SURGA DAN MEMBERSIHKAN JALAN
Oleh: Kholil Misbach, Lc
Diriwayatkan oleh imam Muslim dari Abu Hurairah r.a bahwasanya Nabi saw bersabda:"Aku telah melihat seorang laki-laki bolak-balik di surga karena sebuah pohon di pinggir jalan yang ia potong, pohon itu sebelumnya telah mengganggu kaum muslimin.
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa seorang laki-laki menemukan sebuah ranting pohon di tengah jalan, lalu ia berkata:"Demi Allah! akan aku singkirkan ranting ini dari kaum muslimin supaya tidak menyakitinya, lalu ia dimasukkan surga. (kitab Riyadlus-Shalihin hadits no 127).
Islam sangat menganjurkan umatnya untuk menyukai kebersihan, banyak sekali ajaran-ajaran Islam yang menganjurkan untuk membersihkan diri, seperti bersuci, mandi, memotong kuku, memakai wangi-wangian, adab-adab buang hajat, hingga membersihkan jalanpun diatur oleh tuntunan agama.
Membersihkan jalan dari segala kotoran dan hal yang mengganggu orang lain merupakan perbuatan mulia yang sangat besar pahalanya di sisi Allah SWT, perbuatan sepele dan sederhana itu ternyata mampu mengantarkan si empunya ke surga yang dirindukan oleh semua manusia.
Surga yang disediakan bagi hamba-hamba Allah yang bertakwa sangat jauh dari kotoran dan najis, diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra ia berkata bersabda Rasulullah saw:"Golongan penduduk surga yang pertama memasuki surga (bersinar) seperti bulan purnama, dan golongan selanjutnya seperti bintang kejora di langit, mereka tidak buang air kecil maupun air besar, mereka tidak meludah, dan mereka tidak mengeluarkan lendir. (HR Bukhari dan Muslim).
Membersihkan jalan juga termasuk menyelamatkan jiwa orang lain, berapa banyak terjadi kecelakaan karena adanya benda-benda yang berserakan di jalan, dan berapa banyak orang terkena penyakit akibat sampah-sampah dan kotoran-kotoran di jalan. Jadi, menyingkirkan sesuatu yang mengganggu orang lewat sama besarnya dengan menolong dan menyelamatkan jiwa orang lain.
Membersihkan jalan kalau diikuti dengan niat ikhlas akan menyempurnakan iman pelakunya, baginda Rasul saw bersabda: Sendi-sendi iman ada tujuh puluh sembilan sendi, paling utama adalah perkataan La ilaha illallah, sedangkan paling sederhana adalah membuang hal yang mengganggu (adza) dari jalan, dan malu termasuk salah satu sendi dari keimanan.
relasi antara kebersihan lahir dan sendi keimanan itulah yang akan mengantarkan manusia menuju keberkahan dan kecintaan dari Allah SWT, kebersihan lahir juga bisa menjadi awal kebersihan batin dan prasyarat diterimanya ibadah seperti bersuci (Thaharah), orang yang suka membersihkan dirinya baik lahir maupun batin niscaya akan dicintai oleh Allah SWT, Ia telah berfirman:"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang suka bertaubat dan menyucikan diri".
Demikianlah, perbuatan sederhana yang dibarengi dengan keikhlasan dan budi luhur ternyata sangat besar di sisi Allah SWT, keindahan surga yang bersih dari kotoran ternyata dapat kita tengok di negeri yang bersih baik lahir maupun batin, itulah surga yang jauh dari hiruk pikuk permusuhan dan hal-hal yang mengotori kehidupan berbangsa dan bernegara. Wallahu A'lam
Oleh: Kholil Misbach, Lc
Diriwayatkan oleh imam Muslim dari Abu Hurairah r.a bahwasanya Nabi saw bersabda:"Aku telah melihat seorang laki-laki bolak-balik di surga karena sebuah pohon di pinggir jalan yang ia potong, pohon itu sebelumnya telah mengganggu kaum muslimin.
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa seorang laki-laki menemukan sebuah ranting pohon di tengah jalan, lalu ia berkata:"Demi Allah! akan aku singkirkan ranting ini dari kaum muslimin supaya tidak menyakitinya, lalu ia dimasukkan surga. (kitab Riyadlus-Shalihin hadits no 127).
Islam sangat menganjurkan umatnya untuk menyukai kebersihan, banyak sekali ajaran-ajaran Islam yang menganjurkan untuk membersihkan diri, seperti bersuci, mandi, memotong kuku, memakai wangi-wangian, adab-adab buang hajat, hingga membersihkan jalanpun diatur oleh tuntunan agama.
Membersihkan jalan dari segala kotoran dan hal yang mengganggu orang lain merupakan perbuatan mulia yang sangat besar pahalanya di sisi Allah SWT, perbuatan sepele dan sederhana itu ternyata mampu mengantarkan si empunya ke surga yang dirindukan oleh semua manusia.
Surga yang disediakan bagi hamba-hamba Allah yang bertakwa sangat jauh dari kotoran dan najis, diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra ia berkata bersabda Rasulullah saw:"Golongan penduduk surga yang pertama memasuki surga (bersinar) seperti bulan purnama, dan golongan selanjutnya seperti bintang kejora di langit, mereka tidak buang air kecil maupun air besar, mereka tidak meludah, dan mereka tidak mengeluarkan lendir. (HR Bukhari dan Muslim).
Membersihkan jalan juga termasuk menyelamatkan jiwa orang lain, berapa banyak terjadi kecelakaan karena adanya benda-benda yang berserakan di jalan, dan berapa banyak orang terkena penyakit akibat sampah-sampah dan kotoran-kotoran di jalan. Jadi, menyingkirkan sesuatu yang mengganggu orang lewat sama besarnya dengan menolong dan menyelamatkan jiwa orang lain.
Membersihkan jalan kalau diikuti dengan niat ikhlas akan menyempurnakan iman pelakunya, baginda Rasul saw bersabda: Sendi-sendi iman ada tujuh puluh sembilan sendi, paling utama adalah perkataan La ilaha illallah, sedangkan paling sederhana adalah membuang hal yang mengganggu (adza) dari jalan, dan malu termasuk salah satu sendi dari keimanan.
relasi antara kebersihan lahir dan sendi keimanan itulah yang akan mengantarkan manusia menuju keberkahan dan kecintaan dari Allah SWT, kebersihan lahir juga bisa menjadi awal kebersihan batin dan prasyarat diterimanya ibadah seperti bersuci (Thaharah), orang yang suka membersihkan dirinya baik lahir maupun batin niscaya akan dicintai oleh Allah SWT, Ia telah berfirman:"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang suka bertaubat dan menyucikan diri".
Demikianlah, perbuatan sederhana yang dibarengi dengan keikhlasan dan budi luhur ternyata sangat besar di sisi Allah SWT, keindahan surga yang bersih dari kotoran ternyata dapat kita tengok di negeri yang bersih baik lahir maupun batin, itulah surga yang jauh dari hiruk pikuk permusuhan dan hal-hal yang mengotori kehidupan berbangsa dan bernegara. Wallahu A'lam
Comments
Post a Comment
Silahkan Komentar Yg Positif