BERINTERAKSI DENGAN ANAK KITA YANG NAKAL
Oleh: Kholil Misbach, Lc
Anak merupakan karunia Allah SWT yang tiada tara harganya, ia adalah tambatan hati belahan jiwa, ketika ia lahir semua orang di sekelilingnya tertawa dan tersenyum menyambut kedatangannya. Bahkan ketika ia menjadi anak kecil orang tua tidak akan rela sedikitpun ada yang menyakitinya.
Akan tetapi sang anak terkadang lupa dengan segala pengorbanan orang tua terhadap dirinya, ia menganggap dialah yang paling berjasa dalam keluarga. Padahal dialah yang sering menuntut dan jarang memberi. Kalau ditimbang jasa dirinya dengan jasa orang tuanya maka jasanya tidak akan ada apa-apanya, kalaupun ia berjasa maka jasanya hanyalah setetes air di tengah samudera.
Itulah anak nakal yang memusingkan para orang tua. Kenakalan seorang anak memang bisa dilihat dari bagaimana hubungan dirinya dengan orang tuanya. Jikalau dengan orang tuanya saja yang telah berbakti segala rupa ia durhaka bagaimana ia mau berbakti kepada yang lainnya? Lalu bagaimana sikap orang tua menghadapi si anak nakal ini?
Berikut ada beberapa tips berinteraksi (bermuamalah) dengan anak kita yang nakal ini:
Pertama: Tetaplah menyayangi mereka. Bagaimanapun mereka adalah anak-anak kita sendiri, sakit diri mereka sakit kita juga. Ingatlah bahwa Nabi Ya’kub telah memiliki anak-anak nakal yang berusaha membohongi ayahnya sendiri dan menjerumuskan anaknya Yusuf di dalam sumur. Sang ayah Ya’kub hanya menangis dan mengatakan akan bersabar sesabar-sabarnya, bahkan matanya menjadi buta karena kesedihannya. Walaupun demikian ia tidak membunuh saudara-saudara Yusuf ini, ia tetap mencintai mereka hingga mereka akhirnya tersadar akan kekhilafannya.
Kedua: Didiklah mereka dengan baik, nasehatilah mereka selalu dengan kata-kata yang bijak. Tunjukkanlah bahwa kita semua sangat perhatian kepada mereka, jikalau mereka baik maka semua keluarga akan harum namanya dan apabila ia jahat maka semua keluarga akan tercoreng martabatnya.
Ketiga; Jauhkan mereka dengan teman-teman yang tidak baik.
Pergaulan akan selalu mempengaruhi kehidupan seseorang, cara bergaya, berkomunikasi, berinteraksi dan lain sebagainya selalu dipengaruhi oleh pergaulan ini. Bahkan seseorang bisa dilihat karakternya dengan melihat karakter teman-temannya. Kalau ia sudah berkawan dengan teman-teman yang mulia akhlaknya niscaya kepribadiannya juga akan tumbuh menjadi baik dan kenakalan dirinya akan sirna sedikit dengan sedikit.
Keempat; selalu berdoa kepada Allah. Dengan doa inilah Allah akan membukakan jalan si anak menuju kebaikan, salah satu doa yang paling terkenal adalah “Ya Tuhan kami! Karuniakanlah kepada kami dari isteri-isteri kami anak-anak yang menyenangkan hati.”
Tidak ada kebahagiaan bagi orang tua kecuali mendapatkan anak-anak shaleh yang akan selalu menolongnya dan menemaninya sejak di dunia hingga sampai akhirat. Wallahu A’lam
Oleh: Kholil Misbach, Lc
Anak merupakan karunia Allah SWT yang tiada tara harganya, ia adalah tambatan hati belahan jiwa, ketika ia lahir semua orang di sekelilingnya tertawa dan tersenyum menyambut kedatangannya. Bahkan ketika ia menjadi anak kecil orang tua tidak akan rela sedikitpun ada yang menyakitinya.
Akan tetapi sang anak terkadang lupa dengan segala pengorbanan orang tua terhadap dirinya, ia menganggap dialah yang paling berjasa dalam keluarga. Padahal dialah yang sering menuntut dan jarang memberi. Kalau ditimbang jasa dirinya dengan jasa orang tuanya maka jasanya tidak akan ada apa-apanya, kalaupun ia berjasa maka jasanya hanyalah setetes air di tengah samudera.
Itulah anak nakal yang memusingkan para orang tua. Kenakalan seorang anak memang bisa dilihat dari bagaimana hubungan dirinya dengan orang tuanya. Jikalau dengan orang tuanya saja yang telah berbakti segala rupa ia durhaka bagaimana ia mau berbakti kepada yang lainnya? Lalu bagaimana sikap orang tua menghadapi si anak nakal ini?
Berikut ada beberapa tips berinteraksi (bermuamalah) dengan anak kita yang nakal ini:
Pertama: Tetaplah menyayangi mereka. Bagaimanapun mereka adalah anak-anak kita sendiri, sakit diri mereka sakit kita juga. Ingatlah bahwa Nabi Ya’kub telah memiliki anak-anak nakal yang berusaha membohongi ayahnya sendiri dan menjerumuskan anaknya Yusuf di dalam sumur. Sang ayah Ya’kub hanya menangis dan mengatakan akan bersabar sesabar-sabarnya, bahkan matanya menjadi buta karena kesedihannya. Walaupun demikian ia tidak membunuh saudara-saudara Yusuf ini, ia tetap mencintai mereka hingga mereka akhirnya tersadar akan kekhilafannya.
Kedua: Didiklah mereka dengan baik, nasehatilah mereka selalu dengan kata-kata yang bijak. Tunjukkanlah bahwa kita semua sangat perhatian kepada mereka, jikalau mereka baik maka semua keluarga akan harum namanya dan apabila ia jahat maka semua keluarga akan tercoreng martabatnya.
Ketiga; Jauhkan mereka dengan teman-teman yang tidak baik.
Pergaulan akan selalu mempengaruhi kehidupan seseorang, cara bergaya, berkomunikasi, berinteraksi dan lain sebagainya selalu dipengaruhi oleh pergaulan ini. Bahkan seseorang bisa dilihat karakternya dengan melihat karakter teman-temannya. Kalau ia sudah berkawan dengan teman-teman yang mulia akhlaknya niscaya kepribadiannya juga akan tumbuh menjadi baik dan kenakalan dirinya akan sirna sedikit dengan sedikit.
Keempat; selalu berdoa kepada Allah. Dengan doa inilah Allah akan membukakan jalan si anak menuju kebaikan, salah satu doa yang paling terkenal adalah “Ya Tuhan kami! Karuniakanlah kepada kami dari isteri-isteri kami anak-anak yang menyenangkan hati.”
Tidak ada kebahagiaan bagi orang tua kecuali mendapatkan anak-anak shaleh yang akan selalu menolongnya dan menemaninya sejak di dunia hingga sampai akhirat. Wallahu A’lam
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentar Yg Positif