masa depan sampai datangnya Kiamat.
Islamlah ajaran yang paling sempurna baik dalam segi akhlak, aturan maupun hokum-hukumnya.
Untuk itulah tidak berlebihan jika kami mengatakan bahwa agama masa depan adalah Islam, kitabnya tidak pernah mengalami perubahan sedangkan ajaran fikihnya selalu berkembang hingga menjadi kandungan fikih terbesar di dunia.
Tidak ada satu masalah maupun satu tindakan manusia yang terlepas dari hokum Islam sedikitpun. Bursa efek, industri modern, teknologi informasi dan berbagai permasalahan masa kini pasti ada hukumnya. Untuk itulah diperlukan para mujtahid yang mampu mencari hokum dengan memahami secara betul kondisi permasalahan yang ada.
Mujtahid di jaman modern ini harus memahami permasalahan-permasalahan baru yang muncul dengan tetap menjaga pengetahuan agama yang ada secara mendalam.
Berikut akan kami paparkan beberapa etika Islam yang menunjukkan keagungan Islam:
Etika berinteraksi
Salah satu dari ajaran Islam yang mengajarkan keagungan etika adalah hendaklah seorang muslim tidak merendahkan orang lain siapapun, baik ia masih hidup maupun sudah meninggal. Karena seorang muslim tidak tahu barang kali orang yang dihina dan direndahkannya lebih mulia daripada dirinya, kalau ia orang yang berdosa bisa jadi ia akan bertaubat dan orang yang mencelanya malah terjerumus ke dosa yang sama.
Islam juga mengajarkan agar orang tidak mengagungkan seseorang karena hartanya. Kalau ia menghormati orang yang berharta saja maka ia akan mendzalimi orang-orang yang tidak punya. Dunia sesungguhnya adalah roda kehidupan yang akan merubah kehidupan manusia, harta tidaklah sesuatu yang langgeng. Betapa banyak orang-orang kaya yang menjadi miskin dan betapa banyak orang-orang kaya baru. Semua orang adalah sama apapun pangkat sosialnya yang membedakan hanyalah amal dan jasa-jasanya bagi kemanusiaan.
Jangan sampai seorang muslim menjual agamanya ini untuk segelintir harta yang fana ini, para hartawan akan menganggap rendah orang yang menjual agamanya ini lalu merekapun tidak akan memberinya harta lagi. Walaupun mereka tetap memberinya harta sesungguhnya ia telah menjual sesuatu yang mulia dengan sesuatu yang hina dan fana.
Islam juga mengajarkan seseorang untuk tidak memusuhi manusia. Janganlah ia menampakkan permusuhan kepada orang lain hingga ia terjerumus kepada sengketa yang tiada ada habisnya. Permusuhan ini akan menghilangkan agama seseorang, ia akan mudah sekali mencaci, membenci, iri, dengki bahkan berbuat fitnah dan makar kepada orang yang dibencinya ini.
Jika ada yang melihat kemungkaran pada diri orang lain hendaklah ia membenci perbuatannya dan bukan membenci orangnya sehingga apabila ia telah meninggalkan perbuatan dosanya maka kebencian itupun tidak diperlukan lagi.
Jangan sampai anda mengadukann keadaan-keadaan susahmu kepada semua orang hingga engkau akan menyandarkan urusanmu kepada mereka. Mereka sendiri adalah seperti anda yang membutuhkan orang lain bahkan sebagian besar orang akan marah kalau dimintai bantuan.
Untuk itulah bertawakkallah kepada Allah pencipta manusia, Dialah satu-satunya Dzat yang mampu mengatur urusan anda.
Islam juga mengajarkan kepada umatnya untuk tidak sombong, takabbur, besar kepala dan membusungkan dada kepada orang lain. manusia pada hakikatnya adalah lemah, mudah sakit, dan membutuhkan orang lain. apa yang bisa disombongkan manusia? Apa yang ada di dunia ini pada hakikatnya bukan miliknya, bahkan banyak sekali orang yang lebih baik dari dirinya.
Janganlah anda terlalu berharap dari balasan dari orang lain. berbuatlah karena Allah, kalau anda berbuat baik karena orang maka Allah akan meninggalkan anda dan orang inipun belum tentu berbuat baik kepada anda, akan tetapi apabila anda berbuat baik karena Allah niscaya Allah akan membalas perbuatan anda dan tidak ada pengaruhnya apakah orang yang anda perlakukan secara baik membalas perbuatan anda maupun tidak.
Hati-hatilah bergaul dengan orang lain, karena sebagian besar mereka tidak mau menerima maaf, enggan memaafkan kesalahan, selalu menghitung perbuatan anda besar dan kecil. Sebagian mereka iri dan dengki dengan apa yang anda peroleh, bahkan kebencian sesame mereka akan menjerumuskan anda. Akan tetapi pergaulilah mereka guna memperbaiki mereka secara baik dan bijak.
Perintahkanlah yang baik dan laranglah yang jelek dengan memberikan alternative yang lebih baik. Jangan sampai mendzalimi mereka dan selalulah berbuat baik untuk mereka. Orang yang baik adalah apabila ia mencintai orang maka ia memuliakannya dan apabila membenci orang ia tidak mendzaliminya.
Wallahu A’lam
kok beda yach dengan praktiknya....
ReplyDelete